Bocah SD di Banyuwangi Bunuh Diri karena Sering Diejek Tak Punya Ayah, Bikin Miris
Bocah kelas empat Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur nekat mengakhiri hidupnya diduga lantaran tekanan mental sering dirundung teman-temannya.
Bocah kelas empat Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur nekat mengakhiri hidupnya diduga lantaran tekanan mental sering dirundung teman-temannya. Bocah laki-laki berinisial MR itu ditemukan gantung diri di dapur rumahnya pada Senin (27/2/2023).
Berdasarkan keterangan keluarga, pihak kepolisian menduga MR nekat mengakhiri hidup karena dirundung tidak memiliki ayah oleh teman-temannya. Ayah MR sudah meninggal dunia hampir satu tahun silam.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Siapa yang menyerahkan insentif tersebut kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
Menurut keterangan sang ibu, sebelum bunuh diri, korban beberapa kali pulang sekolah dengan keadaan murung. Pada satu kesempatan, korban mengungkapkan kepada sang ibu bahwa dirinya sering dirundung teman-temannya selepas meninggalnya sang ayah.
"Kata ibunya, kalau dia pulang, ngambek tidak menyapa, berarti sedang dongkol. Pernah ditanya sama ibunya, katanya di-bully teman-temannya karena dia anak yatim," ujar Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi, dikutip dari akun Instagram @bwi24jam, Selasa (28/2/2023).
Ibu Korban Histeris
©2017 Merdeka.com
Korban ditemukan oleh ibunya dalam kondisi gantung diri di pintu dapur rumahnya di Kecamatan Pesanggaran. Mendapati anaknya dalam kondisi demikian, sang ibu menangis lantas menelepon kakak korban dan memintanya segera pulang.
Kakak korban pulang bersama tiga temannya. Sesampainya di rumah, ia mencari-cari keberadaan ibu dan adiknya. Kemudian mendapati sang adik dalam kondisi gantung diri di dapur.
Kakak korban membawa adiknya ke klinik terdekat, namun dalam perjalanan menuju ke sana, nyawa yang bersangkutan tak tertolong.
Cegah Perundungan
©2023 Merdeka.com/Freepik
Merespons insiden memilukan yang menimpa MR, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Foury Millewa melalui Kasi Humas Polresta Banyuwangi Iptu Agus Winarno meminta masyarakat mencegah terjadinya perundungan atau bullying dalam bentuk apapun.
Pasalnya, perundungan dalam berbagai bentuk di dunia nyata maupun di dunia maya memiliki dampak buruk bagi para korban. Mereka yang menjadi korban perundungan bisa menjadi tidak nyaman, sakit hati, bahkan mengalami tekanan mental yang memicu berbagai tindakan berbahaya.
“Selain dapat merugikan korban perundungan, perbuatan bullying juga dapat merugikan diri sendiri karena bisa terkena jerat hukum pidana,” tegas Deddy.