Mengunjungi Senjang Senjoyo, Wisata yang Dulunya Menjadi Tempat Pemandian Kerajaan Pajang
Sumber mata air itu juga digunakan untuk pertanian dan kebutuhan air bagi industri sekitar.
Sumber mata air itu juga digunakan untuk pertanian dan kebutuhan air bagi industri sekitar.
Mengunjungi Senjang Senjoyo, Wisata yang Dulunya Menjadi Tempat Pemandian Kerajaan Pajang
Sendang Senjoyo merupakan sebuah mata air yang berada di Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Salatiga. Kolam berukuran besar itu memiliki air yang jernih hingga dasar sendang terlihat jelas.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Bagaimana Senandung Jolo diiringi? Dalam setiap pertunjukan Senandung Jolo, syair-syair pantun yang dinyanyikan pun saling berbalas serta diiringi dengan alat musik.
-
Kenapa Senandung Jolo penting? Tradisi tutur sastra ini juga menjadi media pengetahuan budaya bagi masyarakat lokal hingga luar daerah.
-
Apa itu Senandung Jolo? Senandung Jolo awalnya sebuah kesenian sastra dalam bentuk pantun yang dinyanyikan.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
Suasana Sendang Senjoyo begitu asri karena dikelilingi hutan yang alami. Bahkan pengelola menyediakan kursi, meja, dan juga gazebo agar pengunjung bisa bersantai sambil berswafoto di Sendang Senjoyo.
“Cuma penyegaran saja sambil nyenengin anak, sambil refresh. Jalan-jalan ke sini kan dekat, biayanya juga nggak terlalu mahal. Jajannya juga murah. Sekarang tempatnya juga makin bagus,”
kata Novita, warga Salatiga yang menjadi salah satu pengunjung setia Sendang Senjoyo.
Sementara itu Yulianto yang berasal dari Semarang mengaku rutin mengunjungi Sendang Senjoyo satu bulan sekali. Ia biasanya mengunjungi tempat wisata itu bersama keponakannya.
“Tempat ini bisa buat refreshing dan jadi tempat main anak. Suasananya juga sangat asri dan bisa buat pikiran fresh,” kata Yulianto, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (28/10).
Dalam sejarahnya, Sendang Senjoyo dulunya menjadi tempat pemandian dan lokasi ritual Joko Tingkir, Raja Kesultanan Pajang. Saat ini warga juga sering ke Sendang Senjoyo untuk menjalani ritual tertentu.
Nama “Senjoyo” dipercaya masyarakat berasal dari kata Panembahan Senopati Senjaya atau Sobrah Jaya, nama lain Joko Tingkir. Hingga saat ini, Sendang Senjoyo masih menjadi tempat sakral untuk ritual tahunan dan mingguan.
“Nama Senjoyo masih terkait dengan adanya petilasan Joko Tingkir di sini. Pengunjung di sini biasanya datang untuk main air. Dan kami dari pengelola sudah menyediakan tempat-tempat untuk main air seperti di sini dan di dekat gazebo sana. Yang jelas aman dan nyaman,”
kata Mamik, pengelola Sendang Senjoyo.
Mamik mengatakan bahwa Sendang Senjoyo akan ramai dipadati pengunjung pada saat ritual tahunan seperti saat malam 1 Suro, dan juga ritual mingguan tepatnya pada malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon.
Selain sebagai tempat berlibur, air di Sendang Senjoyo sering dimanfaatkan sebagai tempat mengairi pertanian serta keperluan air minum yang dikelola PDAM Salatiga dan Kabupaten Semarang. Bahkan ada perusahaan tekstil yang mengambil air dari Sendang Senjoyo untuk keperluan industri.