Tetap Buka saat Pandemi, Sekolah Gajahwong Ajarkan Kemandirian di Tengah Keterbatasan
Berada di bantaran sungai Gajahwong, sekolah yang diprakarsai oleh Team Advokasi Arus Bawah (TAABAH) itu mencoba mengubah keadaan anak-anak yang kurang beruntung di tengah keadaan yang serba terbatas.
Seperti tertulis dalam Undang-Undang Dasar 1945, pendidikan merupakan jaminan yang wajib diberikan oleh negara kepada seluruh warganya.
Namun nyatanya, saat ini masih banyak warga negara yang belum mendapatkan hak pendidikannya secara layak. Adanya pandemi Covid-19 makin membuat sistem pendidikan semakin sulit dijangkau kalangan bawah. Pasalnya, penggunaan sejumlah perangkat tambahan seperti gadget, laptop, dan koneksi internet belum bisa dijangkau semua kalangan.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Apa yang diciptakan oleh siswa SDN 3 Kota Tangerang? Sejumlah pelajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kota Tangerang, berinovasi menciptakan cairan abate dari daun jeruk.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
Kenyataan tersebut mendasari Sekolah Gajahwong untuk memperjuangkan hak dasar pendidikan bagi anak-anak pemulung serta pekerja jalanan di kawasan Kampung Ledhok Timoho RT 50/05 Muja Muju, Kota Yogyakarta.
Berada di bantaran sungai Gajahwong, sekolah yang diprakarsai oleh Team Advokasi Arus Bawah (TAABAH)itu mencoba mengubah keadaan anak-anak yang kurang beruntung di tengah keadaan yang serba terbatas.
“Di Sekolah Gajahwong rata-rata muridnya berumur 3 sampai 7 tahun, dengan latar belakang orang tua sebagai pekerja jalanan seperti pemulung, pak ogah, hingga para penjaga warung,” ujar Vera, salah satu pegiat pendidikan di Sekolah Gajahwong kepada merdeka.com.
Memberikan Pendidikan di Tengah Keterbatasan
©2021 Merdeka.com
Vera mengungkapkan, pandemi Covid-19 membuat proses pendidikan yang diajarkan di sekolah tersebut menjadi cukup terhambat.
Salah satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan komunikasi, mengingat para wali murid di sekolah tersebut tak semuanya menggunakan smartphone. Selain itu, pihaknya juga kesulitan saat memantau perkembangan materi yang sudah diajarkan.
“Dengan adanya pandemi ini otomatis sekolah harus menerapkan pembatasan. Sekolah pun harus berbagi peran dengan orang tua di rumah agar proses pengajaran bisa tetap terstimulasi dan maksimal. Namun saat kita bikinkan jadwal pendidikan ternyata tidak maksimal. Orang tua banyak yang kesulitan dalam mengaksesnya karena banyak yang tidak bisa baca tulis,” tutur perempuan yang menggemari aktivitas sosial kemasyarakatan tersebut.
Penegakan Protokol
©2021 Merdeka.com
Sekolah Gajahwong mengajarkan sejumlah materi di luar pendidikan formal seperti pendidikan emosional diri, kepemimpinan, ekologi, sampai kemandirian untuk kelestarian alam. Sekolah ini pun terus mencoba menerapkan berbagai metode pendidikan agar anak-anak tersebut bisa menerima pengajaran dengan utuh di tengah pandemi.
Agar pelaksanaan pendidikan tetap berjalan, akhirnya metode belajar tatap muka dengan protokol ketat pun dipilih setiap seminggu sekali dengan tetap menjaga jarak serta mengenakan masker.
“Untuk saat ini, anak-anak mengambil metode pendidikan di sekolah seminggu sekali dengan mengenakan masker, cuci tangan serta diatur jadwal masuknya setiap 10 menit sekali untuk pelajar soal emosional dan kepemimpinan, termasuk presentasi karya (karena harus tatap muka),” ujar Vera.
Membawa Misi Kemandirian bagi Anak Pekerja Jalanan Jogja
©2021 Merdeka.com
Vera mengungkapkan jika saat ini visi sekolah Gajahwong masih sama, yakni terus berupaya mengangkat mimpi anak-anak didiknya agar bisa memiliki kehidupan yang lebih baik.
Banyak dari konsep pendidikan yang diadopsi untuk memandirikan anak-anak tersebut, salah satunya dengan 3 R (recycle, reuse, reduce).
Kemudian ada juga pelestarian bahasa Jawa, termasuk pengenalan bahasa Inggris serta pendekatan nilai-nilai pelestarian alam hingga saat dewasa mereka bisa sadar anak pentingnya lingkungan bagi kehidupan manusia.
Beberapa kegiatan lainnya juga diajarkan di sekolah Gajahwong, seperti menanam, melukis, hingga membuat permainkan yang membentuk karakter kreatif dari anak-anak tersebut.
“Goalsnya anak-anak harus bisa hidup mandiri, dengan tetap melestarikan lingkungan lewat pelajaran yang kami adakan,” terang Vera.
Bertahan di Tengah Keterbatasan
©2021 Merdeka.com
Sekolah Gajahwong saat ini memiliki 25 orang murid aktif dengan tiga orang pengajar yang bergantian memberikan materi pelajaran.
Terkait pembiayaan sekolah, Vera mengungkapkan jika sekolah juga terus mengupayakan terfasilitasinya metode pendidikan dengan beberapa pemasukan mandiri, mulai dari biaya mahasiswa penelitian, usaha peternakan, menjual pakaian layak pakai, donasi, hingga persewaan jasa angkut.
Vera juga menambahkan, saat ini sekolah tersebut masih membutuhkan sejumlah ruangan. Bangunan semipermanen yang saat ini dipakai bocor di beberapa bagian. Pihak sekolah sendiri masih kesulitan melakukan renovasi karena terhalang hak kepemilikan tanah serta biaya.
“Harapan dari Sekolah Gajahwong sendiri sebisa mungkin di sini kita memfasilitasi anak-anak dengan baik, dan penunjang di sini juga semoga lebih baik ke depannya karena pendidikan seperti yang diajarkan di sini merupakan pondasi agar mereka lebih baik dari keadaan orang tuanya sekarang,” harapnya.