Varian COVID-19 Asal India Ditemukan di Kudus, Begini Penjelasan Gubernur Jateng
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, varian baru virus COVID-19 asal India sudah ditemukan di Kudus. Ia mengungkapkan, kasus itu menjadi yang pertama di Jateng. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena penyebaran virus itu sangat cepat.
Hari berganti hari, kondisi COVID-19 di Indonesia tak kunjung membaik. Di beberapa tempat di Indonesia, kondisi COVID-19 mengkhawatirkan. Apalagi, temuan mutasi virus COVID-19 baru asal India sudah tersebar.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, varian baru virus COVID-19 asal India sudah ditemukan di Kudus. Ia mengungkapkan, kasus itu menjadi yang pertama di Jateng. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena penyebaran virus itu sangat cepat.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,â ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Sekali lagi dicatat, varian baru virus COVID-19 sudah masuk Kudus. Maka masyarakat harus sadar betul akan penularannya yang lebih cepat dibanding varian virus sebelumnya,” kata Ganjar dikutip dari ANTARA pada Minggu (13/6).
Warga Diimbau di Rumah Saja
©2020 Merdeka.com
Untuk mengantisipasi ledakan kasus COVID-19, Ganjar mengimbau warga untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu dia juga mengusulkan lima hari di rumah saja sehingga orang tua, lansia, dan anak-anak tidak diperbolehkan keluar rumah. Dia pun mengimbau pada para karyawan untuk memperbanyak Work From Home (WFH).
Ganjar mengatakan, perlu komitmen bersama untuk memutus mata rantai penularan virus varian baru tersebut. Ganjar mengatakan, Pemrov Jateng akan membantu serta mengomunikasikannya pada kabupaten sekitar seperti Grobogan, Pati, dan Demak.
Pengambilan Sampel di Kabupaten Lain
©Liputan6.com/Herman Zakharia
Guna memastikan Virus Corona jenis baru itu tidak ditemukan di daerah lain, Ganjar memerintahkan untuk pemeriksaan sampel genome pasien COVID-19 dari beberapa kabupaten. Dia curiga karena lonjakan kasus COVID-19 terus bertambah di berbagai wilayah, tak hanya di Kudus.
“Saya semat curiga dengan pergerakan tiga pekan sebelumnya di mana hanya tiga kabupaten yang mengalami lonjakan kasus. Kemudian lonjakan itu terus bertambah menjadi delapan dan sekarang 11 kabupaten. Saya waktu itu yakin kalau ini pasti gara-gara varian baru,” kata Ganjar.
Pemeriksaan Lebih Lanjut
©2021 Liputan6.com
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan bahwa pemeriksaan genome dari beberapa kabupaten sudah dikirim ke laboratorium UGM, Balitbangkes, dan laboratorium pusat.
Dia mengatakan, hasil dari pemeriksaan itu baru bisa diketahui selama dua minggu karena belum ada teknologi yang saat ini bisa mendeteksi secara cepat. Bukan hal mudah untuk menelusuri temuan varian baru tersebut. Hal ini dikarenakan temuan kasusnya bukan dalam skala rukun tetangga (RT), namun lebih luas dari itu.