Ketahui Gejala Disentri dan Langkah Pencegahannya, Baca Lebih Lanjut
Disentri adalah penyakit yang sangat menular dan dapat menyebar jika Anda tidak mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Berikut adalah informasi selengkapnya mengenai gejala disentri beserta penyebab dan bagaimana cara mencegahnya yang patut Anda ketahui.
Gejala disentri yang paling umum adalah diare, kram perut, dan muntah. Disentri sendiri merupakan kondisi peradangan atau infeksi yang terjadi pada usus, terutama di bagian usus besar. Disentri biasanya ditandai dengan diare berdarah, dan penyakit ini disebabkan oleh parasit atau bakteri.
Disentri adalah penyakit yang sangat menular dan dapat menyebar jika Anda tidak mengambil tindakan pencegahan yang tepat, seperti mencuci tangan dengan benar dan teratur. Saat gejala disentri seperti diare menyerang, Anda harus mempertahankan hidrasi tubuh agar tidak terjadi akibat yang fatal.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit dompo? Pencegahan penyakit dompo dapat dilakukan melalui vaksinasi.Terutama untuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang tidak pernah menerima vaksin tersebut. Selain itu, menghindari kontak dengan orang yang sedang menderita penyakit dompo juga merupakan cara pencegahan yang efektif.
-
Siapa yang mengembangkan obat penumbuh gigi ini? Ahli biologi molekuler dan dokter gigi, Takahashi Katsu, telah mengembangkan obat sejenis ini untuk pertama kalinya setelah bekerja dalam bidang regenarasi gigi selama 20 tahun.
-
Bagaimana obat-obatan tertentu bisa menekan rasa lapar? Hilangnya nafsu makan merupakan salah satu efek samping dari beberapa jenis obat termasuk antibiotik, antihipertensi, serta sedatif. Hal ini biasanya disertai efek samping berupa kelelahan dan mual. Radiasi serta kemoterapi yang digunakan untuk mengobati kanker juga bisa berdampak menekan nafsu makan.
-
Kapan apotek Zenturion milik Kukuh didirikan? Menurut dia, setelah terpontang panting ke sana, ke mari, akhirnya pada tahun 2023 ini Apotek Zenturion miliknya berdiri di kawasan Bekasi Junction, wilayah Bekasi Timur.
-
Apa saja jenis obat yang sering disalahgunakan? Berikut beberapa jenis obat yang sering disalahgunakan beserta potensi bahayanya. 1. Tramadol 2. Triheksilfenidil 3. Amitriptilin 4. Klorpromazin 5. Haloperidol 6. Dekstrometorfan 7. Amfetamin 8. Antidepresan 9. Opioid 10. Benzodiazepin
Disentri terdiri dari dua tipe atau jenis, dan masing-masing memiliki faktor penyebab yang berbeda. Berikut adalah informasi selengkapnya mengenai gejala disentri beserta penyebab dan bagaimana cara mencegahnya yang patut Anda ketahui, dilansir dari webmd dan medicalnewstoday.
Penyebab dan Jenis Disentri
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat dua jenis disentri yang umum menyerang, yakni disentri basiler atau shigellosis yang disebabkan oleh bakteri shigella; dan disentri amuba atau amoebiasis yang disebabkan oleh amuba (parasit bersel tunggal) yang disebut Entamoeba histolytica, yang banyak ditemukan di daerah tropis.
Disentri basiler, atau shigellosis adalah jenis yang menghasilkan gejala paling parah. Ini disebabkan oleh basil Shigella. Kebersihan yang buruk adalah sumber utamanya. Shigellosis juga dapat menyebar karena makanan yang tercemar.
Sementara, disentri amuba atau amoebiasis disebabkan oleh Entamoeba histolytica (E. histolytica), sejenis amuba. Kelompok amuba bersama-sama membentuk kista, dan kista ini muncul dari tubuh dalam kotoran manusia. Di daerah dengan sanitasi yang buruk, amuba dapat mencemari makanan dan air dan menginfeksi manusia lain, karena mereka dapat bertahan hidup untuk waktu yang lama di luar tubuh.
