Efek Samping Kafein bagi Otak, Ini Batas Aman untuk Mengonsumsinya
Minuman berkafein mungkin sudah menjadi teman akrab kita sehari-hari. Namun, di balik kenikmatannya, ada efek samping yang mengancam otak.
Kebiasaan minum kopi ternyata membawa efek samping bagi kesehatan otak.
Efek Samping Kafein bagi Otak, Ini Batas Aman untuk Mengonsumsinya
Minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman energi menjadi teman akrab yang menemani banyak individu, terutama di dunia modern yang serba cepat.
Namun, di balik kenikmatan yang ditawarkan oleh kafein, perlu kita sadari bahwa zat ini juga dapat membawa dampak terhadap kesehatan otak kita.
Efek Samping Kafein bagi Otak
-
Kapan efek kafein dari kopi mulai terasa? Nah, efek stimulan dari adrenalin akibat minum kopi atau minuman lain yang mengandung kafein ini akan muncul 15 menit setelahnya.
-
Apa saja efek samping kopi hitam? Meskipun penuh dengan manfaat, konsumsi kopi hitam secara berlebihan juga dapat menimbulkan efek samping yang perlu diwaspadai. 1. Sulit TidurTerlalu banyak kopi hitam dapat menyebabkan sulit tidur. Oleh karena itu, batasi asupan kopi hitam dan hindari konsumsi 6 jam sebelum tidur.2. GelisahKonsumsi berlebihan kopi hitam dapat menyebabkan rasa gelisah atau cemas.3. Sakit PerutKopi hitam dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperburuk kondisi penyakit asam lambung (GERD), menyebabkan sakit perut dan diare.4. Jantung BerdebarKafein dalam kopi hitam dapat merangsang jantung berdetak lebih cepat, sehingga konsumsilah dengan bijak.5. Sering Buang Air KecilKopi hitam bersifat diuretik, meningkatkan produksi urine dan dapat menyebabkan kekurangan vitamin dan mineral.
-
Bagaimana cara mengurangi kafein di dalam kopi? Para mahasiswa juga akan mempelajari teknik bagaimana mengurangi zat kafein di dalam kopi dengan merendamnya di dalam pelarut.
-
Kapan efek kafein dalam teh terasa? Pengaruh kafein tetap terasa, tapi efeknya perlahan dan bertahan lebih lama.
-
Apa yang membuat teh berkafein berbeda dari kopi dalam hal efeknya? Efek minum teh berkafein tinggi (caffeinated tea) berbeda dengan sensasi yang Anda rasakan setelah menyeruput secangkir kopi biasa. Caffeinated tea tidak akan membuat Anda merasa gelisah, gugup, cemas, atau hiperaktif setelah meminumnya. Sebaliknya, Anda akan merasa termotivasi, dan bersemangat untuk menjalankan aktivitas.
-
Bagaimana kafein bisa meredakan sakit kepala? Kafein memiliki sifat vasokonstriktif, yang berarti dapat menyempitkan pembuluh darah, membatasi aliran darah, dan dengan demikian meredakan rasa sakit.
- Kafein dapat menyebabkan kecemasan, kegelisahan, dan gemetar pada beberapa orang, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi. Hal ini karena kafein menstimulasi sistem saraf pusat dan meningkatkan kadar hormon stres seperti adrenalin.
- Kafein dapat menyebabkan sulit tidur atau insomnia, karena kafein menghambat efek adenosin, senyawa yang berperan sebagai neurotransmitter inhibitor yang membantu proses tidur dan merilekskan sistem saraf. Kurang tidur dapat mempengaruhi fungsi kognitif, suasana hati, dan kesehatan fisik secara negatif.
- Kafein dapat menyebabkan sakit kepala atau migrain, baik karena konsumsi berlebihan maupun karena penarikan kafein yang tiba-tiba. Kafein menyebabkan pembuluh darah di otak cenderung menyempit, sehingga jika tiba-tiba berhenti mengonsumsinya, pembuluh darah akan melebar secara mendadak dan menyebabkan perubahan aliran darah di otak yang tiba-tiba.
- Kafein dapat menyebabkan detak jantung tidak normal atau palpitasi, karena kafein merangsang kerja jantung dan meningkatkan denyut nadi. Hal ini berbahaya bagi orang yang memiliki masalah jantung atau darah tinggi.
- Kafein dapat menyebabkan dehidrasi, karena kafein bersifat diuretik, yaitu meningkatkan produksi urine dan mengeluarkan cairan tubuh. Dehidrasi dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit, fungsi ginjal, dan konsentrasi darah.
