Cara Bertemu Rasulullah dalam Mimpi, Lakukan Amalan Ini
Mimpi seperti ini dianggap sebagai anugerah besar dan tanda keberkahan.
Cara bertemu Rasulullah dalam mimpi seringkali menjadi pertanyaan bagi beberapa orang muslim. Pasalnya, bertemu Rasulullah SAW dalam mimpi adalah hal yang diidamkan oleh banyak umat Muslim di seluruh dunia.
Mimpi seperti ini dianggap sebagai anugerah besar dan tanda keberkahan karena Rasulullah SAW sendiri bersabda bahwa siapa pun yang melihat beliau dalam mimpi, maka itu adalah pertemuan yang nyata. Hal ini memperkuat keyakinan bahwa mimpi bertemu Rasulullah adalah sesuatu yang istimewa dan penuh hikmah.
-
Bagaimana cara menangkal mimpi buruk menurut ajaran Rasulullah? Beberapa hal yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ketika seseorang mendapati mimpi buruk, yaitu:1. Meludah ke kiri sebanyak tiga kali2. Memohon perlindungan kepada Allah SWT dari setan sebanyak tiga kali, dengan membaca ta'awudzأعوذ بالله من الشيطان الرجيم3. Memohon perlindungan kepada Allah SWT dari keburukan mimpi tersebut.4. Bangun dan melaksanakan sholat.5. Mengubah posisi tidurnya6. Tidak boleh menafsirkan mimpi tersebut
-
Bagaimana cara menangkal sihir menurut Rasulullah SAW? Sebagai upaya terlepas dari gangguan sihir, berikut doa-doa untuk menangkalnya seperti yang dilakukan oleh Nabi SAW.
-
Bagaimana cara kita beriman kepada Rasul? Cara kita beriman kepada rasul Allah SWT adalah dengan meneladani sifat-sifat mereka dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana cara mengetahui mimpi dari Allah? Mengutip dari NU online, makna 'berita gembira' dalam ayat di atas, ialah mimpi baik yang dialami oleh seorang muslim. Yang kemudian dijelaskan pula dalam hadits Nabi SAW: "Yang dimaksud kegembiraan dalam ayat di atas adalah mimpi yang baik yang terlihat oleh orang Muslim atau yang diperlihatkan padanya."
-
Mengapa cara duduk Rasulullah SAW menjadi teladan bagi umat muslim? Dengan meneladani cara duduk Rasulullah SAW, umat Islam tidak hanya mengikuti sunnah tetapi juga mendapatkan manfaat kesehatan dan menunjukkan rasa hormat yang lebih besar dalam interaksi sosial mereka.
-
Bagaimana cara menyikapi mimpi buruk menurut Islam? Dalam merespons mimpi buruk, setidaknya terdapat berbagai hal sunnah yang dianjurkan kepada seorang Muslim. Anjuran tersebut terangkum dalam hadits berikut ini, yang artinya: "Mimpi baik itu dari Allah. Jika kalian mimpi sesuatu yang kalian sukai, maka jangan kalian ceritakan kecuali pada orang yang juga ikut menyukai mimpi tersebut. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian suka, maka memohonlah perlindungan pada Allah atas keburukan mimpi tersebut dan dari keburukan setan, meludahlah tiga kali dan jangan kalian ceritakan pada siapa pun, maka mimpi buruk itu tidak akan membahayakan pada kalian." (HR al-Bukhari).
Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan kehormatan ini begitu saja. Bermimpi melihat Nabi Muhammad SAW adalah pengalaman spiritual, hanya orang-orang terpilih yang bisa bertemu nabi lewat mimpi. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis,
مَنْ رَآنِي فِي المَنَامِ فَسَيَرَانِي فِي اليَقَظَةِ، وَلاَ يَتَمَثَّلُ الشَّيْطَانُ بِي
Artinya: “Barangsiapa melihatku di dalam mimpi maka ia akan bertemu denganku dalam keadaan terjaga dan setan tidak dapat menyerupaiku.” (HR al-Bukhari)
Syekh Hasan Muhammad Syaddad dalam Kaifiyah al-Wushul li Ru’yati Sayyidina ar-Rasul menjelaskan, maksud hadis tersebut adalah orang yang bertemu nabi dalam mimpi adalah benar mimpinya, bukan mimpi yang sebatas khayalan atau mimpi dari bisikan setan. Nah, ada beberapa amalan dan kebiasaan yang dianjurkan untuk dilakukan agar seseorang dapat meraih kesempatan bertemu Rasulullah dalam mimpinya.
Ulama ahli tafsir KH Quraish Shihab mengatakan, setiap orang berpotensi bertemu Nabi Muhammad SAW dalam mimpinya. Namun, setiap orang yang bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW akan melihat bentuk Nabi Muhammad SAW yang berbeda-beda. Penyusun Tafsir Al-Qur’an Al-Misbah ini membagikan amalannya jika ingin bertemu Nabi Muhammad SAW dalam mimpinya. Ia menyebut tiga jalan yang harus ditempuh jika ingin bermimpi berjumpa dengan Rasulullah SAW. Simak penjelasannya berikut ini.
