Masjid Tua di Wonogiri Ini Menyimpan Al-Qur'an Berusia 500 Tahun, Ini Faktanya
Masjid tua itu konon merupakan peninggalan Ki Ageng Pandanaran
Masjid tua itu konon merupakan peninggalan Ki Ageng Pandanaran
Foto: YouTube WONOGIREN
Masjid Tua di Wonogiri Ini Menyimpan Al-Qur'an Berusia 500 Tahun, Ini Faktanya
Di pelosok Wonogiri, tepatnya di Dusun Duwet, Desa Kepuhsari, Manyaran, terdapat sebuah masjid kecil yang usianya cukup tua.
Masyarakat sekitar memberinya nama Masjid Tiban. Di masjid itu terdapat sebuah Al-Qur’an yang konon usianya sudah 500 tahun.
-
Dimana masjid tertua ini berada? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Dimana masjid kuno itu ditemukan? Situs arkeologi Alto da Vigia, di dekat Praia das Maçãs di garis pantai Sintra, mengungkap keberadaan masjid kedua yang berasal dari abad ke-11 dan ke-12 ini.
-
Apa yang unik dari masjid tertua ini? 'Yang unik di masjid ini adalah berkembangnya keramik abad ke-7 di situs tersebut, menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia.'
-
Kenapa temuan masjid tertua ini penting? Pejabat Otoritas Kepurbakalaan (IAA) mengatakan temuan itu memberi petunjuk tentang bagaimana wilayah itu yang tadinya memeluk Kristen berpindah menjadi Islam.
-
Bagaimana Masjid Agung Banten bertahan sampai sekarang? Mereka kompak mendesain dan mengerjakan Masjid Agung Banten sehingga mampu bertahan hingga sekarang.
Suradi, juru kunci Masjid Tiban, mengatakan bahwa masjid tersebut sudah ada sebelum kampung di sekitarnya berdiri.
Setelah dibuka kampung, ternyata di dalam masjid terdapat Al-Qur’an. Hingga kini, Al-Qur’an tersebut masih disimpan di dalam masjid itu.
Suradi bercerita, dahulu pada era Kerajaan Demak ada salah seorang murid yang menyimpang dari ajaran Islam. Murid itu bernama Kiai Tunggul Wulung.
Utusan Kerajaan Demak, Kiai Pandanaran, diminta untuk mencari Kiai Tunggul Wulung. Ki Ageng Pandanaran melakukan pencarian itu dengan mengikuti arah benang yang ia bawa.
Kyai Pandanaran kemudian berhenti di sini karena Kiai Tunggul Wulung sudah terlihat di Dusun Jurang. Di sana Kiai Tunggul Wulung menggelar pertunjukkan wayang.
Sekitar jam 12 malam Kiai Pandanaran meluncur ke Jurang dan ikut melihat pertunjukkan wayang itu. Tiba-tiba saja Kiai Pandanaran menendang semua pelaratan yang ada dalam pertunjukan itu. Setelah itu Kiai Tunggul Wulung lari ke daerah Cirebon.
Suradi mengatakan, kayu yang ada di masjid itu masih asli peninggalan zaman dulu. Pada zaman dulu, kata Suradi, berapapun jemaah yang masuk dapat ditampung masjid berukuran kecil itu.
Di dalam masjid itu, ada sebuah kotak besar yang di dalamnya tersimpan Al-Qur’an yang ukurannya cukup besar. Kata Suradi, Al-Qur’an itu sudah dibuat sejak abad ke-16.
“Itu kertasnya terbuat dari tulang,” kata Mbah Suradi dikutip dari kanal YouTube WONOGIREN.