Peristiwa 4 Juni: Presiden China Zhang Zuolin Dibunuh pada 1928, Begini Sejarahnya
Peristiwa 4 Juni 1928, di mana Presiden Zhang Zuolin dibunuh di kereta ini disebut juga dengan insiden Huanggutun. Insiden ini bukan terjadi karena ketidaksengajaan, melainkan merupakan rencana tersembunyi yang dilakukan pihak Jepang. Sebelumnya terdapat beberapa faktor yang menjadi pemicu insiden ini.
Perang dan penjajahan merupakan salah satu peristiwa penting yang tertuang dalam perjalanan sejarah dunia. Dalam hal ini, negara-negara adidaya saling bersaing untuk mendapatkan tanah kekuasaan dan berbagai kekayaan alam di negara-negara jajahan. Bukan hanya itu, negara adidaya juga menjalankan hubungan politik ekonomi untuk mencari keuntungan.
Namun hubungan politik ekonomi yang dijalankan negara-negara kuasa ini sering kali menimbulkan berbagai macam konflik. Seperti yang terjadi di China, konflik hubungan politik ekonomi Jepang dan China menyebabkan peristiwa kematian tragis Presiden Zhang Zuolin. Peristiwa 4 Juni 1928, di mana Presiden Zhang Zuolin dibunuh di kereta ini disebut juga dengan insiden Huanggutun.
-
Kenapa Hari Tari Sedunia dirayakan? Hari Tari Sedunia adalah perayaan global yang didedikasikan untuk menghargai seni tari dalam segala bentuknya di seluruh dunia.
-
Apa yang dirayakan di Hari Tari Sedunia? Hari Tari Sedunia adalah perayaan global yang didedikasikan untuk menghargai seni tari dalam segala bentuknya di seluruh dunia.
-
Bagaimana Hari Kemanusiaan Sedunia dirayakan? Untuk itu, pada tanggal 19 Agustus diharapkan semua pihak dapat berkumpul untuk menghormati pekerja kemanusiaan di seluruh dunia yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan global yang terus berkembang. Tidak peduli bahaya atau kesulitannya, para pekerja kemanusiaan menjelajah jauh ke wilayah yang dilanda bencana dan di garis depan konflik, berusaha untuk menyelamatkan dan melindungi orang yang membutuhkan.
-
Dimana sejarah Hari Buruh dimulai? Menurut informasi dari berbagai sumber, peringatan May Day pertama kali muncul di peristiwa demonstrasi besar-besaran oleh serikat buruh di Chicago Amerika Serikat pada 1 Mei 1886.
-
Apa yang dimaksud dengan Hari Memaafkan Sedunia? Hari Memaafkan Sedunia menjadi momen yang penting untuk merayakan nilai-nilai pemaafan dan rekonsiliasi. Hari Memaafkan Sedunia selalu diperingati setiap tanggal 7 Juli. Maaf adalah sebuah langkah penting dalam perjalanan menuju perdamaian batin dan harmoni antarmanusia.
-
Kapan Hari Paru Sedunia dirayakan? Hari Paru Sedunia, yang juga dikenal sebagai World Lung Day, diperingati setiap tanggal 25 September.
Insiden ini bukan terjadi karena ketidaksengajaan, melainkan merupakan rencana tersembunyi yang dilakukan pihak Jepang. Sebelumnya terdapat beberapa faktor yang menjadi pemicu insiden ini. Meskipun konflik perang tidak banyak terjadi di masa kini, namun ini merupakan salah satu peristiwa sejarah penting yang perlu diketahui.
Dengan mengetahui sejarah ini, Anda bisa mengetahui seperti apa suasana konflik yang terjadi pada negara adikuasa yang saling memperebutkan keuntungan. Dilansir dari situs Totally History, berikut kami merangkum peristiwa 4 Juni tentang insiden pembunuhan Presiden China Zhang Xuolin pada tahun 1928, bisa Anda simak.
Mengenal Insiden Huanggutun
©2021 Merdeka.com/Wikipedia
Seperti dikatakan sebelumnya, bahwa peristiwa 4 Juni 1928 di mana Panglima Perang Zhang Zuolin dibunuh di dalam kereta, dikenal dengan sebutan Insiden Huanggutun. Insiden ini merupakan upaya yang dilakukan oleh Tentara Kwantung Jepang untuk membunuh Zhhang Zuolin dalam perjalanan menuju Shenyang dengan Kereta Api Jinfeng.
Pembunuhan yang terjadi pada 4 Juni 1928 ini mengambul nama dari stasiun kereta api Huangtun, dekat Shenyang, tempat di mana serangan itu terjadi. Pada saat itu, berita tentang serangan sempat ditutup-tutupi dan Jepang hanya menyebutnya dengan eufemisme seperti “Insiden Penting di Manchuria.”
