Fakta Ustaz di Ponorogo Perkosa 6 Santri di Masjid, Semua Korban di Bawah Umur
Seorang guru mengaji berinisial T di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur melakukan tindakan kekerasan seksual kepada enam santrinya di masjid. Begini kronologinya.
Seorang guru mengaji berinisial T di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur melakukan tindakan kekerasan seksual kepada enam santrinya.
Dikutip dari akun Instagram @medhioen_ae, sehari-hari pelaku berperan sebagai guru mengaji dan pengurus masjid.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
“Kaget banget dong, guru ngaji kok bertindak tidak senonoh,” tulis akun Instagram @medhioen_ae.
Guru Mengaji di Masjid
©2019 Merdeka.com/Free Images
Pelaku T sendiri merupakan guru mengaji di masjid di sebuah kompleks perumahan di Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pelaku dilaporkan telah mencabuli sedikitnya 6 bocah lelaki yang menjadi muridnya.
"Pelaku TR ini yang melakukan bimbingan bagi anak-anak yang mengaji di mesjid sana. Korbannya ada 6, semua laki-laki dan masih di bawah umur," ujar Kasatreskrim Polres Ponorogo AKP Jeifson Sitorus.
Pria berusia 28 tahun itu melakukan aksi bejatnya di masjid. Dalam melancarkan aksinya, setelah mengaji T mengajak korban ke masjid bagian dalam. Ia juga memberi iming-iming sejumlah uang kepada calon korbannya.
Laporan Para Korban
Perilaku bejat pemuda guru mengaji itu terungkap setelah empat korbannya melaporkan dugaan pencabulan yang mereka alami kepada orang tua masing-masing.
Orang tua para korban ini kemudian kompak melaporkan dugaan kekerasan seksual yang menimpa anak-anaknya kepada Unit PPA Polres Ponorogo.
Jeifson mengungkapkan, pemeriksaan para korban yang masih di bawah umur melibatkan psikolog. Dalam proses pemeriksaan, dua korban lain yang orang tuanya tak ikut melapor juga mau bersuara menceritakan apa yang mereka alami.
"Keterangan dari ahli atau psikolog itu, para korban ini dalam keadaan trauma," imbuhnya.
Pelaku Sudah Ditahan
Setelah mendapat keterangan dari para korban, Unit PPA Polres Ponorogo melanjutkan penyelidikan dengan memeriksa guru mengaji.
Setelah aparat kepolisian berhasil mengumpulkan sejumlah barang bukti, pelaku T ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencabulan.
"Pelaku sudah kami tahan sejak 18 Februari lalu," tandas Jeifson.
Modus
© Parenting
Menurut keterangan Kasatreskrim Polres Ponorogo itu, pelaku T melancarkan aksi bejatnya dengan modus memperdaya para santrinya. Pelaku mengajak korban ke dalam masjid lalu mencabulinya dengan cara memangku korban.
Lebih lanjut, Jeifson mengungkapkan bahwa pelaku mencabuli korbannya secara bergantian di hari berbeda.
"Jadi 6 korban itu pelecehan atau tindakan pencabulannya tidak bersamaan. Satu per satu dan bergantian lain hari gitu," ungkapnya.
(mdk/rka)