Bahaya Mendengkur bagi Kesehatan, Ketahui Pula Cara Mengatasinya
Mendengkur ternyata bukannya tanda tidur pulas. Sebab, ada dampak negatif yang menyertainya
Mendengkur ternyata bukannya tanda tidur pulas. Sebab, ada dampak negatif yang menyertainya
Bahaya Mendengkur bagi Kesehatan, Ketahui Pula Cara Mengatasinya
Mendengkur terjadi ketika aliran udara melalui hidung dan tenggorokan terhalang selama tidur, menyebabkan jaringan di tenggorokan bergetar dan menghasilkan suara dengkuran.
Meskipun banyak yang menganggapnya hal yang wajar, mendengkur sebenarnya dapat menjadi indikasi masalah kesehatan yang mendasarinya. Selain risiko fisik, mendengkur juga dapat berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang.
Tidur yang terganggu tidak hanya mempengaruhi individu yang mendengkur, tetapi juga pasangan atau anggota keluarga yang tidur di dekatnya. Kurangnya tidur yang berkualitas dapat menyebabkan masalah dalam hubungan, produktivitas menurun, dan kualitas hidup secara keseluruhan menurun.
Nah berikut ini adalah penjelasan selengkapnya tentang bahaya mendengkur bagi kesehatan yang penting untuk Anda ketahui, dilansir dari berbagai sumber.
Penyebab Tidur Mendengkur
Mendengkur terjadi ketika ada gangguan pada aliran udara yang melalui hidung dan tenggorokan saat tidur, menyebabkan jaringan di tenggorokan bergetar dan menghasilkan suara dengkuran. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang tidur mendengkur, yakni:1. Posisi Tidur - Tidur telentang sering kali menyebabkan lidah dan jaringan lunak di tenggorokan jatuh ke belakang, yang dapat menghalangi saluran napas dan menyebabkan mendengkur.
Posisi ini memungkinkan jaringan tenggorokan menutup sebagian saluran udara, yang memperbesar kemungkinan terjadinya dengkuran.
- Orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas cenderung memiliki jaringan lemak lebih banyak di sekitar leher dan tenggorokan.
Penumpukan lemak ini dapat mempersempit saluran udara, membuatnya lebih mudah untuk bergetar saat bernapas dan menyebabkan mendengkur.
Penurunan berat badan dapat membantu mengurangi atau menghilangkan mendengkur bagi sebagian orang. 3. Kebiasaan dan Gaya Hidup
Konsumsi alkohol sebelum tidur dapat menyebabkan relaksasi otot tenggorokan yang berlebihan, sehingga meningkatkan risiko mendengkur.
Merokok juga dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir di saluran napas, mempersempit saluran udara dan menyebabkan mendengkur.
Penggunaan obat penenang atau tidur juga dapat memiliki efek serupa.
- Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan mendengkur. Sleep apnea obstruktif adalah kondisi serius di mana saluran udara tersumbat selama tidur, mengakibatkan dengkuran keras dan gangguan pernapasan.
Alergi dan sinusitis yang menyebabkan hidung tersumbat juga dapat membuat seseorang bernapas melalui mulut, yang lebih rentan menyebabkan mendengkur.
Amandel atau adenoid yang membesar juga bisa menghalangi saluran udara dan menyebabkan mendengkur. 5. Faktor Anatomi
- Bentuk anatomi tertentu dari tenggorokan dan hidung dapat membuat seseorang lebih rentan mendengkur.
Misalnya, langit-langit mulut yang rendah dan tebal, uvula yang panjang, atau septum hidung yang menyimpang dapat menghalangi aliran udara dan menyebabkan getaran yang menghasilkan dengkuran.
Bahaya Mendengkur bagi Kesehatan
Mendengkur mungkin terlihat seperti gangguan tidur yang sederhana dan tidak berbahaya, namun sebenarnya bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang lebih serius.Berikut beberapa bahaya mendengkur bagi kesehatan:
1. Kualitas Tidur yang Buruk
Mendengkur sering kali menyebabkan tidur yang tidak nyenyak, baik bagi orang yang mendengkur maupun bagi pasangan tidurnya.
Gangguan tidur ini bisa menyebabkan kelelahan, kurang konsentrasi, dan menurunkan produktivitas di siang hari. Kurang tidur yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan gangguan mood seperti depresi dan kecemasan.
