Belasan Rumah di Lumajang Tertimbun Longsor, Ini Perjuangan Warga Selamatkan Diri
Sebanyak 13 rumah di Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tertimbun longsor pada Minggu (28/2/2021). Ini perjuangan warga menyelamatkan diri.
Sebanyak 13 rumah di Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tertimbun longsor pada Minggu (28/2/2021). Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
"Kejadiannya pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB dan alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana longsor itu," terang seorang perangkat Desa Sawaran Kulon, Yanto di Kantor Balai Desa Sawaran Kulon.
-
Bagaimana bentuk Jurig Jarian? Mulai dari perempuan berambut panjang, sosok bertubuh tinggi dan besar sampai yang menyerupai tuyul karena ukurannya yang kecil dan berkepala botak.
-
Apa saja yang terjadi saat Jamasan Jimat? Setelah jimat-jimat dikeluarkan, sang juru kunci bersama para kerabat Amangkurat segera membuka kain mori kusam yang membungkus pusaka sebelum dicuci menggunakan air jeruk bali.
-
Apa itu Jurig Jarian? Dalam bahasa Sunda, Jurig berarti hantu dan Jarian adalah tempat yang kotor. Sesuai namanya, sosok menyeramkan ini muncul dari daerah yang kotor seperti tempat sampah.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Kenapa Jurig Jarian muncul? Legenda ini mengisahkan bahwa Jurig Jarian adalah hasil energi negatif yang berkumpul di lokasi tersebut.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Warga Selamatkan Diri
©2017 Merdeka.com
Belasan rumah tersebut terdampak bencana longsor dari perbukitan. Beruntung, seluruh penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri dengan cara naik ke tempat yang aman. Hanya hewan ternak mereka yang tertimbun longsor.
"Masyarakat menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah akibat rumah roboh dan beberapa hewan ternak tertimbun longsoran tanah," lanjutnya, dikutip dari Antara.
Puluhan ternak yang berada di sekitar rumah warga ikut tertimbun bencana longsor. Para warga meninggalkan ternak mereka dan untuk sementara mengungsi di Kantor Desa Sawaran Kulon.
Dapat Bantuan
Pemerintah Kabupaten Lumajang memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat Dusun Kokon, Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang yang rumahnya rusak terdampak longsor.
Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang Joko Sambang menjelaskan, pihaknya sudah mendistribusikan bantuan kepada 13 kepala keluarga yang terdampak longsor itu.
Paket bantuan yang diberikan yakni 60 paket makanan siap saji, 60 paket tambahan gizi, 40 lembar selimut, 30 lembar matras, 13 paket sandang, 13 paket peralatan makan, 13 paket peralatan dapur, 5 paket kidsware dan 13 lembar terpal.
"Bantuan tersebut diserahkan kepada Pemerintah Desa Sawaran Kulon yang diserahkan langsung kepada Bapak Sugeng selaku Kepala Desa Sawaran Kulon yang didampingi Bapak Kapolres Lumajang dan Kapolsek Kedungjajang," ungkap Joko.
Longsor di Titik Lain
©2021 Merdeka.com/Instagram @info_lumajang
Selain melanda Desa Sawaran Kulon, bencana longsor juga menerjang Jalan Nasional di jalur Piket Nol yang berada di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Jalan Nasional itu menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.
Petugas mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor di jalur Piket Nol. Jalan tersebut ditutup total untuk kendaraan dari arah Lumajang maupun sebaliknya Malang lantaran terdapat sejumlah titik yang longsor.