Cara Bertemu Rasulullah dalam Mimpi
1. Mengikuti Keteladanan Nabi Muhammad SAW
Cara bertemu Rasulullah dalam mimpi yang pertama ialah mengikuti keteladanan Nabi Muhammad SAW, KH Quraish mengatakan, meneladani perilaku dan kehidupan sehari-sehari Nabi Muhammad SAW bukan hanya melaksanakan ibadah sehari-hari, tapi juga melaksanakan hal-hal kecil yang dilakukannya. Seperti adab masuk rumah dan keluar rumah, diselaraskan dengan perilaku Nabi. “Juga amalan-amalan lain yang sifatnya sunnah. Saya kira, yang paling sulit adalah meneladani akhlaknya,” kata Prof Quraish dalam video di kanal YouTube miliknya via NU Online.
2. Memperbanyak Membaca Sholawat kepada Nabi
Cara bertemu Rasulullah dalam mimpi selanjutnya dengan memperbanyak membaca sholawat Nabi.
KH Quraish mengatakan, aktivitas bersholawat merupakan hal ringan yang bila dilakukan dengan rutin dapat memberikan ketenangan hati bagi pembacanya. “Sering bershalawat dalam setiap waktu dan setiap hari dapat menghadirkan kelapangan hati. Itulah mengapa membaca shalawat Nabi dianjurkan setiap waktu, meskipun tidak berwudhu,” tuturnya.
3. Berdakwah
Cara bertemu Rasulullah dalam mimpi adalah menyampaikan pesan-pesan kebenaran Islam, baik dalam perilaku maupun dalam nasihat kepada siapa pun.
“Ada banyak cara. Tapi, ketiga hal itulah yang bisa dilakukan,” tambah KH Quraish
Baginya, dengan selalu meneladani kehidupan sehari-hari Rasulullah SAW, membaca sholawat, niscaya hati akan selalu terpaut. “Nah, dengan begitulah kita dapat merasakah kehadiran Rasulullah di hati kita,” ungkap habib keturunan Arab Quraisy-Bugis itu.
Keutamaan Bertemu Rasulullah dalam Mimpi
Mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW adalah sesuatu yang istimewa, tidak bisa dialami oleh setiap orang. Keutamaan menanti bagi orang yang bermimpi dengan Nabi Muhammad SAW. Syekh Hasan Muhammad Syaddad menjelaskan sebagai berikut.
من رأى المصطفى صلّى الله عليه وآله وسلّم في المنام فله حسن الخاتمة وشفاعته صلّى الله عليه وآله وسلّم وله الجنّة ويغفر الله له ولأبويه إن كانا مسلمين وكأنّما ختم القرآن اثني عشر مرة ويهون عليه سكرات الموت ويرفع عنه عذاب القبر ويؤمّنه من أهوال يوم القيامة ويقضى حوائجه فى الدنيا والآخرة بلطفه وكرمه
Artinya: “Barang siapa telah melihat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam tidurnya maka ia akan mati dalam keadaan husnul khatimah, mendapatkan syafaat Nabi Muhammad dan akan masuk surga. Allah juga akan mengampuni dosanya dan kedua orang tuanya jika memang orang tuanya adalah orang muslim. Ia juga seakan-akan telah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 12 kali, ia akan mudah dalam menghadapi sakaratul maut, ia juga akan diangkat dari siksa kubur dan diberi jaminan aman dari hiruk-pikuk di hari kiamat serta akan dikabulkan hajat dunia maupun akhirat dengan sifat lembut dan dermawan-Nya."
(Syekh Hasan Muhammad Syaddad, Kaifiyah al-Wushul li Ru’yati Sayyidina ar-Rasul, halaman: 18).
Tingkatan Cinta Kepada Rasulullah
Para Ulama menjelaskan bahwa cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terbagi kepada dua tingkatan:
Tingkat pertama:
Cinta yang wajib terdapat pada setiap pribadi Muslim. Ia merupakan dasar keimanan seseorang. Yaitu keridhaan menerima dengan sepenuh hati ajaran yang dibawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan disertai rasa cinta dan pengagungan, serta tidak mencari petunjuk di luar petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam .
Kemudian menta’ati perintahnya, meninggalkan larangannya, mempercayai segala beritanya dan membela agamanya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Tingkat kedua:
Cinta yang melebihi dari tingkat sebelumnya. Yaitu cinta yang membawa kepada sikap yang menjadikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai satu-satunya figur atau qudwah dalam segala segi kehidupan. Mulai dari menghidupkan sunnah-sunnah beliau, baik dalam bentuk kualitas maupun kuantitas. Demikian pula, dalam berakhlak dan budi pekerti terhadap keluarga, karib-kerabat, tetangga dan masyarakat. Sampai dalam hal adab-adab sehari-hari lainnya seperti dalam berpakaian, makanan-minum, buang hajat dan tidur.