Puluhan Hektar Lahan di Tulungagung Terendam Banjir, Begini Dampaknya
Banjir yang terjadi di wilayah itu menyebabkan puluhan hektar lahan pertanian terendam. Ini tidak terlepas dari jebolnya tanggul sungai di Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir, hingga selebar 9 meter.
Hujan tiada henti yang mengguyur kawasan Pulau Jawa menyebabkan bencana di sejumlah tempat. Termasuk di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Banjir yang terjadi di wilayah itu menyebabkan puluhan hektar lahan pertanian terendam. Ini tidak terlepas dari jebolnya tanggul sungai di Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir, hingga selebar 9 meter.
Belum ada rincian pasti areal sawah yang rusak terendam banjir. Pihak Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Tulungagung hingga saat ini masih melakukan pendataan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Data sementara ada 42 hektar sawah yang terendam (banjir),” kata Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana UPSDA I Brantas, BBWS Brantas, Junaedi dikutip dari ANTARA pada Jumat (12/11).
Ekonomi Lumpuh Total
©BPBD Aceh Tengah dan Selatan
Dilansir dari ANTARA, tanggul yang jebol akibat luapan air yang tak terbendung itu meluber hingga pesawahan dan pemukiman penduduk. Akibatnya, aktivitas perekonomian di beberapa desa nyaris lumpuh total.
Jalan-jalan terendam banjir hingga setinggi pinggang. Tak sedikit pula rumah yang ikut terendam. Bahkan kebun dan sawah lebih parah lagi. Untungnya, air bah cepat surut seiring aliran air yang menuju dataran yang lebih rendah.
Belum ada data pasti mengenai luas areal persawahan yang terdampak banjir. Namun yang pasti, hal itu membawa kerugian yang tidak sedikit bagi para petani.
“Mayoritas lahan berupa tanaman jagung. Kalau yang belum berbuah pasti gagal panen,” kata Junaedi.
Gagal Panen
©2021 Merdeka.com
Bencana banjir yang menggenang wilayah Tulungagung itu membawa kerugian yang tidak sedikit bagi seorang petani bernama Karim (60). Dia mengaku harus membabat tanaman jagung miliknya karena mati diterjang air. Padahal buah jagung miliknya sudah berusia 70 hari dan 30 hari lagi akan panen. Bahkan beberapa buah sudah terlihat tumbuh walau masih muda.
“Sudah tidak bisa dimanfaatkan sama sekali selain untuk pakan sapi. Kalau yang sudah isi, meski belum tua masih bisa dipanen,” kata Karim dikutip dari ANTARA.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Suprapti, mengatakan kalau hingga saat ini pihaknya masih mendata kerusakan tanaman milik petani. Dari laporan sementara, kerusakan terbesar adalah tanaman jagung.