Salah satu risiko terbesar dari mendengkur adalah sleep apnea obstruktif, kondisi di mana saluran udara tersumbat secara periodik selama tidur, menyebabkan pernapasan berhenti sementara.
Sleep apnea dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah, yang bisa menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Penderita sleep apnea seringkali terbangun berulang kali sepanjang malam, yang mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan kelelahan kronis. 3. Masalah Kardiovaskular
Mendengkur kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Gangguan pernapasan selama tidur menyebabkan tekanan pada sistem kardiovaskular karena tubuh berusaha keras untuk mendapatkan cukup oksigen.
Peningkatan tekanan darah dan kerja jantung yang berlebihan bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang pada jantung dan pembuluh darah.
Kurang tidur akibat mendengkur juga dikaitkan dengan masalah metabolisme seperti obesitas dan resistensi insulin. Tidur yang tidak cukup dapat mengganggu hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, sehingga meningkatkan risiko kenaikan berat badan dan diabetes tipe 2. 5. GERD
Penyakit refluks gastroesofalgeal atau GERD, sangat umum terjadi pada orang dengan sleep apnea. Orang yang mendengkur juga mungkin mengalami GERD karena cara kondisi tenggorokan yang tidak teratur menyebabkan udara masuk dan keluar pada saat tidur.
Kondisi tersebut menyebabkan perubahan tekanan yang dapat menyedot isi perut mereka kembali ke kerongkongan. Baik GERD maupun sleep apnea, biasanya akan segera mereda saat orang tersebut kembali ke berat badan normal.
Apakah Anda sering terbangun dengan sakit kepala? Menurut sebuah penelitian terhadap 268 orang yang memiliki kebiasaan mendengkur, para peneliti menemukan hubungan antara seringnya sakit kepala si pagi hari dan gangguan tidur termasuk insomnia dan sleep apnea.
Berdasarkan penelitian tersebut, tak mengherankan jika pendengkur mengalami sakit kepala rutin daripada orang yang jarang mendengkur atau tidak sama sekali.
Cara Mengatasi Kebiasaan Mendengkur Saat Tidur
1. Ubah posisi tidur
Jika Anda mendengkur secara teratur, kemungkinan besar Anda tidur telentang. Tidur telentang menyebabkan lidah diputar ke belakang yang sebagian menghalangi jalan napas dan menyebabkan mendengkur.
Jadi, jika ini penyebab dengkuran maka tidur miring akan membantu Anda berhenti mendengkur. 2. Kurangi Berat Badan
Jika indeks massa tubuh Anda berada di sisi yang lebih tinggi dan Anda termasuk dalam kategori kelebihan berat badan atau obesitas, itu juga dapat menyebabkan dengkuran.
Kelebihan berat badan berarti Anda memiliki lebih banyak jaringan di tenggorokan yang menyebabkan jalan napas sempit. Menurunkan berat badan akan membantumu mengurangi jaringan dan karenanya berhenti mendengkur secara bersamaan.
Anda harus menghindari alkohol setidaknya 3-4 jam sebelum tidur, karena alkohol melemaskan otot tenggorokan lebih dari biasanya yang lagi-lagi menyebabkan jalan napas sempit dan karenanya menyebabkan dengkuran. Alkohol juga akan mengubah pola tidur. Jadi, sebaiknya hindari mengonsumsinya di malam hari.
4. Tidur yang Cukup
Kurang tidur juga merupakan penyebab utama mendengkur, jadi pastikan Anda cukup tidur dengan istirahat setidaknya 6-8 jam. Tidur yang nyenyak tidak hanya diperlukan untuk menghentikan dengkuran, tetapi juga akan menjaga pikiran dan tubuh secara keseluruhan tetap sehat dan aktif.
Menggunakan bantal tambahan di bawah kepala atau sedikit mengangkat kepala akan memastikan saluran udara Anda tidak terlalu rileks. Posisi ini akan memastikan bahwa tidak ada penyumbatan dan karenanya tidak mendengkur.
Dengan demikian, ini adalah cara paling efektif untuk berhenti mendengkur. Beberapa teknik lain, seperti berhenti merokok atau menghindari obat penenang, hingga menggunakan strip hidung juga akan membantu menghentikan dengkuran. Jadi, cobalah beberapa metode yang sudah dibahas untuk tidur bebas dari mendengkur.