Cara Membedakan Daging Sapi dan Kambing, Perhatikan Ini
Sekilas tampak sama, namun kedua jenis daging ini memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya.
Sekilas tampak sama, namun kedua jenis daging ini memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya.
Cara Membedakan Daging Sapi dan Kambing, Perhatikan Ini
Pada momen Iduladha, masyarakat muslim merayakannya dengan menyembelih hewan kurban. Hewan yang disembelih biasanya beragam, mulai dari sapi, kerbau, kambing, hingga unta. Namun, di Indonesia, rata-rata hewan kurban yang disembelih hanya kambing dan sapi.
Meskipun begitu, masih banyak orang yang belum bisa membedakan daging sapi dan kambing ketika mendapatkan jatah daging kurban. Mengetahui cara membedakan daging sapi dan kambing ini sangat penting. Hal itu karena sebagian orang ada yang hanya bisa mengonsumsi daging sapi dan tidak menginginkan untuk mengonsumsi daging kambing.
-
Bagaimana cara membedakan daging sapi dan daging kambing? Mulai dari komposisi nutrisi yang beragam hingga dampak kesehatan jangka panjang, setiap aspek akan dibahas secara rinci.
-
Bagaimana cara membedakan daging sapi dan daging kambing berdasarkan teksturnya? Meskipun lebih besar, daging sapi memiliki serat yang lebih halus sehingga teksturnya lebih empuk. Sebaliknya, daging kambing memiliki serat yang lebih tebal sehingga terasa lebih keras.
-
Bagaimana cara memasak krengsengan daging sapi? Rebus daging dua kali dan ambil kaldunya pada rebusan kedua.Tumis bumbu halus, lengkuas, serta daun salam hingga harum.Campurkan potongan daging sapi bersama dengan kaldunya (air rebusan kedua), petis udang, kecap manis, dan bumbu seasoning sesuai selera.Aduk masakan hingga daging benar-benar empuk dan periksa rasanya.Siapkan krengsengan daging sapi untuk disajikan. Tambahkan bawang goreng untuk menambah cita rasa.
-
Bagaimana cara membuat daging sapi empuk selain dengan daun pepaya? Alternatif lain untuk melunakkan daging sapi adalah dengan menggunakan nanas selain daun pepaya. Nanas memiliki enzim alami yang mampu mempercepat proses melunakkan daging merah, namun caranya berbeda; jika daun pepaya hanya perlu dibungkus pada daging, nanas harus dihaluskan atau dijus terlebih dahulu.
-
Bagaimana cara membuat telur gemuk daging sapi? 1. Lelehkan butter dan tumis bawang putih hingga harum. Setelah itu masukkan daging sapi giling, aduk hingga agak matang. 2. Masukkan telur omega, jangan lupa dibumbui dengan lada, kecap asin dan sedikit kecap manis. 3. Setelah itu masukkan santan dan masak semuanya hingga matang.
-
Bagaimana cara memasak daging sapi agar teksturnya empuk dan bumbunya meresap? Daging sapi harus dimasak dalam waktu yang cukup lama agar teksturnya menjadi empuk dan bumbu benar-benar meresap.
Apabila Anda tidak bisa membedakan daging sapi dan kambing, maka yang terjadi daging yang Anda olah akan menjadi tercampur. Kandungan daging sapi dan kambing juga berbeda.
Maka dari itu, untuk mengatasi kesalahan dalam membedakan daging sapi dan kambing, merdeka.com merangkum beberapa cara membedakan daging sapi dan kambing sebagai berikut.
Cara Membedakan Daging Sapi dan Kambing
1. Aroma
Cara membedakan daging sapi dan kambing yang pertama dan paling mudah adalah dari aromanya. Daging kambing dan sapi punya aroma berbeda. Aroma daging bisa dikenali baik dalam keadaan mentah maupun matang.
Daging kambing punya aroma yang lebih mencolok. Aroma daging kambing akan tercium amis atau "prengus". Terkadang bau daging kambing tetap bertahan jika pengolahannya tidak benar. Sementara daging sapi memiliki aroma yang tidak begitu amis dan mencolok. Ketika diolah aroma amis bisa hilang dengan mudah.
2. Tekstur
Cara membedakan daging sapi dan kambing yang kedua adalah dari teksturnya. Daging kambing memiliki tekstur yang cenderung kasar dan lebih lunak daripada daging sapi yang kenyal. Serat-serat daging kambing lebih tebal. Ini karena massa otot kambing biasanya lebih banyak. Jika tidak dimasak dengan benar, daging kambing bisa terasa alot.
Sementara, daging sapi bertekstur lebih halus dan lembut. Serat-serat daging sapi cenderung lebih kecil dan renggang. Ketika dimasak, daging sapi cenderung lebih cepat empuk dibanding daging kambing. Sapi juga punya garis putih panjang yang merupakan lemak, sementara kambing tidak.
