Melihat Kampung Milyarder Dadakan Relokasi Pertamina di Tuban, Megah dan Ada yang Pakai Marmer
Kabar terbarunya, sejumlah kediaman di kampung relokasi tersebut nampak begitu megah dan mewah.
Kabar terbarunya, sejumlah kediaman di kampung relokasi tersebut nampak begitu megah dan mewah.
Melihat Kampung Milyarder Dadakan Relokasi Pertamina di Tuban, Megah dan Ada yang Pakai Marmer
Beberapa tahun silam, sebuah desa di Tuban mendadak jadi perhatian. Warganya ramai memborong mobil baru. Selain mendapat keuntungan material, warga diketahui juga turut direlokasi ke lahan baru. Kabarnya, sejumlah kediaman di kampung relokasi tersebut begitu megah dan mewah.
Tak tanggung-tanggung, rumah mewah hingga menggunakan lantai marmer nampak di kampung relokasi tersebut. Penasaran dengan situasi kampungnya kini?
Simak ulasan selengkapnya berikut ini, dilansir dari kanal YouTube Stefano Sanjaya, Selasa (12/9/2023).
Kampung Relokasi
Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban beberapa tahun silam mendadak ketiban durian runtuh. PT Pertamina melakukan pembebasan lahan hingga warganya mendapat ganti rugi serta menjadi milyarder dadakan.
Kini, Dusun Tadahan di Wadung tersebut diketahui telah sepi. Warganya pun ramai berpindah ke Desa Sumurgeneng.
Perkampungan hasil relokasi tersebut pun kini mulai banyak dibangun rumah mewah. Bukan hanya satu atau dua, nampak ada beberapa deretan rumah mewah yang menghiasi area relokasi tersebut.
"Ini adalah warga-warga yang direlokasi karena tanahnya dibeli oleh Pertamina," ungkap si pemilik video.
Nyaman & Bersih
Bukan hanya mewah, namun area perumahan tersebut nampak begitu bersih dan tertata. Dari satu sudut perumahan ke sudut lainnya bahkan terlihat bersih dan nyaman untuk ditinggali warga.
"Ini ya rumah-rumahnya. Bagus-bagus dan besar-besar," kata sang pemilik video.
Megah & Ada Marmer
Jika dulu mungkin para warganya tinggal di kediaman sederhana, namun kini rumah tersebut seolah berhasil disulap dengan tulang beton hingga menjulang tinggi.
Pada bagian depan, nampak berderet pagar rumah elit yang ikut dibangun.
"Rumahnya keren-keren ya," ujar sang pemilik video.
"Wah, yang ini rumahnya keren banget ya. Marmer di lantainya," ungkap si pemilik video.
Salah satu rumah milik warga di lahan relokasi tersebut bahkan tak tanggung-tanggung menggunakan bahan material mewah. Marmer berwarna gelap nampak cantik menghiasi lantai di salah satu kediaman milik warga.
Viral Sekampung Borong Mobil
Sekitar tahun 2021 silam, sebuah kampung di Tuban mendadak jadi sorotan usai warganya beramai-ramai memborong mobil.
Hal tersebut viral usai sebuah video pendek menampilkan deretan truk pengangkut belasan mobil baru nampak bersesakan di jalanan.
Rekaman kejadian itu diunggah salah satu akun bernama Berkelana ke grup Facebook Jaringan Informasi Tuban (Jitu). Dia menyertakan tulisan, "Barokallah" disertai tiga emoticon tangan menadah.
Peristiwa dalam video itu ternyata terjadi di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Belasan mobil bermerek Toyota itu memang akan dikirim ke rumah warga dengan diangkut menggunakan truk towing dan dikawal mobil patroli pengawalan (patwal) polisi.
Warga membeli mobil baru itu menggunakan uang yang berasal dari pembayaran ganti rugi lahan untuk proyek pembangunan Kilang Tuban atau New Grass Root Refinery (NGRR) di wilayah Kecamatan Jenu.
Harga ganti rugi lahan milik warga dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp680.000 per meter persegi. Penentuan harga lahan milik warga itu telah diputuskan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) setelah melakukan penghitungan harga melalui appraisal.
Ghianto menjelaskan, rata-rata warga Desa Sumurgeneng mendapatkan uang ganti rugi lahan untuk proyek pembangunan kilang minyak sebesar Rp8 miliar. Ganti rugi terendah Rp35 juta dan tertinggi Rp28 miliar.