Sejarah Sekolah Dalang Keraton Mangkunegaran, Melahirkan Banyak Dalang Kondang
Sekolah dalang Mangkunegaran ikut memberikan kontribusi terhadap perkembangan budaya Jawa.
Sekolah dalang Mangkunegaran ikut memberikan kontribusi terhadap perkembangan budaya Jawa.
Sejarah Sekolah Dalang Keraton Mangkunegaran, Melahirkan Banyak Dalang Kondang
Perkembangan wayang kulit berjalan seiring dengan berkembangnya kebudayaan Jawa. Perkembangan kebudayaan Jawa besar dipengaruhi oleh keraton sebagai pusat kekuasaan.
Begitu pula Keraton Mangkunegaran, mereka tak ingin kalah dengan keraton-keraton lainnya dalam mengembangkan kebudayaan Jawa. Salah satunya adalah dengan mendirikan sekolah dalang.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
-
Apa yang dilakukan kepala sekolah SDN 1 Cibeureum terkait dugaan pungli? Dalam unggahan di Instagram Bima Arya, Nopi Yeni mengakui jika dirinya menerima pungli dari wali murid yang menginginkan anaknya bersekolah di sana saat PPDB ditutup.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
Sekolah dalang Keraton Mangkunegaran didirikan pada 17 Januari 1950. Kegiatan belajar mengajarnya didukung oleh berbagai peralatan penunjang antara lain gamelan slendro, seperangkat wayang kulit, bangku kursi, rak buku, almari kantor, meja kantor, kursi kantor, dan meja guru.
Pembiayaan sekolah dalang itu diperoleh melalui dana dari Mangkunegaran dan uang sekolah siswa setiap bulan, selain memperoleh dana dari pemerintah.
Sekolah dalang itu lebih dikenal dengan nama “Pasinaon Dalang Mangkunegaran”. Mengutip Puromangkunegaran.com, pendirian sekolah itu bertujuan untuk mencetak dalang-dalang handal dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni.
Di sekolah tersebut, para dalang ditempa oleh para dalang handal dan ahli karawitan. Sekolah dalang itu terbuka untuk umum. Syarat untuk masuk ke sekolah itu para calon siswa harus bisa membaca dan menulis.
Materi pengajarannya disampaikan dalam bentuk teori dan praktik. Pada awal pertemuan, para siswa diberi naskah beserta contohnya.
Selanjutnya mereka diberi dasar-dasar seni pewayangan seperti sulukan, sabetan, dan dhondhogan.
Tahapan belajarnya ada empat tahap yaitu tahap awal (purwa), tahap pertengahan (madya), tahap akhir (wasana), dan tahap wredawarna.
Seiring berjalannya waktu, Pasinaon Dalang Mangkunegaran membentuk karakter yang kuat pada para lulusannya. Sekolah tersebut telah melahirkan banyak dalang kondang seperti Ki Narto Sabdo dan Ki Juwardi Hadi Suwarno.
Mengutip Puromangkunegaran.com, pendirian Pasinaon Dalang Mangkunegaran memiliki peran untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Jawa, yaitu seni pertunjukan wayang kulit gaya Mangkunegaran.
- Cegah Kekerasan di Sekolah, Pemprov Jateng Semarakkan Gerakan Ayo Rukun
- Dulu Hidup Susah Tak Pernah Jajan di Sekolah, Kini Jadi Konten Kreator Dapat Beasiswa dari Pemerintah
- 200 Teka Teki MPLS Terbaru 2023 Beserta Jawabannya, Makanan & Minuman Unik Sering Muncul
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Adakan Asesmen Kepala Sekolah, Ini Tujuannya
Adanya sekolah dalang itu juga membuat seni pertunjukan wayang kulit di Mangkunegaran menjadi lebih berkembang dan berkualitas. Apalagi sekolah itu punya sistem pembelajaran yang sistematis dan guru-guru yang berkompeten di bidang seni pertunjukan wayang kulit.