Deretan Potret Kampung Miliarder di Jawa Tengah, Profesi Warganya Jadi Sorotan
Rumah di kampung miliader yang ada di Jawa Tengah ini tampak mewah.
Rumah di kampung ini tampak mewah.
Deretan Potret Kampung Miliarder di Jawa Tengah, Profesi Warganya Jadi Sorotan
Dewasa ini masih banyak masyarakat desa yang hidup di bawah garis kemiskinan, namun ada pula dari mereka yang hidup dengan rezeki yang berlimpah.
Hal itu bisa terlihat dari deretan kampung miliarder khususnya yang berada di provinsi Jawa Tengah berikut.
Walaupun tinggal di desa, namun mereka bisa mendirikan rumah-rumah mewah. Bagaimana mereka bisa kaya? Apa pekerjaan mereka?
-
Apa yang dilakukan para miliarder di rumah lelang? Umumnya bagi mereka yang gemar mengoleksi berbagai barang-barang antik.
-
Bagaimana miliarder muda mengelola uang mereka? Bagi para miliarder, mereka akan lebih cermat dalam menentukan instrumen investasi. Umumnya mereka akan memprioritaskan investasi terhadap instrumen yang aman untuk mengamankan aset yang dimiliki.
-
Di mana Indonesia berada dalam peringkat negara dengan miliarder terbanyak? Sementara itu, Indonesia menempati peringkat ke-20 negara dengan miliarder terbanyak di dunia.
-
Apa yang menjadi dasar peringkat negara dengan miliarder terbanyak di dunia? Majalah Forbes mengeluarkan laporan Negara dengan miliarder terbanyak di 2023. Laporan tersebut mencatat, miliarder di dunia meningkat mencapai 2.640 orang yang berasal dari 77 negara atau wilayah di seluruh dunia.
-
Apa saja yang menjadi kendala bagi warga di kampung tersebut? Selain belum teraliri listrik dengan baik, permukiman Lebak Jeunjing di Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang ini juga memiliki rute jalan yang terjal dan sulit dilalui kendaraan roda dua maupun empat.
-
Kapan Kampung Kapitan didirikan? Kampung yang sudah berdiri dari tahun 1644 ini berfungsi sebagai tempat singgah para pedagang yang sedang berada di Palembang.
Kampung Miliiarder Wonosobo
Walaupun letaknya terpencil, namun sebuah kampung di Wonosobo memiliki banyak rumah mewah. Kampung itu berada di Dusun Klatak, Desa Gerung Lor, Sukoharjo, Wonosobo.
Usut punya usut, warga di sana bekerja sebagai petani salak. Keuntungan mereka sebagai petani salak terbukti membuat hidup mereka sejahtera.
Deretan rumah mewah terlihat berdempetan satu sama lain. Namun uniknya, jalan menuju rumah-rumah itu berupa gang sempit yang hanya bisa dilalui motor.
“Siapa sangka, kampung di lereng ini banyak rumah Sultan ya. Banyak rumah mewah di dalamnya,” ujar pemilik video yang merekam kampung itu, dikutip dari kanal YouTube Tedhong Telu.
Kampung Miliarder di Pati
Selain di Wonosobo, kampung miliarder juga ditemukan di Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Pati.
Di kampung itu terdapat banyak deretan rumah megah. Dalam keterangan video dijelaskan bahwa kampung itu merupakan salah satu kampung nelayan di Kabupaten Pati.
Tak jauh dari kampung itu juga terdapat galangan kapal-kapal nelayan berukuran besar. Diduga kuat kapal-kapal itu milik nelayan yang juga memiliki rumah megah tersebut.
- Ngaku Anak Miliarder, Konten Satir Perempuan Ini Curi Perhatian Warganet
- Ada Kisah Kelam di Balik Rumah Mewah Milik Miliarder yang Terbengkalai, di Dalamnya Barang-barang Masih Lengkap
- Daftar Perempuan Terkaya di Dunia, Ada yang Hartanya Capai Rp1.324 Triliun
- Deretan Keluarga Miliarder si Pengendali Dunia
“Desa yang mayoritas nelayan ini sangat maju sekali. Kebanyakan mereka memiliki kapal-kapal penangkap ikan yang besar dan jumlahnya lebih dari satu. Desa terkenal di Pati ini mungkin salah satu desa terkaya se-Indonesia,”
berikut keterangan video yang diunggah oleh kanal YouTube Suhali Surya.
Kampung Miliarder di Tegal
Desa Sangkan Jaya, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal merupakan desa yang berada di lereng gunung yang lokasinya berbatasan langsung dengan hutan.
Untuk menuju ke sana, pengunjung harus melewati sebuah jembatan gantung yang hanya bisa dilewati motor.
Namun ternyata di kampung itu terdapat banyak rumah mewah. Lingkungannya terlihat bersih, rapi, dan asri. Tapi setelah diamati lebih jauh, ternyata banyak rumah mewah itu kosong ditinggal penghuninya.
Ternyata sebanyak 60 persen warga di Desa Sangkan Jaya merupakan perantau. Mereka berprofesi sebagai pedagang di kota-kota besar seperti Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, Bandung, dan kota-kota lainnya. Beberapa dari mereka bahkan hanya pulang setahun sekali, tepatnya saat lebaran tiba.