3. Warna
Cara membedakan daging sapi dan kambing yang ketiga adalah dari warnanya. Dilihat dari tampilannya saat masih mentah, warna daging kambing dan sapi punya perbedaan. Daging kambing punya warna yang lebih merah dan cerah. Daging kambing yang lama dibiarkan di suhu ruang akan berubah menjadi merah pucat, agak ungu.
Sementara daging sapi punya warna merah pucat. Jika dibiarkan lama di suhu ruang daging sapi akan berubah warna menjadi kecokelatan hingga gelap.
4. Lemak
Peneliti di Food Animal Science di Bristol University’s School of Veterinary, Ian Richardson menyebutkan ada dua jenis lemak dalam daging merah. Lapisan lemak putih di sekitar steak daging disebut trigliserida, sedangkan lemak yang tersembunyi di dalam membran sel disebut fosfolipid (mengandung lemak tak jenuh yang lebih sehat).
Kambing mempunyai campuran asam lemak jenis tertentu yang disebut asam lemak rantai cabang yang tidak ada di daging sapi yang diberi makan bijian-bijian. Lemak daging kambing lebih berserabut dibandingkan daging sapi yang cenderung terlihat nampak jelas garis putih (lemaknya).
- Beda Daging Sapi dan Kambing yang Perlu Diketahui, Kenali Tekstur hingga Warnanya
- Tidak Hanya dari Tekstur, Ini Cara Bedakan Daging Kambing dan Sapi
- Perbedaan Daging Sapi dan Kambing yang Perlu Diketahui, Mulai dari Warna hingga Aroma
- Cara Bikin Daging Kambing Empuk dan Tidak Bau Prengus Pakai Tambahan 1 Jenis Daun
5. Rasa
Saat dimasak, daging sapi dan kambing punya rasa yang berbeda. Kambing punya rasa yang lebih gurih dibanding sapi. Baunya yang khas juga bisa memengaruhi rasa daging kambing.
Daging sapi juga punya rasa gurih, namun tidak segurih daging kambing. Baunya pun tidak sekuat daging kambing. Daging bisa lebih empuk dibanding daging kambing yang cenderung alot.
Perbedaan Nutrisi Daging Sapi dan Kambing
Daging kambing dianggap lebih rendah kolesterol dibanding daging sapi. Dalam 100 gram daging kambing matang hanya mengandung 75 mg kolesterol. Sementara 100 gram daging sapi bisa mengandung 90 mg kolesterol.
Lemak yang dimiliki daging kambing juga jauh lebih sedikit. 100 Gram daging kambing mengandung 3 gram lemak. Sementara lemak daging sapi bisa mencapai 15 gram tiap 100 gramnya.
Daging kambing memiliki jumlah kalium, vitamin B, zat besi, dan magnesium yang lebih tinggi. Meski daging kambing lebih unggul dari sapi dalam jumlah nutrisi, konsumsi keduanya juga tidak boleh melebihi batas wajar.
Konsumsi daging merah berlebihan dapat dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan. Daging merah masih aman dikonsumsi pada jumlah 350-500 gram dalam seminggu. Meskipun daging merah memiliki banyak manfaat kesehatan, sering kali daging merah tinggi kolesterol dan lemak jenuh.
Pilih potongan daging tanpa lemak untuk dikonsumsi. Daging tanpa lemak jauh lebih sehat. Contoh daging tanpa lemak seperti bagian sirloin dan tenderloin.
Manfaat Konsumsi Daging Merah
Daging sapi dan kambing merupakan jenis daging merah yang bisa dengan mudah ditemukan. Konsumsi daging merah dalam jumlah tepat bisa memberi manfaat kesehatan. Daging merah mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan, termasuk zat besi, vitamin B-12, dan seng.
Makanan hewani, seperti daging dan susu, adalah sumber utama vitamin B-12. Daging merah juga kaya akan nutrisi penting seperti creatine dan carnosine. Orang yang menghindari mengonsumsi daging sering kali kekurangan nutrisi ini yang berpotensi memengaruhi fungsi otot dan otak.
Daging merah dikenal kaya akan zat besi. Daging merah tidak hanya merupakan sumber zat besi yang sangat baik terutama zat besi heme. Lebih penting lagi, daging merah juga menghasilkan protein lengkap. Protein lengkap mengandung semua sembilan asam amino esensial. Protein yang didapatkan dari daging merah mengandung semua asam amino yang diperlukan untuk membangun dan memperbaiki otot.
Daging merah juga merupakan sumber seng yang baik. Tubuh membutuhkan seng untuk membangun massa otot, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu mendukung otak yang sehat.