Serunya Menyusuri Lorong Goa Jepang di Tengah Kebun Teh Kaligua, Menyimpan Kisah Kelam Kekejaman Penjajah
Di dalam goa tersebut ada sebuah lorong terlarang yang tak boleh dimasuki siapapun
Di dalam goa tersebut ada sebuah lorong terlarang yang tak boleh dimasuki siapapun
Serunya Menyusuri Lorong Goa Jepang di Tengah Kebun Teh Kaligua, Menyimpan Kisah Kelam Kekejaman Penjajah
Terdapat sebuah goa peninggalan Jepang di tengah Kebun The Kaligua, Kecamatan Tumiyang, Kabupaten Brebes. Goa itu panjangnya mencapai 850 meter.
Foto: YouTube Popot Channel
-
Kapan Goa Jepang di Tahura Djuanda dibangun? Mengutip ANTARA, gua-gua ini dibangun pada tahun 1942, dan menjadi saksi kelam kekejaman militer asing di Indonesia.
-
Bagaimana Goa Garunggang terbentuk? Dahulu, kawasan dataran tinggi Sentul sekitar jutaan tahun lalu masih berupa laut, dengan banyak batu karang.Ini terlihat dari adanya guratan yang membentuk pola aliran air di dinding-dindingnya.
-
Apa yang menjadi ciri khas peninggalan masa silam di Goa Jepang Tahura Djuanda? Ciri khas peninggalan masa silam makin terasa dengan adanya rerumputan liar, juga dinding depan gua yang berlumut dan kasar karena sudah berusia puluhan tahun.
-
Siapa yang menemukan Goa Garunggang? Ditemukan tidak sengaja oleh petani Menurut Uca, dulunya gua-gua di sini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani. Ketika itu dirinya mengejar hewan yang jadi hama bagi tanamannya.
-
Di mana lokasi Goa Garunggang? Lokasinya berada lereng bukit, dengan ketinggian 380 meter di atas permukaan laut.
-
Mengapa Goa Garunggang menarik dikunjungi? Susunan gua terlihat rapi, sehingga cocok dijadikan sebagai tempat berburu foto maupun bersantai menikmati maha karya alam.
Dilansir dari kanal YouTube Sigit Purnomo Channel, goa tersebut dibangun selama dua tahun dengan cara memahat. Setelah jadi goa itu digunakan sebagai tempat persembunyian tentara Jepang.
Menyusuri lorong goa di tengah kebun teh tersebut menghadirkan sensasi tersendiri. Selain lorongnya yang panjang, di dalamnya terdapat ruang-ruang yang memiliki fungsi khusus saat masih ditempati tentara Jepang.
Di tiap ruangan itu, terdapat replika-replika yang menceritakan kekejaman tentara Jepang pada masa lalu.
Salah satu ruangan di goa itu digunakan sebagai tempat tahanan romusha. Diceritakan kalau pada pagi sampai sore mereka bekerja membangun Goa Jepang, sedangkan pada sore hari sampai pagi hari mereka ditahan di ruangan itu.
“Mereka membangun goa ini dengan alat seadanya. Kita bisa membayangkan bagaimana mereka membangun terowongan sepanjang 850 meter hanya dalam waktu dua tahun,” terang salah seorang pemandu wisata di sana, dikutip dari kanal YouTube Popot Channel.
Makin masuk ke dalam, ada ruang yang dulu digunakan untuk kamar pasukan. Dulu di ruang tersebut ada tempat tidur dan sebuah pintu yang terbuat dari kayu.
Selanjutnya ada ruang penyiksaan. Di ruang tersebut ada replika dua orang yang sedang disiksa oleh seorang tentara Jepang. Pada zaman dulu, ruang inilah yang menjadi saksi bisu kekejaman tentara Jepang.
- Misteri Goa Pengantin di Rumpin, Pengunjung Harus Duduk di Sebuah Batu Jika Ingin Enteng Jodoh
- Melihat Sisa Kejayaan Jalur Kereta Api Rangkasbitung - Pandeglang, Rel Ditumbuhi Pohon dan Tembus ke Rumah Warga
- Buah Kesabaran Usai Puluhan Tabung Menabung, Kakek 73 Tahun Pedagang Gorden di Lombok Ini Bisa Naik Haji
- Menyibak Keindahan Pantai Goa Langir, Pantai Eksotis dengan Seribu Gua di Lebak
Menurut pemandu wisata, kedua orang yang disiksa itu merupakan mereka yang membangkang atas perintah tentara Jepang.
“Barangkali mau lebih dekat lagi nggak apa-apa. Nah itu di kanan kiri masih ada ruangan, dulu itu sebagai tempat tahanan,” kata pemandu wisata menjelaskan tentang ruang penyiksaan itu.
Selain lorong-lorong penghubung, di dalam goa, terdapat juga lorong jebakan. Sekilas jalan tersebut berakhir buntu, padahal dari sana masih banyak percabangan lorong yang menuju ke tempat lain.
Di samping ruang penyiksaan, di goa tersebut juga ada ruang pembantaian. Dulunya tempat itu digunakan untuk membantai para pengantar logistik yang masuk ke goa tersebut.
Karena tentara Jepang takut tempat persembunyian mereka diketahui, mereka membantai para pengantar logistik di ruang pembantaian itu.
Tak jauh dari ruang pembantaian, terdapat sebuah paku yang tertancap di dinding goa. Pemandu wisata mengatakan kalau paku itu merupakan salah satu benda peninggalan Jepang.
“Dulu panjangnya sampai 20-30 cm, bentuknya letter U. Paku ini berfungsi untuk mengaitkan tiang-tiang penyangga di dinding,” kata pemandu wisata dikutip dari kanal YouTube Popot Channel.
Di dalam goa juga terdapat sebuah pintu misterius. Pintu itu tidak dibuka untuk umum. Padahal pintu itu merupakan pintu masuk ke dalam goa.
Pemandu wisata mengatakan bahwa pintu itu juga sering disebut sebagai tempat pembuangan mayat.
“Entah mayat yang dibantai di sana, atau orang yang meninggal di sini karena kelaparan, itu pasti langsung dibuang lewat pintu ini,” kata pemandu wisata itu.
Setelah dilihat lebih dekat, di luar pintu itu terdapat sebuah sungai kecil, yang menurut pemandu wisata, waktu zaman Jepang dulu ukuran sungai tersebut lebih lebar.
Selain ruang-ruang yang telah disebutkan di atas, masih banyak ruangan lain di goa Jepang itu, seperti ruang gudang, dapur, ruang sidang dan masih banyak lagi. Bahkan ada ruang ritual yang sekarang dijadikan sebagai musala.
Lorong Terlarang
Di dalam goa itu, ada sebuah ruang terlarang yang tak boleh dimasuki siapapun. Ruang itu sering disebut sebagai “kamar kelelawar”. Di ruang tersebut sebenarnya ada lorong yang bisa tembus ke lorong lain. Hanya saja lorong tersebut tidak boleh dilewati oleh wisatawan umum.
“Kalau soal mistis itu pasti ada. Tapi yang sering kita terangkan di dalam itu banyak kelelawarnya dan kotorannya baunya menyengat sekali,”
Kata pemandu wisata menjelaskan tentang lorong terlarang itu
YouTube/Popot Channel