Cerita Sherlina dan Sherlita, Si Kembar Mahasiswa UGM yang Lulus Cumlaude Bareng
Keduanya diwisuda bersama sebagai sarjana Biologi yang lulus dengan predikat cumlaude atau pujian pada 22 Mei 2024 lalu.
Keduanya diwisuda bersama sebagai sarjana Biologi yang lulus dengan predikat cumlaude atau pujian pada 22 Mei 2024 lalu.
-
Apa yang dimiliki anak kembar? Kembar identik atau kembar monozigot terbentuk saat satu sel telur yang dibuahi membelah menjadi dua embrio. Ini berarti bahwa kembar identik memiliki kode genetik yang sama, yang membuat mereka terlihat sangat serupa baik secara fisik maupun dalam banyak aspek kepribadian.
-
Siapa yang disebut mirip kembar? Alice Norin dan Davina Karamoy, dua seleb yang sedang mencuri perhatian akhir-akhir ini. Mereka membuat konten bersama dan sering disebut mirip kembar meskipun bukan saudara seayah.
-
Siapa adik Sherina Munaf? Bernama Maura Munaf
-
Siapa yang lulus bareng Sahrul Gunawan? Selain Sahrul Gunawan, temennya yang juga seleb, David Chalik juga lulus bareng.
-
Bagaimana Kika dan Jema bisa kuliah bersama? Karena kedekatan Novita dan Ersa, anak-anak mereka pun menjadi akrab meski terpaut usia satu tahun.
-
Dimana Chamchuri melahirkan bayi kembar? Seekor gajah Asia berusia 36 tahun bernama Chamchuri berhasil melahirkan sepasang bayi gajah kembar yang langka di sebuah Istana Gajah Ayutthaya dan Royal Kraal, Thailand, pada Jumat, (7/6) lalu.
Cerita Sherlina dan Sherlita, Si Kembar Mahasiswa UGM yang Lulus Cumlaude Bareng
Ada pemandangan yang unik saat wisuda UGM beberapa waktu yang lalu. Dua orang mahasiswi yang memiliki wajah mirip dan mengenakan kebaya dan kerudung berwarna sama dengan memakai slempang bertuliskan Cumlaude.
Dua mahasiswa ini adalah dua orang saudara kembar yakni Sherlina Oktavian Putri dan Sherlita Oktavian Putri. Keduanya diwisuda bersama sebagai sarjana Biologi yang lulus dengan predikat cumlaude atau pujian pada 22 Mei 2024 lalu.
Sherlina lulus dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.79. Sedangkan saudara kembar Sherlina yaitu Sherlita lulus dengan IPK 3.80.
Keduanya menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 7 bulan 9 hari, lulus dengan predikat pujian. Keduanya sama-sama masuk sebagai mahasiswa Program Studi Biologi tahun 2020 lalu.
Sherlina (21), mengaku ia bersama dengan saudara kembarnya sebenarnya tidak pernah merencanakan akan wisuda secara bersamaan. Sherlina merasa beruntung karena mereka berdua memiliki para dosen pembimbing skripsi yang memungkinkan mereka bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu.
“Kami tidak merencanakan untuk lulus bersamaan. Hal tersebut kami dapatkan karena Dosen Pembimbing Skripsi kami yang sangat membantu dan membimbing dalam penulisan naskah skripsi,” kata Sherlina.
Sherlina mengaku ia dan Sherlita kebetulan memiliki minat yang sama di pelajaran Biologi sejak di bangku SMA di kota Magetan, Jawa Timur. Kesamaan minat ini akhirnya membuat keduanya mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Biologi UGM.
“Kebetulan kami dulu SMA masuk pada jurusan IPA. Kami cukup menyukai pelajaran Biologi. Kami ingin masuk Biologi UGM karena merupakan salah satu Prodi terbaik di Indonesia, dan dukungan orangtua kami mendorong kami untuk memilih prodi tersebut,” ucap Sherlina.
Sherlina mengungkapkan dirinya dan kembaranny sejak di bangku sekolah dasar hingga SMA selalu berada di sekolah yang sama hanya saja ditempatkan di kelas yang berbeda.
Memiliki paras yang hampir mirip, Sherlina mengaku ia dan saudara kembarnya Sherlita, sering salah disapa baik oleh guru dan teman sekelasnya. Begitu pun saat di bangku kuliah, beberapa kali dosen keliru memanggil atau menyapa salah satu dari mereka.
“Sering kali dosen maupun teman kesulitan membedakan kami ketika kami datang bersama. Sebenarnya kami kembar biasa, tidak begitu identik, masih mudah untuk membedakan kami,” ucap Sherlina.
Selama kuliah di Fakultas Biologi UGM, keduanya memilih indekos di tempat yang sama. Selain bisa saling menjaga dan saling memotivasi satu sama lain dalam menuntut ilmu. Bahkan keduanya saling berbagi informasi soal materi mata kuliah.
“Kami tinggal 1 kos. Kami biasanya saling berbagi informasi terkait mata kuliah dikarenakan ada beberapa mata kuliah yang kami beda kelas,” kata Sherlina.
Meski selama kuliah tidak banyak mengalami kendala, hanya saja saat ujian skripsi, ia dan Sherlita hampir tidak berbarengan karena salah satu di antara mereka harus menunggu hasil penelitian laboratorium yang belum keluar datanya.
“Hanya menunggu hasil lab yang cukup lama yaitu 40 hari baru keluar hasilnya. Untuk ujian skripsi kami hanya beda 1 bulan,” terangnya.
Sherlina dan Sherlita juga menunjukkan minat yang sama dalam bidang keilmuan. Sherlina mengangkat topik penelitian “Pemanfaatan Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) sebagai Agen Fitoremediasi Logam Berat Kromium (Cr) pada Air Limbah IPAL Sewon, Bantul” di bawah bimbingan Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U.
Sementara Sherlita mengambil judul “Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) Sebagai Agen Fitoremediasi Timbal (Pb) pada Air Limbah IPAL Sewon, Bantul, Yogyakarta” di bawah bimbingan Dr.rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, M.Si.
Sementara itu Sherlita menceritakan bahwa para dosen di Fakultas Biolog sangat membantu dan mendukung mereka dalam menempuh Pendidikan. Para mahasiswa diajak untuk dapat berfikir kritis, mengembangkan pengetahuan, serta mempraktikan ilmu yang didapat secara langsung kepada masyarakat.
“Kita diajak mengikuti program MBKM membangun desa dan adanya Kerja Praktek yang wajib mahasiswa Fakultas Biologi tempuh sebelum melaksanakan Seminar Proposal,” papar Sherlita.
Selain itu, dukungan fasilitas yang ada di Fakultas Biologi sangat mendukung aktivitas kuliah dan praktikum bagi mahasiswa. Bahkan para staf akademik serta laboran sangat sangat cekatan membantu mahasiswa yang kebingungan terkait berkas maupun ketika bekerja di laboratorium.
“Kami sangat merasa senang bisa menamatkan pendidikan S1 di salah satu Universitas terbaik di Indonesia. Pendidikan S1 Biologi menjadikan kami memiliki beberapa peluang besar bagi karir kami kedepannya,” urai Sherlita.
Sementara itu Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono menyampaikan ucapan selamat kepada Sherlina dan Sherlita atas kelulusannya. Ia berharap bisa meniti karir profesional sebab prospek kerja lulusan Biologi sangat terbuka lebar.
“Pencapaian mereka tidak hanya membanggakan keluarga dan teman-teman, tetapi juga memberikan kontribusi pada Pendidikan Berkualitas dan Kesetaraan Gender di Indonesia,” tutup Budi.