Latar Belakang Insiden
Peristiwa 4 Juni 1928 di mana insiden Huanggutun terjadi, terdapat beberapa hal pemicu yang perlu diketahui. Sebelumnya kondisi setelah Revolusi Xinhai 1911, kekuatan terpusat di Cina sangat melemah, sehingga kekuasaan terpaksa dijalankan oleh militer dan tokoh-tokoh resmi pada basis regional atau lokal.
Di bagian utara, Tentara Beiyang, yang dulunya sangat kuat, terpecah menjadi beberapa faksi yang bertikai pada tahun 1916, setelah kematian Yuan Shikai. Pemimpin kelompok Fengtian adalah Zhang Zuolin, yang menguasai tiga provinsi timur laut Manchuria untuk menempatkan dirinya di antara panglima perang paling signifikan di China.
Pada tahun 1924 dan munculnya Front Persatuan Pertama, yang didukung oleh tiga negara adikuasa. Uni Soviet mendukung kelompok Kuomintang , yang kemudian menguasai seluruh China di bawah Chiang Kai-shek. Amerika Serikat dan sebagian besar kekuatan Eropa mendukung faksi Zhili, sementara Jepang mendukung Tentara Fengtian Zhang Zuolin.
Sejak berakhirnya perang Rusia-Jepang hampir dua dekade sebelumnya, Jepang memiliki kepentingan politik dan ekonomi dalam pengembangan kawasan, khususnya kekayaan mineral yang sebagian besar belum tersentuh.
Tentara Kwantung Jepang bertanggung jawab atas keamanan Jalur Kereta Api Manchuria Selatan. Pasukannya ditempatkan di daerah Manchuria yang memungkinkan mereka memberikan dukungan logistik dan material kepada Fengtian. Dalam hal ini, kerja sama tentara Kwantung Jepang dengan Zhang Zuolin dinilai memuaskan kedua belah pihak.
Masalah muncul kemudian, ketika kebutuhan dan niat dari kedua belah pihak mulai menyimpang dari kesepakatan. Jepang berharap bisa menduduki Manchuria selama menjalin kemitraan dengan Zhang.
Namun, Zhang sendiri hanya tertarik untuk mendapatkan bantuan Jepang sehingga dia bisa mengamankan cengkeramannya di wilayah yang sudah dia kuasai, sebelum membuat keuntungan teritorial lebih lanjut.
Setelah Zhang puas dengan kemajuannya, dia membuka pembicaraan dengan Amerika Serikat dan Inggris, memberikan kedua negara pijakan dalam peluang ekonomi dan perdagangan yang bisa didapat di Manchuria – peluang yang sebelumnya hanya terbuka untuk Jepang.
Peristiwa Kecelakaan Kereta Api Jingfeng
Setelah konflik muncul, Jepang merencanakan untuk membangun kontrol de facto atas wilayah Manchuria tanpa tindakan militer terbuka atau intervensi kekuatan asing. Jalan yang dipilih adalah menyingkirkan Zhang dan menggantikannya dengan pemimpin boneka.
Sebelum peristiwa 4 Juni terjadi, malam sebelumnya, Zhang berangkat dari Beijing untuk melakukan perjalanan ke Shenyang dengan Kereta Api Jingfeng. Jalur ini dijaga ketat oleh pasukan setia Fengtian, kecuali sebuah jembatan beberapa mil di sebelah timur stasiun kereta api Huanggutun di pinggiran kota Shenyang. Jembatan ini adalah tempat di mana rel kereta Jingfeng bersilangan dengan Rel Kereta Api Manchuria Selatan, dan karena itu sangat rentan terhadap serangan pasukan luar.
Kemudian Kaneo Tomiya, salah seorang kapten ditugaskan ditugaskan untuk operasi itu, salah satunya dengan meletakkan bom di jembatan. Saat kereta Zhang melewati jembatan di waktu fajar, pada tanggal 4 Juni, bom kemudian meledak. Beberapa staf Zhang tewas seketika, namun Zhang meninggal karena luka-lukanya beberapa jam kemudian.
Akibat-Akibat
Setelah peristiwa 4 Juni di mana Zhang Zuolin tewas setelah ledakan bom yang menyerang kereta Jinfeng, pihak internasional sangat kritis dalam melihat serangan tersebut. Namun Jepang menolak berbicara atau memberikan komentar.
Sebaliknya, putra Zhang, Zhang Xueliang, muncul sebagai pemimpin baru yang mengejutkan dari kelompok Fengtian. Ingin menghindari konflik dengan Jepang, pemimpin baru itu memulai pembicaraan dengan Nasionalis Chiang Kai-shek. Butuh beberapa tahun lagi sebelum Tentara Kwantung dapat melakukan upaya lain untuk membangun kepemimpinan boneka di Manchuria.
(mdk/ayi)