Doa Santunan Anak Yatim 10 Muharram, Ketahui Keutamaannya
Menyantuni anak yatim adalah amalan penting yang dianjurkan saat 10 Muharram tiba.
Menyantuni anak yatim adalah amalan penting yang dianjurkan saat 10 Muharram tiba.
Doa Santunan Anak Yatim 10 Muharram, Ketahui Keutamaannya
Tradisi ini tidak hanya menjadi bentuk ibadah, tetapi juga wujud nyata dari kepedulian sosial yang diajarkan oleh Islam. Dengan memberikan santunan, umat Muslim diingatkan untuk senantiasa berbagi rezeki dan kebahagiaan dengan mereka yang kurang beruntung. Pada hari ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan amal baik, termasuk membantu anak yatim yang membutuhkan. Memberikan santunan kepada anak yatim pada 10 Muharram tidak hanya membawa berkah bagi penerimanya tetapi juga bagi pemberinya.
Doa-doa yang dipanjatkan pada saat memberikan santunan diharapkan dapat membawa keberkahan dan keselamatan bagi seluruh umat. Lantas, seperti apa bunyi bacaan doa santunan anak yatim 10 Muharram tersebut? Mengutip NU Online dan Dream, berikut selengkapnya.
Hukum Menyantuni Anak Yatim dalam Islam
Anak yatim memiliki kedudukan yang mulia di dalam Islam, terlebih umat Islam juga memiliki kewajiban untuk melindungi anak-anak yatim. Anak yatim adalah seorang anak dalam usia belum balig telah ditinggal wafat oleh ayahnya.Menyantuni anak yatim memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri, apalagi dibarengi dengan momentum 10 Muharram yang dikenal sebagai hari Asyura. Menyantuni anak yatim di hari Asyura bisa menjadi amalan bernilai pahala besar.
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” Tak hanya itu, umat Islam juga memiliki kewajiban untuk memberi makan dan memelihara anak yatim sebagaimana tertuang dalam Surat Al-Insan ayat 8:
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.”
10 Muharram dikenal sebagai hari lebaran anak yatim. Kita biasanya menyebutnya dengan sebutan bulannya anak yatim, artinya sebisa mungkin saat Muharram kita membagikan kasih sayang pada anak-anak yang kurang beruntung karena kehilangan ayah sebagai tulang punggung keluarga.
فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۗ وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْيَتَٰمَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِن تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَٰنُكُمْ ۚ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ ٱلْمُفْسِدَ مِنَ ٱلْمُصْلِحِ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Doa Santunan Anak Yatim 10 Muharram
جَبرَ اللهُ يُتْمَكَ وَجَعَلَكَ خَلْفًا مِنْ أَبِيْكَ
Jabarallahu yatmaka wa ja'alaka khalafa min abiika
Artinya: "Semoga Allah menutupi kesedihanmu (karna menjadi yatim), dan menjadikanmu sebagai pengganti yang baik atas ayahmu."
Selain membaca doa di atas, baca pula doa berikut ini saat menyantuni anak yatim di hari 10 Muharram:
اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي فِيهِ رَحْمَةَ الْأَيْتَامِ وَ إِطْعَامَ الطَّعَامِ وَ إِفْشَاءَ السَّلامِ وَ صُحْبَةَ الْكِرَامِ بِطَوْلِكَ يَا مَلْجَأَ الْآمِلِين
Allahummar zuqni fiihi rahmatal aytaam wa ith’aamat-tha’aam wa ifsyaas-salaam wa suhbatal kiraam bithoulika yaa malja-al aamiliin
Artinya: “Ya Allah, berilah aku rezeki berupa kasih sayang terhadap anak yatim dan pemberian makan dan penyebaran salam dan pergaulan dengan orang-orang mulia, dengan kemuliaan-Mu. Wahai tempat berlindung bagi orang-orang yang berharap.”
Keutamaan Menyantuni Anak Yatim
Allah SWT melarang hamba-Nya untuk bersikap sombong dan membanggakan diri atas harta yang dimilikinya. Salah satu cara untuk menghindari kesombongan, seseorang dianjurkan untuk menyedekahkan sebagian hartanya untuk menyantuni anak-anak yatim.Terdapat banyak keutamaan dalam aksi menyantuni anak yatim, baik dari sisi religius maupun dari sosial. Menyantuni anak yatim adalah amalan yang bernilai pahala besar. Selain itu, anak yatim juga bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, baik untuk makan sehari-hari maupun kebutuhan pendidikannya.
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini'. Kemudian beliau SAW mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau, serta agak merenggangkan keduanya." (HR Bukhari)
Hadis tersebut menjelaskan bahwa orang yang menyantuni anak yatim akan bekumpul dengan Rasulullah SAW di surga.
Tak hanya itu, keutamaan menyantuni anak yatim juga bernilai pahala setara berjihad di jalan Allah SWT. Hal ini sebagaimana hadis riwayat Ibnu Majah.
“Barang siapa yang mengasuh tiga anak yatim, maka bagaikan bangun pada malam hari dan puasa pada siang harinya, dan bagaikan orang yang keluar setiap pagi dan sore menghunus pedangnya untuk berjihad di jalan Allah. Dan kelak di surga bersamaku bagaikan saudara, sebagaimana kedua jari ini, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.” (HR. Ibnu Majah)