Menikmati Rimbunnya Mangrove di Hutan Payau Tritih, Tempat Liburan Asyik di Cilacap
Sebagai kabupaten dengan wilayah terluas se-Jawa Tengah, Cilacap memiliki potensi wisata yang beraneka ragam. Ada barisan perbukitan di sebelah utara, wisata budaya di bagian tengah, serta wisata pantai-pantai tersembunyi di sebelah selatan.
Sebagai kabupaten dengan wilayah terluas se-Jawa Tengah, Cilacap memiliki potensi wisata yang beraneka ragam. Ada barisan perbukitan di sebelah utara, wisata budaya di bagian tengah, serta wisata pantai-pantai tersembunyi di sebelah selatan.
Beberapa kawasan garis pantai memiliki hutan mangrove yang dimaksimalkan potensi wisatanya. Salah satunya Hutan Payau Tritih. Pada tahun 2012, kawasan itu sempat mati suri oleh wisatawan. Namun pada akhir tahun 2015 tempat wisata itu dibuka kembali.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lalu apa yang menarik dari tempat wisata hutan mangrove ini? berikut selengkapnya:
Mudah Dijangkau
©Instagram/@whptritihcilacap
Wisata Hutan Payau Tritih hanya berjarak 4 km dari pusat Kota Cilacap, tepatnya di Desa Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara. Akses menuju tempat wisata ini juga cukup mudah. Jalan menuju tempat wisata ini terbilang mulus dan tak jauh dari jalan utama.
Untuk menuju ke tempat wisata ini, pengunjung harus terlebih dahulu masuk ke permukiman penduduk. Setelah itu, pengunjung akan menemukan gapura pintu masuk menuju Hutan Payau Tritih. Luas hutan itu sekitar 10 hektare dan ditumbuhi 15.000 jenis pohon. Pohon yang tumbuh di hutan itu antara lain bakau bandul, tancang, bakau kacangan, jeruju, waru, dan ketapang.
Rumah Bagi Fauna
©Instagram/@whptritihcilacap
Tak hanya pohon mangrove yang rimbun, Hutan Payau Tritih juga menjadi rumah bagi beberapa fauna seperti ikan gelodok, ikan uca, ikan tanggal, udang pistol, dan berbagai jenis burung. Selain itu ada pula kolam pemancingan dan tempat budidaya kepiting.
Dengan tiket masuk Rp12.500, pengunjung sudah bisa menikmati lebatnya Wisata Hutan Payau beserta wahana yang disediakan dan beberapa tempat untuk berswafoto. Bahkan di depan pintu masuk sudah ada jembatan yang terbuat dari bambu di mana pengujung bisa berswafoto sepuasnya di sana.
Jalan Setapak
©Instagram/@whptritihcilacap
Untuk menyusuri keindahan Hutan Payau Tritih, pihak pengelola telah menyediakan jalan setapak yang dicor. Jalan setapak itu diperindah dengan beberapa ornamen yang mempercantik jalan. Selain itu juga dibangun beberapa warung dan tempat duduk agar pengunjung bisa beristirahat dengan nyaman.
Di ujung jalan setapak itu, pengujung sampai di tepian Segara Anakan. Di sana ada sebuah dermaga dan jembatan gantar sewu.
Tempat Ideal Menikmati Senja
©Instagram/@whptritihcilacap
Di dermaga yang berada di ujung jalan setapak itu, pengunjung bisa menyewa perahu untuk berkeliling menikmati Segara Anakan. Bila ke sana sore hari, pengunjung juga bisa menikmati senja di Jembatan Gantar Sewu.
Di setiap sudut jembatan ada gubuk kecil tempat pengunjung beristirahat, berswafoto, maupun hanya sekadar menikmati semilir angin Segara Anakan. Di tempat itu pula pengunjung bisa melakukan camping dan memancing ikan.