Sisi Lain Cak Diqin Legenda Campursari Diungkap Sang Istri, Akhir Hayatnya Penuh Haru
Cak Diqin meninggal dunia pada Jumat 10 November 2023. Kepergiannya jadi duka mendalam bagi banyak pihak.
Cak Diqin meninggal dunia pada Jumat 10 November 2023 kemarin. Kepergiannya jadi duka mendalam bagi banyak pihak.
Sisi Lain Cak Diqin Legenda Campursari Diungkap Sang Istri, Akhir Hayatnya Penuh Haru
Maestro campursari Cak Diqin meninggal dunia pada Jumat (10/11/2023) di ruang ICU RSUD Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah. Kepergiannya tidak hanya jadi duka bagi keluarga, tetapi juga bagi dunia kesenian Tanah Air.
(Foto: Instagram @cakdiqin_official)
- Ternyata, Ini Alasan Capres Ganjar Pranowo Sampai Tiga Kali Kunjungi Makassar
- Ganjar-Mahfud Tak Berharap Nomor Urut Tertentu, TPN: Kita Tidak Terlalu Memusingkan
- Cak Imin Jawab Isu Banyak Tokoh Menolak Masuk Tim Pemenangan Anies
- Diam-Diam, Pengusaha Sudah Serahkan Besaran Kenaikan UMP 2024 ke Kemnaker
Akhir Hayat
Istri Cak Diqin, Nyimut Lestari mengungkap akhir hayat sang suami melalui kilas cerita Instagram @nyimutlestarii pada Sabtu (11/11/2023).
"MasyaAllah saya yang jadi saksi hidup beliau, di akhir hidupnya digunakan untuk membangun Pondok Pesantren Tanah Jawi, Rumah Qur'an
Ash-Sodiqin untuk anak-anak santri. InsyaAllah akan menjadi bekal beliau di Surga," ungkap Nyimut.
Ide mendirikan pondok pesantren berawal saat Cak Diqin punya gagasan mengadakan pengajian rutin di rumah makan miliknya yang berlokasi di Boyolali. Ternyata pengajian tersebut semakin hari semakin ramai jemaahnya. Ia kemudian ingin mendirikan pondok pesantren untuk mewadahi anak-anak di lingkungan sekitar lokasi agar menjadi penghafal Al-Qur’an.
Mengutip YouTube Diskominfo Boyolali, pemberian nama Pondok Pesantren Bumi Tanah Jawi bertujuan agar nantinya para santri tidak hanya hafal Al-Qur'an, tetapi juga memiliki akhlak baik dan cinta kepada negaranya.
(Foto: Liputan6.com)
Kepergian Cak Diqin tidak hanya menjadi duka keluarga, tetapi juga rekan-rekan sesama seniman, hingga para pendengar lagu-lagu ciptaannya.
Sang Maestro
Cak Diqin atau Muhammad Sodiqin lahir di Banyuwangi pada tahun 1964 dengan nama Sujarno. Ia adalah penyanyi dan penulis lagu campursari yang telah menghasilkan lebih dari 45 album. Beberapa lagunya yang terkenal dan dinyanyikan sendiri antara lain "Cinta Tak Terpisahkan", "Sida Randha", dan "Susu Boyolali".
Sementara itu, sebagai penulis lagu, Cak Diqin telah menulis kurang lebih dari 100 lagu campursari.
Sepanjang kariernya, Cak Diqin mengoleksi berbagai penghargaan. Mulai Rekor MURI untuk pentas campursari tanpa henti 33 jam, 33 menit, 33 detik pada 2007. Rekor MURI untuk pentas campursari tanpa henti 66 jam, memperingati HUT Bhayangkara tahun 2012.
Rekor MURI untuk pentas campursari tanpa henti 73 jam tahun 2014. Rekor MURI untuk pentas campursari tanpa henti 90 jam, memperingati Hari Jadi Gunungkidul yang ke-185.
Penghargaan khusus apresiasi sebagai "Lifetime Achievement" dari Ambyar Awards 2023.