Terima Dana Rp1 Miliar, Begini Rencana Pengembangan Wisata Kampung Susu Semarang
Di Semarang, ada obyek wisata yang cukup menarik dan jarang ditemukan di daerah lain. Nama obyek wisata itu adalah Kampung Susu Sumogawe. Kampung wisata itu terus berkembang setelah menerima bantuan keuangan Rp1 miliar dari pemerintah.
Ada obyek wisata yang cukup menarik di Semarang dan jarang ditemukan di daerah lain. Nama obyek wisata itu adalah Kampung Susu Sumogawe. Dilansir dari ANTARA pada Jumat (18/3), kampung wisata itu terus berkembang setelah menerima bantuan keuangan Rp1 miliar dari pemerintah.
“Bantuan dari Pemprov Jateng pada tahun 2021 kami manfaatkan untuk mengembangkan sarana dan prasarana wisata,” kata Kepala Desa Sumogawe Marsudi Mulyo Utomo.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Marsudi mengatakan, peresmian desa wisata itu pada tahun 2017 pada awalnya hanya mengandalkan produk olahan makanan yang berbahan baku susu sapi, seperti sabun susu, permen susu, yogurt, serta produk-produk lainnya yang diproduksi secara rumahan oleh warga setempat.
Produk-produk itu biasanya dipamerkan di balai desa jika ada kunjungan wisata atau bisa juga memanfaatkan rumah warga yang memiliki usaha susu olahan.
Lantas seperti apa rencana pengembangan desa wisata itu setelah mendapat suntikan bantuan dari pemerintah? Berikut selengkapnya:
Rencana Pengembangan
©YouTube/Muhammad Arif Rizki
Marsudi mengatakan, setelah menerima anggaran tersebut, ia bersama warga di desanya mewujudkan pengadaan rest area dan dua unit mobil shuttle. Selain itu, anggaran tersebut juga akan digunakan untuk memompa semangat pokdarwis dalam mengembangkan obyek wisata tersebut.
Sementara itu bagian Pemasaran Desa Wisata Kampung Susu Sumogawe Sri Wuryani mengatakan bahwa dalam mengelola desa wisata itu, pihaknya mengalami banyak kendala mulai dari sarana dan prasarana hingga penataan UMKM.
“Dahulu awalnya banyak kendala. UMKM tidak tertata dengan rapi baik secara tempat karena belum punya rest area. Kalau ada kunjungan ditempatkan di balai desa ala kadarnya, atau kalau tidak kami ke perkampungan warga. Alhamdulillah mendapat bantuan dari Gubernur Jateng itu luar biasa. Kami sangat senang sekali,” kata Sri Wuryani dikutip dari ANTARA.
Manfaat Bantuan Keuangan
©YouTube/Muhammad Arif Rizki
Sri Wuryani mengatakan, setelah mendapatkan bantuan keuangan, pokdarwis mampu mengembangkan Desa Wisata Kampung Susu dengan baik. Adanya bantuan itu membuat tempat pameran UMKM jadi lebih tertata dan semua UMKM di sana dapat ditampung di tempat tersebut.
Saat ini, Desa Wisata Kampung Susu Sumogawe menawarkan berbagai paket wisata mulai dari edukasi produk dan susu perah hingga rest area untuk dinikmati kuliner khasnya.
Paket wisata yang ditawarkan di tempat itu mulai dari harga Rp40 ribu hingga Rp200 ribu per orang. Tiap pekannya ada 2-3 kelompok yang berkunjung di mana kebanyakan dari kalangan siswa dan ibu-ibu PKK.
(mdk/shr)