Mengunjungi Kebun Raya Indrokilo, Lokasi Konservasi Tumbuhan di Boyolali
Kebun Raya Indrokilo Boyolali memiliki luas 9,35 hektare. Ukurannya memang kecil untuk sekelas kebun raya. Namun kebun raya itu dinilai telah mampu menjalankan lima fungsi kebun raya yaitu konservasi tumbuhan secara ex-situ, pariwisata, pendidikan lingkungan, penelitian, dan jasa lingkungan.
Kebun Raya Indrokilo Boyolali memiliki luas 9,35 hektare. Ukurannya memang kecil untuk sekelas kebun raya. Namun kebun raya itu dinilai telah mampu menjalankan lima fungsi kebun raya, yaitu konservasi tumbuhan secara ex-situ, pariwisata, pendidikan lingkungan, penelitian, dan jasa lingkungan.
Dikutip dari Lipi.go.id, Kebun Raya Indrokilo terletak di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Kebun raya ini berada di ketinggian 275-300 mdpl dan berada di lokasi yang strategis karena relatif mudah dijangkau dari tiga kota besar yakni Semarang, Solo, dan Yogyakarta.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Dalam operasionalnya, Kebun Raya Indrokilo mengusung tema konservasi tumbuhan hutan hujan dataran rendah Jawa bagian timur. Lalu apa saja yang menarik dari kebun raya itu? Berikut selengkapnya:
Berikan Banyak Manfaat
©lipi.go.id
Hingga saat ini, Kebun Raya Indrokilo Boyolali memiliki jumlah koleksi tumbuhan sebanyak 1368 spesimen yang terdiri dari 81 suku, 196 marga, 278 spesies, serta 215 spesimen belum teridentifikasi. Selain itu, di sana telah dibangun beberapa taman tematik seperti Taman Tematik Buah Lokal, Taman Koleksi Paku-pakuan, Koleksi Tanaman Konservasi, Koleksi Tanaman Obat, Taman Kehormatan, dan Koleksi Bambu.
Di usianya yang masih sangat muda, kebun raya itu telah memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat Boyolali dan sekitarnya. Lahan yang dulunya merupakan area gersang dan kering kini menjadi hijau, sejuk, dan indah. Berbagai jenis kegiatan juga bisa diadakan di sana, seperti rekreasi, kunjungan pendidikan, serta berbagai macam acara-acara lembaga pemerintah, perusahaan, serta sosial kemasyarakatan.
Koleksi Kebun Raya
©lipi.go.id
Dikutip dari Lipi.go.id, koleksi tumbuhan di Kebun Raya Indrokilo berasal dari berbagai sumber antara lain permintaan, perbanyakan, sumbangan, dan eksplorasi. Spesimen koleksi yang bersumber dari permintaan diperoleh dari Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Purwodadi.
Kegiatan eksplorasi untuk mencari spesimen baru dilakukan pihak Kebun Raya Indrokilo dengan menyasar ke berbagai daerah seperti kawasan hutan di Boyolali, Karanganyar, Magelang, Kendal, Batang, hingga Gunungkidul.
Spesimen koleksi yang berhasil beradaptasi serta tumbuh dengan baik kemudian ditanam di kebun raya sebagai koleksi. Koleksi itu kemudian dibagi lagi ke dalam petak-petak tertentu berdasarkan pengkategoriannya seperti buah lokal, paku-pakuan, tanaman pangkas, tanaman obat, tanaman kehormatan, tanaman rambat, tanaman konservasi, dan bambu.
Koleksi Menarik
©lipi.go.id
Salah satu koleksi menarik di Kebun Raya Indrokilo adalah Trenggulun (protium javanicum). Trenggulun merupakan tanaman pohon dengan tinggi mencapai 30-40 meter dengan diameter 100-120 cm. buahnya berwarna merah dan berbentuk bulat kecil seukuran buah anggur. Rasa buah ini manis dan agak masam dan berkhasiat untuk mengobati sariawan.
Selain itu ada pula koleksi Anggrek Larat Hijau. Anggrek ini berkembang biak di dataran rendah kering dengan suhu optimum 30-33 derajat celcius serta kelembaban udara 40-60 persen. Bunga jenis ini hanya dapat ditemukan pada hutan-hutan jati di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena habitatnya yang terbatas dan populasinya yang terus berkurang, anggrek ini termasuk spesimen yang dilarang untuk diperdagangkan.