Satgas Pangan Sita 18.000 Liter MinyaKita Palsu dari Sragen, Diduga Minyak Bekas
Di Sragen, Satgas Pangan Polda Jawa Tengah menemukan sebanyak 1.800 liter minyak subsidi MinyaKita palsu. Sekilas kemasan minyak goreng itu tak ada bedanya dengan minyak-minyak subsidi lainnya. Dalam kemasan berbentuk botol itu tertulis kalah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 16.000 per botol.
Belakangan ini keberadaan minyak subsidi MinyaKita mengalami kelangkaan. Kondisi ini membuat kehidupan masyarakat makin sulit. Ironisnya ada saja oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan kondisi ini.
Di Sragen, Satgas Pangan Polda Jawa Tengah menemukan sebanyak 1.800 liter minyak subsidi MinyaKita palsu. Sekilas kemasan minyak goreng itu tak ada bedanya dengan minyak-minyak subsidi lainnya. Dalam kemasan berbentuk botol itu tertulis kalah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 16.000 per botol.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Berikut selengkapnya:
Diduga Olahan Minyak Bekas
©YouTube/Liputan6 SCTV
MinyaKita yang disita oleh petugas itu diduga merupakan hasil olahan dari minyak bekas. Meski demikian petugas masih menunggu hasil olahan uji laboratorium terkait kandungan minyak.
“Minyak curah dikemas jadi kemasan botol, ini palsu, tempelan. Saya mengimbau agar masyarakat itu aware dan cerdas terkait minyak seperti ini,” kata Veri Anggrijono, Dirjen Perlindungan Konsumen Kemendag dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (21/2).
MinyaKita palsu diduga sengaja diproduksi dan diedarkan pelaku guna memanfaatkan kondisi langka dan mahalnya MinyaKita. Karena itu polisi akan segera memburu pelaku baik itu pihak yang memproduksi maupun distributor.
“Kita akan tindak lanjuti, kita akan kejar, cari, siapa produsennya, kemudian distribusinya ke mana saja,” kata Wakasatgas Pangan Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto.
Operasi Pasar di Semarang
Liputan6.com ©2023 Merdeka.com
Di Pasar Bulu Semarang, distribusi MinyaKita oleh Bulog Jawa Tengah disambut antusias oleh warga dan pedagang. Apalagi selama dua bulan terakhir keberadaan minyak goreng bersubsidi terhitung langka. Hal ini membuat warga beralih ke minyak kualitas premium dan minyak curah.
Dalam operasi pasar, masing-masing pedagang mendapat maksimal enam paket MinyaKita yang tiap botol berisi dua liter. MinyaKita dilepas seharga Rp12.000 ke para pedagang. Maka dari itu tidak ada alasan bagi para pedagang untuk menjualnya kembali melebihi harga eceran tertinggi, yaitu Rp14.000 per liter.
“Alhamdulillah semoga menjelang lebaran ini semakin diperhatikan oleh pemerintah. Mudah-mudahan ini juga bisa bertahap, misal seminggu sekali, dua minggu sekali,” terang Siti, salah seorang pedagang di Pasar Bulu.
“Ini kami menjual Rp12.600. Lalu pedagang menjual pada pembeli mohon bisa ditaati. Sehingga kenaikan harga ini masih terkendali,” kata Kepala Disperindag Kota Semarang Nurcholis dikutip dari kanal YouTube Liputan6.