Penyebab Meningitis pada Bayi, Ketahui Gejala dan Risiko Komplikasinya
Maka dari itu, perlu diketahui beberapa penyebab meningitis pada bayi dan berbagai macam cara penularan yang mungkin terjadi. Dengan mengetahui hal ini, tentu akan memudahkan Anda melakukan pencegahan sejak dini agar bayi atau anak tidak berisiko tertular penyakit ini.
Seperti diketahui, setiap organ dalam tubuh mempunyai peranan penting dalam menjalankan fungsinya. Bukan hanya organ dalam yang berbentuk besar, semua bagian tubuh bahkan dengan bentuk terkecil sekalipun memberikan kontribusi penting dalam tubuh manusia. Berbagai organ dalam tubuh pun saling terhubung dan mendukung fungsi kerja satu dengan yang lain.
Salah satu bagian tubuh yang mempunyai fungsi penting adalah meninges. Meninges merupakan lapisan membran tipis yang berfungsi menutup dan melindungi otak serta sumsum tulang belakang. Meskipun berupa selaput, tipis namun meninges sangat berperan penting dalam melindungi sistem saraf pusat dalam tubuh manusia.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Kenapa materai penting? Penggunaan meterai memberikan kekuatan hukum pada dokumen dan menjadikannya sah di mata hukum. Selain itu, materai membantu mencegah pemalsuan atau penyalahgunaan dokumen dengan memastikan bahwa dokumen tersebut telah melalui proses administrasi yang benar.
Dengan begitu, jika terjadi suatu gangguan pada selaput meninges ini tentu saja akan berpengaruh pada kesehatan dan fungsi kerja otak dan sumsum tulang belakang. Salah satu gangguan yang banyak terjadi pada selaput meninges ini berupa kondisi peradangan sehingga menyebabkan penyakit meningitis. Bukan hanya pada orang dewasa, meningitis juga dapat terjadi pada bayi atau anak-anak.
Terdapat beberapa penyebab meningitis pada bayi atau anak-anak. Secara umum penyebab meningitis pada bayi ini berupa infeksi bakteri atau virus yang menyerang cairan tulang belakang serebral. Meskipun begitu, risiko penularan ini bisa dilakukan melalui berbagai macam cara yang berbeda.
Maka dari itu, perlu diketahui beberapa penyebab meningitis pada bayi dan berbagai macam cara penularan yang mungkin terjadi. Dengan mengetahui hal ini, tentu akan memudahkan Anda melakukan pencegahan sejak dini agar bayi atau anak tidak berisiko tertular penyakit ini.
Melansir dari Stanford of Children, berikut kami merangkum beberapa penyebab meningitis pada bayi dan informasi lainnya yang perlu Anda ketahui.
Mengenal Meningitis
©2015 Merdeka.com
Sebelum mengetahui beberapa penyebab meningitis pada bayi, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan meningitis. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, meningitis adalah suatu gangguan infeksi peradangan pada selaput tipis yang menutupi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang.
Selaput membran yang dimaksud sering disebut juga dengan meninges. Gangguan yang terjadi pada meninges ini tentu akan memberi pengaruh buruk pada fungsi otak dan sumsum tulang belakang sebagai sistem saraf pusat.
Penyebab Meningitis pada Bayi
Setelah mengetahui pengertian meningitis, berikutnya perlu diketahui beberapa penyebab meningitis pada bayi. Secara umum, penyebab penyakit meningitis adalah terjadinya infeksi bakteri atau virus yang berpindah dan menyerang cairan tulang belakang serebral (CSF). Selain bakteri dan virus, jamur dan parasit juga bisa menjadi penyebab gangguan meningitis. Biasanya jamur dan parasit ini lebih sering menyerang anak-abak dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Meningitis yang disebabkan oleh virus lebih umum dan biasanya tidak terlalu parah. Meningitis bakteri biasanya lebih parah dan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang atau kematian. Virus yang dapat menyebabkan meningitis termasuk virus polio, virus gondongan (paramyxovirus), virus flu, dan virus West Nile. Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan meningitis antara lain streptokokus grup B, E. coli, Haemophilus influenzae tipe b (Hib), dan bakteri radang penyebab pneumonia.
Bakteri penyakit sipilis, tuberkulosis, dan Lyme juga dapat menyebabkan meningitis. Bakteri, virus, dan jamur penyebab meningitis biasanya dapat ditularkan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut:
- Kontak dengan seseorang yang membawa infeksi
- Menyentuh benda yang terkena cairan dari seseorang yang sudah terinfeksi, seperti gagang pintu, permukaan keras, atau mainan, lalu menyentuh hidung, mulut, atau mata
- Tetesan dari bersin, percakapan jarak dekat, atau ciuman.
Infeksi biasanya dimulai di saluran pernapasan. Pada anak-anak, pertama kali bisa menyebabkan pilek, infeksi sinus, atau infeksi telinga. Kemudian bisa masuk ke aliran darah dan mencapai otak dan sumsum tulang belakang.
Faktor Risiko dan Gejala Meningitis pada Bayi
©Shutterstock.com/alejandro dans neergaard
Setelah mengetahui penyebab meningitis pada bayi dan cara penularannya, beriktunya berpu diketahui kemungkinan faktor risiko bayi yang dapat tertular. Secara umum, bayi yang mempunyai sistem kekebalan tubuh lemah mempunyai risiko yang lebih besar tertular virus atau bakteri penyebab meningitis. Selain itu, anak yang terlebih dahulu telah mengalami infeksi sejumlah virus, bakteri, atau jamur juga berisiko tinggi terkena meningitis.
Gejala meningitis pada bayi mempunyai variasi yang berbeda-beda, tergantung penyebab infeksninya. Namun biasanya, bayi yang terserang infeksi meningitis mengalami gejala pilek, diare dan muntah beberapa hari. Gejala ini dapat muncul tiba-tiba dan berkembang selama beberapa hari. Berikut beberapa gejala meningitis pada bayi lainnya yang perlu diwaspadai:
- Sifat lekas marah
- Demam
- Tidur lebih lama dari biasanya
- Pemberian makan yang buruk
- Menangis itu tidak bisa ditenangkan
- Tangisan bernada tinggi
- Melengkung ke belakang
- Bintik-bintik lembut yang menonjol di kepala (fontanel)
- Temperamen berubah
- Ruam bercak ungu-merah
- Kejang
- Muntah
Pada anak-anak usia 1 atau lebih, gejalanya mungkin termasuk:
- Sakit leher
- Sakit punggung
- Sakit kepala
- Kantuk
- Kebingungan
- Sifat lekas marah
- Demam
- Menolak makan
- Tingkat kesadaran berkurang
- Kejang
- Mata sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
- Mual dan muntah
- Leher kaku
- Ruam bercak ungu-merah
Risiko Komplikasi
Setelah mengetahui penyebab meningitis pada anak dan berbagai gejala yang dapat terjadi, berikutnya perlu diketahui pula risiko komplikasi pada bayi yang mengalami meningitis.
Diketahui, infeksi meningitis yang disebabkan oleh bakteri dinilai lebih parah dan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang. Beberapa anak mungkin mengalami gejala jangka panjang dengan kejang, kerusakan otak, gangguan pendengaran, dan kecacatan. Meningitis bakteri juga dapat menyebabkan kematian.