Kisah Si Kembar Diterima SNBP Unair, Belajar dari YouTube karena Tak Sanggup Daftar Bimbel
Rupanya kuliah di Unair adalah impian keduanya sejak kecil.
Rupanya kuliah di Unair adalah impian keduanya sejak kecil.
Kisah Si Kembar Diterima SNBP Unair, Belajar dari YouTube karena Tak Sanggup Daftar Bimbel
Mia Ramadhani dan Nia Ramadhani, pasangan saudara kembar asal Kota Surabaya berhasil lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Universitas Airlangga (Unair). Kisah keduanya meraih cita-cita ini penuh perjuangan.
- PBNU Kecewa Cak Imin Tak Hadiri Panggilan: Padahal Kami Sudah Tunjukkan Niat Baik
- Senyum Lebar Sekjen PDIP Hasto Saat Dengar MK Ubah Aturan Pilkada
- Dengan Suara Parau, Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Turun Tangan untuk Saka Tatal
- Mengenal Uniknya Padi Salibu yang Dilirik Pemprov Jabar, Sekali Tanam bisa Panen hingga 5 Kali
Buah Manis
Keduanya tak menyangka perjuangan yang dilakukan untuk meraih cita-cita masuk Unair akan berbuah manis.
Mereka berhasil mengalahkan ribuan kompetitor di seluruh Indonesia untuk menjadi bagian Ksatria Airlangga.
“Kami hanya dapat mengucapkan syukur saat pengumuman tersebut keluar. Rasanya tidak dapat terungkap dengan kata-kata. Akhirnya, impian kami sejak kecil terwujud tahun ini,” ujar Mia.
Mia Ramadhani dan Nia Ramadhani diterima masuk pada program studi S-1 Akuntansi dan S-1 Ilmu Politik.
Sang Inspirator
Mengutip situs resmi unair.ac.id, salah satu alasan Mia dan Nia memilih Unair karena melihat sosok kakaknya. Sang kakak merupakan salah satu alumnus Unair.
“Kami sering mendapatkan cerita menyenangkan tentang Unair dari kakak. Sosok kakak bagi kami sangat berharga, karena terus memotivasi kami agar dapat meneruskan jejaknya,” terang Mia, Rabu (27/3/2024).
Dari sang kakak, mereka mendapatkan arahan dan wejangan untuk memilih program studi (prodi) sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.
Dukungan penuh dari sang kakak menjadi bahan mereka terus semangat.
Tak Sanggup Daftar Bimbel
Keterbatasan ekonomi keluarga tak menghalangi Mia dan Nia untuk mewujudkan mimpi. Kendati tak seberuntung teman-temannya yang bisa ikut bimbingan belajar (bimbel) karena keterbatasan biaya, mereka tak putus asa.
Meskipun sempat minder karena tak sanggup ikut bimbel, keduanya bangkit dengan belajar melalui platform YouTube untuk mendapatkan materi tambahan selain dari pembelajaran sekolah. Mereka pun kompak belajar bersama dan saling menguatkan.
Beda Minat
Mia dan Nia memiliki kegemaran dan minat berbeda. Sejak duduk di bangku SMA, Mia mengaku bahwa memiliki minat pada ilmu sosial terutama ilmu ekonomi. Ia pun memutuskan memilih jurusan S-1 Akuntansi Unair.
Sementara itu, Nia mengaku gemar mengikuti isu-isu pemerintahan dan politik, serta kewarganegaraan. Ketertarikannya ini melatarbelakangi pilihannya pada prodi S-1 Ilmu Politik UNAIR.