Mereka juga bisa berlama-lama ada di tangan orang setelah menggunakan kamar mandi. Praktik kebersihan yang baik dapat mengurangi risiko penyebaran infeksi. Jenis disentri ini lebih umum menyebar di daerah tropis. Penyebab lainnya dari penyakit disentri adalah infeksi cacing parasit, iritasi kimia, atau infeksi virus.
Gejala Disentri
Gejala disentri berkisar dari ringan hingga berat, dan sebagian besar tergantung pada kualitas sanitasi di daerah di mana infeksi telah menyebar. Di negara maju, tanda dan gejala disentri cenderung lebih ringan dibandingkan di negara berkembang atau daerah tropis.
Gejala disentri yang ringan meliputi:
- sedikit sakit perut
- kram
- diare
Gejala disentri ini biasanya muncul dari 1 sampai 3 hari setelah infeksi, dan penderita akan pulih dalam waktu seminggu.
Gejala disentri basiler
Gejala disentri basiler cenderung muncul dalam 1 sampai 3 hari setelah infeksi. Biasanya ada sakit perut ringan dan diare, tapi tidak ada darah atau lendir di tinja. Diare mungkin akan sering terjadi sejak awal. Gejala selanjutnya yang erkembang adalah adanya darah atau lendir dalam tinja, sakit perut yang hebat, demam, mual, dan muntah. Seringkali, gejala disentri basiler sangat ringan sehingga kunjungan ke dokter tidak diperlukan, dan kondisi ini dapat teratasi dalam beberapa hari.
Gejala disentri amuba
SEelain disentri basiler, ada juga disentri amuba yang gejalanya meliputi sakit perut, demam dan menggigil, mual dan muntah, diare berair yang dapat mengandung darah, lendir, atau nanah, terasa sakit saat buang air besar, kelelahan, dan sembelit intermiten.
Jika amuba menembus dinding usus, mereka dapat menyebar ke aliran darah dan menginfeksi organ lain. Ulkus bisa berkembang dan menyebabkan darah dalam tinja. Gejala disentri amuba dapat bertahan selama beberapa minggu.
Amuba dapat terus hidup di dalam inang manusia setelah gejala hilang. Kemudian, gejalanya bisa kambuh ketika sistem kekebalan tubuh orang tersebut melemah. Pengobatan dokter dapat mengurangi risiko amuba bertahan hidup.
Cara Mencegah Disentri
Karena disentri biasanya sembuh dengan sendirinya setelah 3 hingga 7 hari, pengobatan biasanya tidak diperlukan. Namun, penting untuk minum banyak cairan dan menggunakan larutan rehidrasi oral jika perlu untuk menghindari dehidrasi akibat penyakit yang satu ini.
Obat pereda nyeri seperti parasetamol, dapat membantu meredakan nyeri dan demam. Hindari obat anti diare, seperti loperamide, karena dapat memperburuk keadaan. Anda harus tinggal di rumah sampai setidaknya 48 jam setelah episode terakhir diare, untuk mengurangi risiko menularkan infeksi ke orang lain.
Disentri sebagian besar berasal dari kondisi kebersihan yang buruk. Untuk mengurangi risiko infeksi, Anda harus mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama sebelum dan sesudah menggunakan kamar mandi dan menyiapkan makanan. Langkah ini dapat mengurangi frekuensi infeksi Shigella dan jenis diare lainnya hingga 35 persen.
Langkah-langkah lain yang harus diambil ketika risikonya lebih tinggi, misalnya saat bepergian, meliputi:
- Hanya minum air dari sumber terpercaya, seperti air kemasan
- Perhatikan botol saat dibuka, dan bersihkan bagian atas atau mulut botol sebelum minum
- Pastikan makanan yang Anda konsumsi benar-benar matang
- Gunakan air murni atau kemasan untuk membersihkan gigi, dan menghindari es batu, karena sumber airnya mungkin tidak diketahui.