Bocah SD di Jombang Aniaya Teman hingga Babak Belur, Bikin Miris
Banyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Video penganiayaan itu viral di media sosial
Bocah SD di Jombang Aniaya Teman hingga Babak Belur, Bikin Miris
Banyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Kronologi Kejadian
Di Jombang, seorang bocah sekolah dasar (SD) tega menganiaya temannya hingga babak belur,. Aksi penganiayaan itu direkam dan videonya viral di media sosial. Kasus ini kemudian ditindaklanjuti oleh Polres Jombang. (Foto: Freepik)
-
Apa dampak utama dari bullying pada anak? Dampak bullying pada anak yang paling signifikan adalah penurunan harga diri. Pelecehan, penghinaan, dan pengucilan yang terus menerus dapat menyebabkan perasaan tidak berharga dan tidak mampu.
-
Apa saja contoh tindakan bullying yang dilakukan anak dan remaja? Mereka mungkin melecehkan atau mengolok orang lain dalam upaya untuk menonjol di antara teman-teman mereka.
-
Bagaimana bullying tersebut terjadi? Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya. Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying atau perundungan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja hingga dunia maya.
-
Apa saja tanda-tanda yang menunjukkan anak menjadi korban bullying? Tanda anak jadi korban bullying yang pertama adalah tidak lagi melakukan hobi atau kesenangannya. Apabila anak-anak kehilangan minat pada hobi atau makanannya, coba orang tua memperhatikan mereka. Orang tua juga bisa mencoba mengajak anak komunikasi tentang apa yang tengah dialaminya.
"Kami lakukan mediasi terkait video viral penganiayaan terhadap anak di wilayah hukum Polres Jombang."
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto
Usai video penganiayaan itu viral, aparat Polres Jombang mencari tahu identitas pelaku dan korban. Polisi kemudian mempertemukan kedua orang tua korban untuk mediasi. Mediasi tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono, Kepala Sekolah Dasar Mohammad Sidiq, ibu korban IK dan ibu pelaku SM. Mediasi juga disaksikan UPTD PPA Sri Mujiati, Dinas Sosial Kabupaten Jombang Olvy Robertina Loedji, pekerja sosial Digit Dwi Permana. (Foto: Freepik fxquadro)
Sepakat Damai
Kedua orang tua sepakat menyelesaikan perkara secara kekeluargaan. Pihak korban tidak menuntut perkara tersebut secara hukum pidana maupun perdata. "Pihak keluarga pelaku sanggup mengganti rugi biaya pengobatan kepada korban," terang Kasat Reskrim Polres Jombang, Selasa (27/6/2023)
Bikin Miris
Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono mengaku prihatin dengan penganiayaan yang dilakukan anak SD tersebut. Dia berharap hal yang serupa tidak terulang lagi. "Melihat dari video, miris. Kecil-kecil tapi cara perlakuannya sadis," katanya, dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6/2023).