Tak Mampu Larang Anak Curi Kuda, Seorang Ayah Terancam Hukuman Ini
Dwi Sugianto (41) dan anaknya, Yuda Setiawan (18) terancam hukuman 7 tahun penjara karena nekat mencuri seekor kuda di Semarang. Pada awalnya Dwi Sugianto sempat melarang anaknya. Namun karena anaknya bersikeras, sang ayah hanya bisa pasrah.
Rasa sayang orang tua ke anak terkadang tidak terungkapkan hanya sekadar lewat kata-kata. Rasa sayang itu sering kali terungkap lewat tindakan-tindakan yang sering kali tak dimengerti oleh orang lain, bahkan oleh sang anak sendiri.
Hal ini yang dialami oleh Dwi Sugianto (41). Bersama anaknya, Yuda Setiawan (18), ia menjadi tersangka kasus pencurian kuda di Semarang. Niat awal untuk mencuri kuda itu datang dari anaknya.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa publik jadi perhatian sama kabar Jeanneta? Jeanne jadi perhatian publik gara-gara kabar cerai ini.
-
Kenapa deskripsi penting? Tujuan dari teks deskripsi adalah untuk memberikan gambaran dan penjelasan kepada pembaca agar mereka memahami objek apa yang sedang dibahas atau dibicarakan dalam sebuah teks.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Di mana petugas pemilu di Jateng meninggal dunia? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Selain Dewi, ada satu lagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang meninggal dunia usai bertugas. Petugas KPPS bernama Joko Basuki (55) bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11 Desa Tegalrejo, Kecamatan Cepet, Klaten.
-
Kenapa libur nasional penting? Libur nasional memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk beristirahat, bersantai, dan mengisi ulang energi setelah bekerja atau belajar dengan keras. Libur nasional juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta produktivitas kerja.
Pada awalnya Dwi Sugianto sempat melarang anaknya melakukan pencurian tersebut. Namun karena anaknya bersikeras, sang ayah hanya bisa pasrah dan justru ikut terlibat. Berikut selengkapnya:
Terekam Kamera CCTV
©YouTube/Liputan SCTV
Pencurian itu terekam jelas dalam kamera CCTV. Pada awalnya, pemilik delman mengikat kuda bendinya di tiang listrik lalu pergi untuk menunaikan salat Jumat di masjid.
Kemudian kedua pelaku datang ke lokasi dengan sepeda motor. Di sana mereka melihat kuda delman menganggur. Satu orang pelaku berusaha melepas ikatan kuda dari tiang listrik dan membawanya kabur.
Saat tahu aksinya itu viral di media sosial, pelaku berencana membawa kuda hasil curian itu ke Prambanan.
Mengaku Hanya untuk Dipelihara
©YouTube/Liputan SCTV
Namun tak sampai sepekan, ayah dan anak itu ditangkap saat mengamen topeng monyet di kawasan Masjid Kapal, Ngaliyan, Semarang.
Mereka mengaku, hanya ingin mencuri kuda sekadar untuk dipelihara, bukan untuk dijual.
“Di Prambanan kami ke tempat kontrakan. Saya nggak sama sekali berminat menjual, apalagi ada orang yang berminat untuk membeli,” kata Dwi Sugiyanto saat diperiksa polisi.
Berawal dari Niat Anak
©YouTube/Liputan SCTV
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan mengatakan, sang bapak sebenarnya sempat melarang anaknya untuk mencuri kuda delman itu. Namun karena anaknya bersikeras, Dwi Sugiyanto hanya bisa pasrah.
“Ayahnya sebenarnya sempat melarang, tapi kuda itu tetap diambil juga oleh anaknya. Dan bapaknya tidak bisa melarang lagi pada saat itu,” kata AKBP Donny dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Kamis (16/3).
Kini, kuda hasil curian itu telah kembali ke pemiliknya. Atas perbuatannya, bapak dan anak itu dikenai pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.