Kisah Auj bin Unuq, Raksasa yang Hidup di Zaman Nabi Nuh dan Nabi Musa
Meskipun keberadaan Auj bin Unuq tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an, kisahnya muncul dalam berbagai kitab tafsir dan cerita rakyat Islam.
Kisah Auj bin Unuq mungkin tak begitu familiar bagi kebanyakan orang, sebab kisah tentangnya memang tak begitu jelas keasliannya. Adapun Auj bin Unuq adalah seorang raksasa yang dikenal karena ukurannya yang sangat besar dan kekuatannya yang luar biasa. Dalam literatur Islam dan mitos kuno, Auj bin Unuq sering digambarkan sebagai makhluk raksasa yang sombong dan jahat, menantang kekuasaan Tuhan serta para nabi.
Dalam beberapa sumber, disebutkan bahwa Auj bin Unuq memiliki ukuran tubuh yang sangat besar hingga kakinya mampu menjejak dasar laut sementara kepalanya menjulang di atas awan. Meskipun keberadaan Auj bin Unuq tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an, kisahnya muncul dalam berbagai kitab tafsir dan cerita rakyat Islam.
-
Bagaimana Nabi Ayub menghadapi ujiannya? Meskipun ia kehilangan semua kekayaannya, ia tetap bersyukur dan tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah SWT.
-
Bagaimana Abidzar meniru gaya almarhum Ustaz Jefri? Melalui potongan video singkat yang beredar, Abidzar tampak mengenakan kacamata khas ayahnya lengkap dengan peci.Suara Abidzar yang serak membuat publik menyebut dirinya bak kembaran Ustaz Jefri.
-
Kenapa Nabi Ayub diberi ujian? Allah pun memberikan berbagai macam ujian kepada Nabi Ayub.
-
Apa itu Hajat Uar? Hajat Uar tak sekedar pelaksanaan upacara adat, melainkan sebuah renungan akan pentingnya harmonisasi manusia dengan alam setelah terjadinya sebuah bencana alam.
-
Apa makna dari "umroh mabrur"? Makna kata "mabrur" dalam konteks Islam merujuk kepada perbuatan yang diterima atau diterima dengan baik oleh Allah SWT.
-
Apa itu Aqiqah? Aqiqah merupakan amalan sunah yang telah menjadi tradisi bagi kaum Muslim di Indonesia. Menurut KBBI, aqiqah digambarkan sebagai prosesi penyembelihan kambing atau domba untuk pernyataan syukur orang tua atas kelahiran anaknya. Di mana dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan.
Berikut adalah rangkuman mengenai kisah Auj bin Unuq yang telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber, yang menarik untuk menambah pengetahuan Anda. Simak selengkapnya.
Siapakah Auj bin Unuq?
Auj bin Unuq adalah tokoh yang disebut dalam berbagai kisah mitologi dan literatur Islam kuno. Disebutkan bahwa Auj bin Unuq terlahir seratus tahun sebelum wafatnya Nabi Adam as. Ibunya bernama Anaq, putri dari Nabi Adam as. Ketika Nabi Adam as meninggal dunia dalam usia 930 tahun, beliau meninggalkan 40.000 anak cucu yang hidup tersebar di muka bumi. Beliau sendiri memiliki sekitar 21 putra dan 20 putri, yang di antaranya adalah Anaq, ibu dari Auj.
Banyak yang mengatakan bahwa Auj dilahirkan oleh ibunya dari sebuah perzinaan (lahir tanpa melalui pernikahan). Auj merupakan seorang kafir yang sangat kejam, jahat, sombong dan tidak berperikemanusiaan. Dikutip dari buku Kisah Para Nabi karya Imam Ibnu Katsir, Auj bin Unuq atau Ibnu Inaq ini telah hidup sejak masa Nabi Nuh AS hingga masa Nabi Musa AS.
Auj bertubuh raksasa. Ketika duduk, dia membutuhkan tempat yang panjang dan lebarnya 1000 x 1000 meter. Di setiap tangannya terdapat 10 jari dan setiap jari memiliki dua kuku. Umur Auj bin Unuq adalah 3.800 tahun. Tinggi tubuhnya adalah 23.330. hasta. Dengan badannya yang sangat tinggi itu, dia dapat mengambil ikan dari dasar laut dan memanggangnya di dekat matahari.
