Peristiwa 19 September, Perobekan Bendera Belanda di Surabaya
Tepat hari ini, 19 September pada tahun 1945 silam, terjadinya peristiwa bersejarah perobekan bendera Belanda oleh pemuda Surabaya. Aksi heroik yang dilakukan oleh arek Surabaya ini terjadi di Hotel Yamato, atau saat ini dikenal dengan Hotel Majapahit.
Tepat hari ini, 19 September pada tahun 1945 silam, terjadinya peristiwa bersejarah perobekan bendera Belanda oleh pemuda Surabaya. Aksi heroik yang dilakukan oleh arek Surabaya ini terjadi di Hotel Yamato, atau saat ini dikenal dengan Hotel Majapahit.
Peristiwa perobekan bendera Merah Putih Biru itu dipicu dari sikap angkuh orang Belanda dan Inggris yang datang ke kotanya. Kala itu, mereka datang sebagai Palang Merah (Intercross) untuk mengurus tawanan. Kemarahan pemuda Surabaya pun semakin memuncak saat melihat bendera Belanda berkibar kembali setelah Indonesia merdeka.
-
Apa yang terjadi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Minggu (12/5)? Baru-baru ini Kabupaten Agam, Sumatera Barat baru saja tertimpa musibah bencana alam banjir bandang lahar dingin pada Minggu (12/5) kemarin.
-
Apa yang terjadi pada Waduk Jatiluhur saat ini? Terdampak Kemarau, Begini Potret Waduk Jatiluhur yang Kini Surut Waduk Jatiluhur bahkan surut hingga 10 meter. Sebagai sumber penampungan sungai yang dibendung, waduk seharusnya menampung banyak air.Namun di musim kemarau ini kondisi berbeda justru ditemui di Waduk Jatiluhur yang mengalami kondisi surut.
-
Apa yang dirayakan di hari Jumat Agung? Jumat Agung merupakan salah satu perayaan penting dalam agama Kristen di mana umat memperingati penyaliban dan wafatnya Yesus Kristus.
-
Di mana Jumhari tinggal? Selama ini kakek berusia 84 tahun tersebut tinggal seorang diri di rumahnya di Dusun Sawahan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.
-
Apa yang terjadi di jalan Tol Jakarta - Cikampek pada Senin siang? Banyak pemudik yang melanggar batas jalur contraflow saat melintas di jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) atau selepas Exit Tol Cikampek Utama mengarah ke Jakarta di KM 70 sampai KM 65, pada Senin (15/4) siang.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
Perobekan bendera Belanda yang terjadi di Kota Pahlawan itu, menjadi peristiwa bersejarah bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tak heran jika hingga detik ini aksi heroik itu masih terus dikenang oleh bangsa Indonesia. Berikut kronologi lengkap peristiwa perobekan bendera Belanda di Surabaya yang dilansir dari Liputan6.com:
Kronologi Perobekan Bendera Belanda
©2016 merdeka.com/masfiatur rochma
Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno memerintahkan untuk mengibarkan bendera merah putih di seluruh penjuru tanah air. Kala itu, dengan semangat yang membara, masyarakat Indonesia dengan bangga mengibarkan bendara merah putih di berbagai titik kota.
Di tengah perintah Soekarno untuk mengibarkan bendera merah putih, pada tanggal September 1945, AFNEI datang ke Surabaya untuk mengurus tentara Jepang dan tawanan perang Belanda. Mereka datang dan menggunakan Hotel Yamato sebagai markas. Tanpa berkomunikasi dengan pemerintahan Republik Indonesia, semakin memperburuk citra Belanda di mata masyarakat Indonesia.
Melihat kecongkakan orang Belanda terhadap masyarakat setempat, memicu amarah para pemuda di Surabaya. Puncak amarah mereka terjadi pada tanggal 19 September 1945, seorang Indo Belanda bernama Ploegman telah berani mengibarkan bendera Belanda di atas tiang bendera Hotel Yamato.
Melihat pengibaran Bendera Merah Putih Biru itu, Bapak Residen Soedirman memperingatkan agar bendera tersebut segera diturunkan. Namun, peringatan itu sema sekali tidak digubris oleh mereka. Hal inilah yang kemudian menyulut amarah para pemuda di Surabaya.
Aksi Heroik Perobekan Bendera Belanda
©©2012 Merdeka.com
Melihat bendera Belanda masih berkibar di atas Hotel Yamato, ditambah dengan tindakan-tindakan angkuh orang Belanda, membuat suasana semakin memanas. Tentu saja hal ini membuat para pemuda Surabaya berkumpul dan membaur. Para pemuda saling bertanya-tanya tentang langkah selanjutnya terhadap sikap Belanda yang merendahkan harga diri bangsa Indonesia yang telah merdeka.
Melihat keadaan semakin tidak kondusif, arek-arek Surabaya satu persatu mendatangi halaman Hotel Yamato. Tidak butuh waktu lama, tiba-tiba hotel itu pun menjadi penuh sesak. Terjadilah perkelahian antara pemuda Surabaya dengan pemuda Belanda di kamar-kamar Hotel Yamato.
Di tengah perkelahian itu, dua pemuda Surabaya menyelinap untuk naik ke bagian atas Hotel Yamato. Satu orang membawa tangga, dan seorang lagi naik ke atas tiang. Dengan cepat, Koesnowibowo, pemuda yang naik tangga itu, menurunkan bendera Belanda yang sedang berkibar.
Setelah diturunkan, Ia segera merobek warna biru dari bendera itu dengan kekuatan giginya, kemudian dibuangnya. Ia segera mengerek kembali bendera yang sudah tersisa warna merah putih ke atas tiang untuk berkibar kembali.
Bendera Merah Putih Kembali Berkibar
Akhirnya bendera Merah Putih dapat berkibar menggantikan bendera Belanda yang sejak pagi 19 September 1945 itu berkibar di Hotel Yamato. Melihat hal ini, para pemuda Surabaya yang sejak tadi mengepung Hotel Yamato bersorak-sorai gembira.
Melalui peristiwa 19 September 1945 ini, telah menyulut api revolusi masyarakat Indonesia. Hal ini juga menjadi bukti bahwa kemerdekaan indonesia bukan datang dengan sendirinya, melainkan dari keringat dan perjuangan.