Kisah Pasutri Asal Tulungagung Nekat Tinggalkan Pekerjaan dan Pilih Jualan Baju, Modal Rp1 Juta Hasilkan Rp2 Miliar
Pasutri asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, nekat meninggalkan pekerjaan dan memulai merintis bisnis kecil-kecilan
Perjalanan bisnisnya berliku
Kisah Pasutri Asal Tulungagung Nekat Tinggalkan Pekerjaan dan Pilih Jualan Baju, Modal Rp1 Juta Hasilkan Rp2 Miliar
Pasutri asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, nekat meninggalkan pekerjaan dan memulai merintis bisnis kecil-kecilan. Perjalanan mereka pun berliku, namun berbuah manis.
- Tinggalkan Pekerjaan Mapan, Pasutri Asal Kediri Pilih Jualan Bawang Merah, Kini Omzetnya Capai Ratusan Juta Rupiah per Bulan
- Pernah Coba Berbagai Bisnis tapi Gagal Semua, Begini Kisah Pasutri Asal Kediri Bangkit hingga Jadi Juragan Plafon
- Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
- Kisah Pengusaha Percetakan di Jember Raup Omzet Rp400 Juta per Bulan, Rekrut Puluhan Tetangga jadi Karyawan Dadakan
Tinggalkan Pekerjaan
Agung, pemilik akun YouTube PecahTelur menceritakan perjalanan bisnisnya bersama sang istri.
Awalnya istri Agung merupakan seorang guru yang bertugas di Blitar.
"Kami sepakat istri resign dari pekerjaan karena jaraknya jauh dari rumah, terus mencoba jualan baju di facebook," ujar Agung, dikutip dari YouTube PecahTelur, Rabu (9/7/2024).
Awal Mula Jualan
Istri Agung mulai jualan baju di facebook pada tahun 2016. Saat itu, ia kulakan baju kemudian dijual kembali. Melihat pangsa pasar yang menjanjikan, Agung dan sang istri sepakat untuk mencoba memproduksi baju sendiri.
"Akhirnya beli kain sendiri, kami potong lalu kami jahit. Kami jual pada waktu Ramadan 2017 dan terjual sembilan dengan sistem pesan dulu (PO)," jelas Agung.
Saat itu, baju hasil produksi Agung dan sang istri belum disertai label. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa baju tersebut palsu. Padahal, Agung dan sang istri sengaja tidak memberi merek karena alasan keterbatasan modal.
"Saat itu beli label untuk merek kami enggak berani, soalnya harus banyak sekalian. Akhirnya baju itu kami jual tanpa label merek," imbuh warga Tulungagung ini.
Lika-liku
Menurut Agung, pada tahun 2017 sistem pembelian dengan cara pesan dahulu tidak terlalu diminati pembeli. Ia dan sang istri pun berpikir keras bagaimana caranya modal Rp1 juta yang sudah mereka keluarkan untuk bisnis baju bisa menghasilkan lebih banyak cuan.
Keduanya pun sepakat untuk mencari investor sekaligus mentor di bidang fesyen. Sebelumnya, pasutri ini bekerja sama dengan konveksi yang nyaris bangkrut.
Titik Puncak
Agung dan sang istri serta rekan kerjanya yang menangani bidang konveksi akhirnya berhasil mendapatkan empat orang investor. Mereka pun mendapatkan modal Rp150 juta.
"Omzetnya naik terus, mulai Rp5 juta, Rp10 juta, dan bertambah terus. Kami lalu kerja sama dengan teman-teman di Tulungagung yang sudah pandai jualan di facebook, khusus untuk menjualkan produk kami," terang Agung.
Saat itu, penjualan baju tidak hanya merambah pasar nasional, tetapi juga pasar luar negeri, khususnya Taiwan dan Hongkong.
"Pada momen-momen besar penjualan mencapai ratusan juta, bahkan menyentuh Rp2 miliar per bulan saat Hari Raya IdulFitri 2019. Kami awalnya kebingungan soal penjualan, terus kewalahan produksi," jelas Agung, dikutip dari YouTube PecahTelur.