Puluhan Warga Satu RW di Boyolali Positif COVID-19 Usai Piknik ke Jogja, Ini Faktanya
Sebanyak 48 orang warga Desa Candi, Kecamatan Ampel, Boyolali berwisata ke Jogja. Namun ketika pulang 36 di antara telah terkonfirmasi positif COVID-19. Peristiwa menjadi klaster baru penularan COVID-19 di Boyolali.
Puluhan warga satu RW di Boyolali dinyatakan positif Covid-19. Kabar ini dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina.
Usut punya usut, puluhan warga ini positif Covid-19 setelah berwisata bersama ke Jogja. Gerombolan ini membawa 48 orang, dan ketika pulang 36 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus ini menjadi klaster baru penularan di Boyolali. Berikut selengkapnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Klaster Baru
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Sebanyak 36 warga di dua RT Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali dikarantina di rumahnya masing-masing. Seperti diketahui, mereka terkonfirmasi positif setelah pulang berwisata dari Yogyakarta.
Menurut Ratri, sebanyak 48 warga berangkat ke Yogyakarta menggunakan satu bus dan sepulangnya dari sana dilakukan tes usap. Hasilnya, 36 orang di antaranya terkonfirmasi positif dan harus menjalani isolasi.
“Terdapat 33 orang yang tidak bergejala dan tiga orang lainnya bergejala. Kini mereka dirawat di salah satu rumah sakit rujukan COVID-19,” kata Ratri dikutip dari Liputan6.com pada Minggu (25/4).
Masa Karantina
©2020 Merdeka.com/ journals.lww.com
Salah satu warga Desa Candi, Harto Utomo, mengatakan bahwa suasana desa di tempat tinggalnya tampak sepi dan tidak ada aktivitas sama sekali. Hanya terlihat sesekali petugas Satgas COVID-19 yang mengantarkan makanan untuk warga yang positif.
Sementara itu, karantina diberlakukan bagi warga dua RT di Desa Candi, yaitu RT 02 dan RT 03. Menurut Harto, karantina di wilayah tersebut akan berlangsung sepuluh hari, dan pada Minggu (25/4) sudah memasuki hari ketiga. Selama masa karantina, wilayah tersebut selalu disemprot disinfektan oleh Satgas COVID-19.
(mdk/shr)