Ukuran setiap jari tangannya ialah tiga hasta. Ketika berdiri, awan berada di sekitar pingggulnya. Seluruh binatang takut padanya. Mereka akan lari ketakutan begitu melihat Auj bin Unuq. Raksasa Auj bin Unuq sering disebut dalam berbagai kitab sejarah kuno, terutama dalam konteks pertempuran melawan para nabi.
Kisah mengenai Auj bin Unuq ini sendiri terbagi menjadi dua versi, dan tidak dapat diketahui mana yang benar atau tidak. Sebab, keberadaan Auj bin Unuq sendiri lekat dengan kisah dongeng karena tak memiliki sumber serta dasar yang kuat.
Kisah Auj Bin Unuq Versi Pertama
Auj bin Unuq disebut sebagai keturunan Nabi Adan AS dan memiliki tubuh raksasa. Ia hidup di zaman Nabi Nuh AS hingga Nabi Musa AS. Ketika Nabi Nuh diperintahkan membuat bahtera, Auj bin Unuq ikut membantu beliau dalam pembuatan bahtera itu. Dia membawakan kayu-kayu yang berat dari hutan.
Untuk membalas jasanya, Nabi Nuh as selalu memberinya roti. Auj sangat membenci penduduk kota yang memusuhi Nabi Nuh as. Dan apabila ia datang ke kota, semua orang takut dan gemetar melihat kedatangannya.
Tatkala Nabi Nuh merampungkan membuat bahtera dan banjir mulai datang, Auj memohon kepada Nabi Nuh agar ia diberi tempat dalam bahtera tersebut. Akan tetapi Nabi Nuh menolak keinginannya itu. Saat banjir melanda seluruh dunia, tinggi air tidak mencapai lutut Auj bin Unuq, Auj pun hidup hingga masa Nabi Musa as.
Kisah Auj bin Unuq Versi Kedua
Dari sumber lain, Auj bin Unuq dikisahkan sebagai seorang raksasa keturunan Nabi Adam AS yang memiliki sifat kejam, sombong, dan jahat. Dikisahkan, Auj bin Unuq ini mengejek dan mengolok-olok Nabi Nuh AS dengan perkataan yang buruk. Salah satu perkataannya yaitu ketika sedang berada di bahtera Nabi Nuh, dia berkata, "Mangkuk apa yang kamu buat ini?"
Masih terdapat riwayat-riwayat lain yang mengatakan tentang keburukan Auj bin Unuq. Namun sangat sedikit sumber yang mengisahkannya karena kisah ini merupakan mitos yang bertentangan dengan dalil, baik secara akal ataupun naqal (Al-Qur'an dan hadits).
Auj bin Unuq Mitos atau Fakta?
Secara akal, jika anak Nabi Nuh yang dibinasakan karena kekufurannya padahal ayahnya adalah seorang Nabi, bagaimana mungkin Auj bin Unuq yang lebih kufur dan dzalim tidak dibinasakan.
Secara naqal, Allah SWT berfirman dalam surat As Safaat ayat 80-82,
Artinya: "Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh, dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. Kemudian Kami tenggelamkan yang lain."
Di antara doa Nabi Nuh yang dikabulkan juga disebutkan dalam Al-Qur'an,
"Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi."
Mitos Auj bin Unuq ini juga bertentangan dengan hadits. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dengan tinggi 60 hasta. Kemudian semakin lama tinggi manusia semakin berkurang, hingga saat ini." Hadits tersebut merupakan hadits yang shahih, terpercaya, dapat diandalkan, dan terjaga.
Hadits tersebut juga menunjukkan bahwa tidak ada keturunan Nabi Adam yang memiliki tubuh lebih tinggi dari Nabi Adam. Dalam bukunya, Ibnu Katsir berpandangan bahwa kisah Auj bin Unuq adalah mitos belaka dan cerita yang hanya dikarang oleh beberapa orang zindik dan pelaku dosa (musuh-musuh Nabi Muhammad SAW).
Sayangnya, informasi mengenai kehidupan Auj bin Unuq sangat terbatas dan tidak banyak yang diketahui tentang dirinya. Dari kisah tersebut, maka sudah sepantasnya sebagai umat muslim yang beriman untuk memilah dan mencari sumber yang shahih berdasarkan dalil (Al-Qur'an dan hadits).