Tetap Lanjutkan PTM, Ini Kondisi Kota Solo Setelah Muncul Klaster COVID-19 di Sekolah
Seiring kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang kembali diadakan, muncul klaster-klaster penularan COVID-19 di sekolah. Di Solo, Jawa Tengah, ada empat sekolah yang menjadi pusat penyebaran COVID-19. Walau begitu secara keseluruhan PTM pada sekolah-sekolah lain di kota itu tetap berjalan.
Seiring dengan berkurangnya kasus COVID-19, beberapa sekolah mulai kembali mengadakan pembelajaran tatap muka (PTM). Namun belum lama kegiatan PTM berjalan, kasus COVID-19 kembali terjadi, bahkan sampai muncul klaster penyebaran virus di sekolah.
Hal inilah yang terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah. Bahkan di kota itu ada empat sekolah yang ditutup karena ada warga sekolah yang terpapar COVID-19.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Tadi sudah dirapatkan dengan forum koordinasi pimpinan daerah (forkompinda). Sekolah yang ada temuan-temuan akan kami tutup dulu sementara,” kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengutip dari ANTARA pada Senin (18/10).
Ia mengatakan sesuai dengan aturan, maka penutupan sekolah tersebut akan dilakukan selama dua minggu. Meski demikian, bila yang terkena COVID-19 lebih banyak, maka penutupan bisa lebih lama.
Lalu bagaimana penerapan PTM pada sekolah-sekolah di Kota Solo secara keseluruhan dengan munculnya kluster COVID-19 ini? Berikut selengkapnya:
Terus Lakukan Penelusuran
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Terkait dengan penemuan kasus tersebut, Gibran mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengetesan COVID-19 di kalangan sekolah. Ia mengatakan selama ini pihaknya menggunakan random sampling sebagai salah satu metode pengecekan tersebut.
Dari metode itu, sudah ada puluhan kasus COVID-19 yang ditemukan dari klaster PTM.
Sementara itu Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan saat ini pemerintah kota masih melakukan penelusuran untuk sekolah-sekolah yang ditemukan kasus.
Dia mengungkapkan, sejauh ini ada empat sekolah yang ditemukan kasus COVID-19, yaitu SD Kristen Manahan, SDN Mangkubumen Kidul, SDN Semanggi Lor, dan SD Islam 1 Jamsaren.
Tetap Laksanakan PTM
©2021 Merdeka.com
Walaupun klaster COVID-19 muncul pada sejumlah sekolah di Solo, namun kegiatan PTM di sekolah-sekolah lain tetap dilanjutkan. Hal itu diungkapkan Ketua Pelaksana Harian Satgas COVID-19 Kota Solo, Ahyani. Walau begitu, pihaknya tetap melakukan evaluasi dengan munculnya kasus tersebut.
Terkait dengan pengendalian penyebaran COVID-19 di sekolah-sekolah yang masih menyelenggarakan PTM, Ahyani mengatakan hal itu diserahkan ke sekolah masing-masing. Hanya saja ia menekankan pada guru maupun siswa agar terus meningkatkan kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Mereka (sekolah) harus ketat. PTM ini memang ada risikonya. Maka harus kami kelola. Jangan sampai merugikan. Makanya upaya PTM ini dilakukan pengendalian seketat mungkin,” ungkap Ahyani, mengutip dari ANTARA pada Senin (18/10).