Proses Hujan Buatan untuk Atasi Polusi Udara, Ketahui Berbagai Manfaatnya
Hujan buatan memiliki beberapa manfaat untuk mengatasi masalah.
Hujan buatan memiliki beberapa manfaat untuk mengatasi masalah.
Proses Hujan Buatan untuk Atasi Polusi Udara, Ketahui Berbagai Manfaatnya
Masalah ini, kian hari semakin dipermasalahkan di masyarakat. Bagaimana tidak, jika hak untuk menghirup udara bersih saja tidak bisa terjamin dengan baik.
Kasus masyarakat yang mengalami gangguan batuk, sakit tenggorokan, dan gangguan ISPA lainnya juga dilaporkan semakin meningkat. Mengatasi masalah ini, pemerintah kemudian merencakan hjan buatan untuk mengatasi masalah polusi udara di Jakarta. Ini disebutkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar. Diharapkan, hujan buatan bisa membantu membersihkan udara kotor dari polusi.
Lalu, sebenarnya apa itu hujan buatan dan bagaimana proses pembuatannya. Selain itu, penting juga untuk dipahami manfaat apa saja yang bisa didapatkan dari adanya hujan buatan. Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum pengertian, proses pembuatan, hingga manfaat hujan buatan, bisa Anda simak.
Pengertian Hujan Buatan
Sebelum mengetahui proses hujan buatan, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan hujan buatan. Hujan buatan adalah upaya percepatan proses fisika yang dilakukan untuk membentuk awan yang bisa menghasilkan hujan.
-
Bagaimana proses terjadinya hujan buatan? Hujan buatan dilakukan dengan menaburkan dan menyemai bahan-bahan kimia di atas awan. Bahan kimia yang digunakan seperti zat glasiogenik. Bahan kimia ini ditaburkan di atas ketinggian 4.000 – 7.000 kaki.
-
Bagaimana proses terjadinya hujan? Hujan biasanya terbentuk ketika uap air naik ke atmosfer, mendingin, dan kemudian berkondensasi menjadi tetes air. Tetes-tetes air ini kemudian bergabung membentuk awan, dan akhirnya jatuh ke bumi sebagai hujan.
-
Bagaimana hujan berlian terjadi? Dari proses mempelajari itu, mereka menemukan bahwa meskipun berlian masih membutuhkan tekanan yang sangat besar dan suhu yang sangat tinggi untuk membuatnya, kondisi yang diperlukan tidaklah ekstrim seperti yang diperkirakan sebelumnya.
-
Bagaimana hujan terjadi? Air menguap dari lautan, danau, dan sungai, lalu berkondensasi di atmosfer menjadi awan. Saat awan menjadi jenuh, air akan turun kembali ke bumi dalam bentuk hujan.
-
Bagaimana proses terbentuknya Bumi? Dilansir dari livescience.com, meski para ilmuwan tidak setuju pada detailnya, sebagian besar peneliti berpikir Bumi terbentuk oleh serangkaian tabrakan yang terjadi kurang dari 100 juta tahun setelah tata surya bersatu.
-
Di mana hujan berlian sering terjadi? Mengucap Indy100, Jumat (2/2), sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Astronomy, mengungkapkan bahwa kondisi cuaca ekstrem yang melibatkan presipitasi batu mulia atau berlian mungkin relatif umum terjadi di luar angkasa.
Dengan kata lain, hujan buatan bukan berarti membentuk awan-awan yang dapat menghasilkan hujan, melainkan melakukan percepatan proses pembentukan awan yang telah ada di suatu wilayah bisa menurunkan hujan. Jika tak ada awan sama sekali di suatu wilayah, proses hujan buatan pun tidak bisa dilakukan.
Proses Hujan Buatan
Setelah mengatahui pengertian, berikutnya akan dijelaskan bagaimana proses hujan buatan dilakukan. Secara umum, proses hujan buatan dilakukan dalam beberapa tahap. Mulai dari penaburan bahan-bahan kimia tertentu, tahap membangun, hingga penyemaian.
Berikut tahapan-tahapan dalam proses hujan buatan, perlu Anda ketahui:
- Tahap pertama, menaburkan bahan-bahan kima tertentu untuk membantu mempercepat pembentukan awan hujan. Bahan kimia yang bisa digunakan seperti zat glasiogenik, dan zat higroskopis antara lain berupa urea, NaCl, dan CaCl2.
- Penaburan bahan kimia ini dilakukan menggunakan pesawan pada ketinggian 4.000 – 7.000 dengan memperhitungkan faktor arah dan kecepatan anginSetelah ditaburkan, bahan-bahan kimia tersebut akan mempengaruhi awan untuk melakukan proses kondensasi, sehingga akan terbentuk awan yang lebih besar.
- Beberapa jam setelah bahan kimia ditaburkan, selanjutnya bubuk urea akan ditaburkan secara merata di awan. Bubuk urea berfungsi untuk membantu awan terbentuk lebih besar dengan cara menggabungkan awan-awan kecil berwarna abu-abu.
- Setelah awan hujan terbentuk dengan sempurna, bahan kimia kembali ditaburkan pada awan tersebut dalam bentuk larutan khusus. Larutan ini dibuat dari bubuk urea, air, dan ammonium nitrat dengan perbandingan 3 : 4 : 1. Larutan ini berfungsi agar awan membentuk butiran air dengan ukuran lebih besar.
- Jika berhasil, dalam beberapa saat awan yang sudah terbentuk dengan campuran larutan khusus akan menurunkan hujan.
Manfaat Hujan Buatan
Setelah mengetahui proses hujan buatan, terakhir akan dijelaskan apa saja manfaat yang bisa didapatkan dari hujan buatan. Hujan buatan dikatakan dapat mengatasi beberapa masalah yang terjadi di masyarakat, bukan hanya polusi udara.
Berikut beberapa manfaat hujan buatan yang bisa didapatkan:
- Menguak Fakta Jalur Kuno "Ondo Budho", Jalan Utama Para Peziarah Menuju Dieng di Masa Lalu
- Manfaat Jahe dan Kunyit yang Tak Boleh Disepelekan, Mampu Atasi Nyeri hingga Kanker
- Atasi Polusi, Heru Budi Bakal Lanjutkan WFH PNS hingga Awal Musim Hujan
- Cara Bea Cukai Agar Para Pengusaha Patuhi Aturan Ekspor Impor
- Membantu mengatasi kekurangan air atau kondisi kekeringan di suatu wilayah.
- Mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran hutan.
- Mengatasi masalah kabut atau polusi udara di perkotaan.
- Membantu memadamkam api dari kebakaran hutan dengan cakupan wilayah yang besar.
- Membantu mengisi air waduk atau danau agar bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi, ketersediaan air bersih, hingga pembangkit listrik.