Zoom Rawan Diretas Hacker, Kominfo Ingin Buat Aplikasi yang Lebih Aman
Meski membawa banyak manfaat, para pengguna tetap harus memperhatikan keamanan data dan privasi saat menggunakan aplikasi Zoom. Apalagi baru-baru ini ditemukan adanya masalah keamanan data dan privasi pada aplikasi ini.
Belakangan ini aplikasi Zoom sedang banyak diminati banyak orang untuk memenuhi kebutuhan video conference di tengah pandemi virus corona. Tentu hal tersebut meningkatkan jumlah pengguna aplikasi ini.
Meski membawa banyak manfaat, para pengguna tetap harus memperhatikan keamanan data dan privasi saat menggunakan aplikasi Zoom. Apalagi baru-baru ini ditemukan adanya masalah keamanan data dan privasi pada aplikasi ini.
-
Apa yang dikatakan Menteri AS tentang Kominfo dalam berita hoaks yang beredar? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina."
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Kominfo fokus menangani hoaks kesehatan? Isu yang berkaitan dengan penyebaran Covid-19 masih mendominasi dalam kategori ini. Selain itu ada banyak informasi yang menyesatkan berkaitan dengan obat-obatan dan produk kesehatan.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
Isu mengenai keamanan aplikasi Zoom tersebut membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana membuat aplikasi video conference sendiri.
Buat yang Lebih Aman
Kominfo
Keamanan data dan privasi di aplikasi Zoom memang menjadi satu hal yang harus diperhatikan secara serius. Berbagai masalah keamanan bisa mengancam aplikasi ini. Mulai dari bocornya ribuan aktivitas rapat virtual di internet yang bisa ditonton siapa saja hingga dugaan pengalihan video conference dari pengguna Amerika Utara ke server negara China.
Selain itu, tidak adanya enkripsi publik di aplikasi Zoom membuat berbagai pihak mulai berpaling dan mencari aplikasi pengganti. Johnny G. Plate, Menteri Kominfo, mengatakan langkah tersebut merupakan salah satu upaya Kominfo untuk menjaga kerahasiaan data pada saat rapat-rapat pemerintah dalam virtual meeting selama adanya wabah COVID-19.
"Kami juga mempelajari bagaimana untuk membangun satu aplikasi sendiri ya di lingkungan Kominfo untuk menggunakan dan dikendalikan yang melalui Central Control Kominfo atau pemerintah dalam hal ini. Kami sedang menjajaki bagaimana untuk membangun sistem itu sehingga keamanan dan kerahasiaan rapat-rapat negara dapat terjaga dengan baik," kata Johnny, dalam rapat online dengan Komisi I DPR RI, Selasa (7/4).
Johnny juga mengungkapkan pihaknya sudah menyadari bahwa aplikasi Zoom tidak sepenuhnya aman untuk digunakan. Sehingga dia mengimbau Sekretariat Kabinet RI untuk tetap menjaga seluruh komunikasi penting pemerintah, termasuk menjaga rapat terbatas dengan baik agar kerahasiaannya terjamin.
"Soal aplikasi Zoom memang saat ini kami menyadari betul kami berkomunikasi dengan pemerintah dalam hal ini ke kantor kabinet, ke kantor presiden dan sekretaris kabinet untuk menjaga agar seluruh komunikasi penting pemerintah termasuk ratas-ratas itu dijaga dengan baik sehingga kerahasiaannya itu bisa terjamin ya," jelas Johnny.
Kembangkan Aplikasi Bernama CloudX
Keinginan Kominfo untuk membuat aplikasi video conference juga mendukung upaya operator seluler plat merah, Telkomsel. Operator tersebut juga tengah serius mengembangkan aplikasi video conference serupa, bernama CloudX.
"Kami mengetahui bahwa operator seluler kita saat ini, Telkomsel juga sedang menyiapkan model yang sama untuk virtual meeting. Saat ini mereka sedang mencoba kembangkan menjadi salah satu alternatif penting untuk penggunaan di Indonesia," jelas Johnny.
Johnny akan terus memantau perkembangan dua aplikasi virtual meeting karya anak negeri tersebut. Satu layanan CloudX buatan Telkomsel dan satu aplikasi video conference mirip dengan Zoom yang akan dibuat Kominfo.