- Kafein dapat menyebabkan ketergantungan, karena dapat memicu pelepasan dopamin, senyawa yang berperan sebagai neurotransmitter yang memberikan rasa senang dan puas. Hal ini membuat orang merasa perlu mengonsumsi kafein secara teratur untuk mendapatkan efek yang sama, dan mengalami gejala penarikan jika berhenti mengonsumsi kafein.
Dosis Kafein yang Aman
Dosis kafein yang aman dikonsumsi bagi orang dewasa tanpa riwayat penyakit tertentu adalah 400 mg per hari.
Jumlah ini setara dengan 4–5 cangkir kopi, 10 kaleng minuman bersoda, atau 2 kaleng minuman berenergi. Jumlah tersebut aman untuk orang dewasa dengan berat badan normal.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengonsumsi kafein sesuai dengan kebutuhan dan toleransi Anda, serta memperhatikan kondisi kesehatan Anda.
Jika Anda memiliki masalah jantung, tekanan darah tinggi, gangguan tidur, atau kecemasan, sebaiknya Anda mengurangi atau menghindari konsumsi kafein.
Minuman Berkafein selain Kopi
Ketika berbicara tentang kafein, kita akan tertuju pada kopi. Namun, ada minuman lain yang mengandung kafein, namun jarang kita ketahui.
1. Teh
Teh adalah minuman yang terbuat dari daun, bunga, atau biji tanaman Camellia sinensis yang diseduh dengan air panas.
Teh memiliki berbagai jenis, seperti teh hitam, teh hijau, teh putih, teh oolong, dan teh herbal. Kebanyakan teh mengandung kafein, kecuali teh herbal yang tidak berasal dari tanaman Camellia sinensis.
Jumlah kafein dalam teh bervariasi tergantung pada jenis, kualitas, dan cara penyeduhan teh. Secara umum, teh hitam memiliki kandungan kafein tertinggi, diikuti oleh teh hijau, teh oolong, dan teh putih.
2. Soda
Soda adalah minuman berkarbonasi yang biasanya mengandung pemanis, pewarna, perasa, dan kafein.
Soda biasanya mengandung kafein sekitar 40 mg per kaleng 12 ons (355 ml), tetapi jumlahnya bisa bervariasi tergantung pada merek dan rasa soda.
3. Coklat
Coklat adalah produk olahan dari biji kakao yang diolah menjadi bubuk, pasta, atau batangan.
Coklat mengandung kafein karena biji kakao secara alami mengandung kafein.
Jumlah kafein dalam coklat tergantung pada persentase kakao yang terkandung dalam coklat. Semakin tinggi persentase kakao, semakin tinggi pula kandungan kafein.
4. Minuman berenergi
Minuman berenergi adalah minuman yang dipasarkan sebagai minuman yang dapat meningkatkan energi, konsentrasi, dan suasana hati.
Minuman berenergi memiliki kandungan kafein yang bervariasi, tergantung pada merek dan ukuran minuman.
Secara umum, minuman berenergi mengandung kafein sekitar 85 mg per cangkir 8 ons (240 ml), tetapi ada juga minuman berenergi yang mengandung kafein hingga 500 mg per kaleng.
5. Susu coklat
Susu coklat adalah minuman yang terbuat dari susu dan coklat bubuk atau sirup. Susu coklat mengandung kafein karena coklat bubuk atau sirup mengandung kafein.
Jumlah kafein dalam susu coklat tergantung pada jumlah dan jenis coklat yang digunakan. Secara umum, susu coklat mengandung kafein sekitar 5 mg per cangkir 8 ons (240 ml), tetapi bisa lebih tinggi jika menggunakan coklat hitam atau coklat pahit.
Cara Mengurangi Efek Samping Kafein
Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi efek samping kafein:
- Minum air putih yang banyak. Air putih dapat membantu mengencerkan kafein dalam darah dan mempercepat proses pembuangannya melalui urine.
- Makan makanan yang mengandung magnesium, seperti pisang, bayam, alpukat, dan kacang-kacangan. Magnesium dapat membantu merelaksasi otot dan saraf yang tegang akibat kafein.
- Makan makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, kiwi, stroberi, dan paprika. Vitamin C dapat membantu menetralkan efek kafein dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Lakukan olahraga ringan atau relaksasi, seperti berjalan, bersepeda, yoga, atau meditasi. Olahraga dan relaksasi dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan sirkulasi darah, dan memperbaiki suasana hati.
- Hindari minuman atau makanan yang mengandung kafein lainnya, seperti teh, soda, coklat, atau suplemen. Minuman atau makanan ini dapat menambah beban kafein dalam tubuh dan memperparah efek sampingnya.