Saung Angklung Udjo Terancam Tutup, Ternyata Ini Alasannya
Di masa pandemi ini, kondisi perekonomian jadi serba sulit. Banyak sektor yang terdampak akibat terpuruknya ekonomi, tak terkecuali sektor kesenian. Karena kondisi inilah destinasi wisata budaya edukasi Saung Angklung Udjo (SAU) terancam tutup.
Di masa pandemi ini, kondisi perekonomian jadi serba sulit. Banyak sektor yang terdampak akibat terpuruknya ekonomi, tak terkecuali sektor kesenian.
Karena kondisi inilah, destinasi wisata budaya edukasi Saung Angklung Udjo (SAU) terancam tutup. Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur Utama PT Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat Udjo. Dia menjelaskan, selama hampir 10 bulan terakhir agenda rutin pertunjukkan dan produksi angklung dihentikan karena aturan pembatasan kegiatan masyarakat yang diberlakukan pemerintah.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Sangat luar biasa. Dampak pandemi ini membuat kami sangat sulit untuk melakukan suatu kegiatan yang terkait dengan saung. Pengunjung yang bisa mencapai 2.000 orang per/hari, sekarang 20 orang per hari saja sudah sulit,” kata Udjo mengutip dari Liputan6.com pada Sabtu (23/1). Berikut selengkapnya.
Tidak Bisa Menggaji Karyawan
©2021 Liputan6.com
Secara keseluruhan, Saung Angklung Udjo memiliki hampir 1.000 karyawan. Karena tidak sanggup membayar mengingat pemasukannya yang minim, terpaksa banyak karyawan yang dirumahkan.
“Sebagian bekerja di rumah, sebagian bekerja di saung, sebagian ada yang saya fasilitasi untuk berdagang, ada pula yang ikut berkebun. Karena gajinya memang tidak seperti biasanya. Selepas bikin angklung mereka melakukan aktivitas lainnya,” kata Udjo.
Konser Virtual Tidak Signifikan
©2021 Liputan6.com
Upaya SAU untuk mempertahankan eksistensinya untuk terus mengedukasi masyarakat sebenarnya sudah coba dilakukan melalui konser virtual. Namun hal itu tidak berdampak signifikan. Tak hanya itu, SAU juga sudah mengirim surat ke pemerintah pusat untuk membahas keberlangsungan sanggar itu ke depan.
“Rencana ke depan saya tetap punya optimisme karena berhentinya saung bukan hanya berdampak pada saya seorang, namun juga pada banyak karyawan saya. Saya sih minta do’anya saja pada kawan-kawan siapa tahu ada rezeki yang tidak ditutup,” ungkap Udjo mengutip dari Liputan6.com.