Mengenal Jenis Keputihan Normal dan Abnormal, Ketahui Bahayanya bagi Kesehatan
Keputihan salah satu permasalahan yang meresahkan kaum wanita, karena jamur ini merupakan flora normal pada vagina, yang pada kondisi kekebalan tidak baik dapat menyebabkan pathogen. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai apa itu keputihan, jenis keputihan, penyebab keputihan dan cara mengatasinya.
Keputihan atau Flour Albus merupakan suatu gejala gangguan alat kelamin yang dialami oleh wanita, berupa keluarnya cairan putih kekuningan atau putih kelabu dari vagina. Pada umumnya, keputihan merupakan hal yang normal pada wanita. Namun yang perlu diwaspadai bahwa keputihan juga dapat terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur.
Organ reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan khusus. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi.
-
Apa saja jenis-jenis penyakit keturunan? Ada tiga jenis penyakit keturunan, yaitu Penyakit Monogenik, Penyakit Multifaktorial, dan Penyakit Kromosom.
-
Apa itu penyakit keturunan? Penyakit keturunan juga dikenal sebagai penyakit genetik, yaitu kondisi kesehatan yang disebabkan oleh mutasi atau perubahan pada genetik yang diwariskan dari orang tua kepada anak.
-
Kapan penyakit tipes biasanya terjadi? Beberapa ciri tipes ringan pada orang dewasa berlangsung selama tiga hingga empat minggu, atau lebih. Intensitas gejala tipes ringan juga sangat bervariasi, seperti demam dan tubuh terasa lemas.
-
Apa saja penyebab ketiak sakit? Ketiak yang sakit bisa menjadi gejala yang mengganggu dan menimbulkan kekhawatiran, terutama jika rasa sakitnya berlangsung lama atau semakin parah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari iritasi kulit yang sederhana hingga masalah kesehatan yang lebih serius seperti infeksi atau pembengkakan kelenjar getah bening.
-
Apa penyebab perut kembung? Perut kembung biasanya terjadi karena adanya penumpukan gas berlebihan di saluran pencernaan.
Keputihan salah satu permasalahan yang meresahkan kaum wanita, karena jamur ini merupakan flora normal pada vagina yang pada kondisi kekebalan tidak baik dapat menyebabkan pathogen. Jamur penyebab keputihan adalah Candida albicans dan merupakan spesies Candida yang paling pathogen.
Berikut penjelasan lengkap mengenai keputihan, jenis keputihan, penyebab keputihan dan cara mengatasi keputihan.
Mengenal Tentang Keputihan
Keputihan disebut juga dengan istilah white discharge atau vaginal discharge, atau leukore atau flour albus. Jenis keputihan yang terjadi pada wanita dapat bersifat normal dan abnormal. Keputihan normal terjadi sesuai dengan proses menstruasi. Gejala keputihan yang normal adalah tidak berbau, jernih, tidak gatal, dan tidak perih.
Jenis keputihan abnormal terjadi akibat infeksi dari berbagai mikro-organisme, antara lain bakteri, jamur, dan parasit. Keputihan yang tidak normal ditandai dengan jumlah yang keluar banyak, berwarna putih seperti susu basi, kuning atau kehijauan, gatal, perih, dan disertai bau amis atau busuk. Warna pengeluaran dari vagina akan berbeda sesuai dengan penyebab dari keputihan.
Wanita yang mengalami keputihan tidak normal merupakan indikasi dari berbagai penyakit seperti vaginitis, kandidiasis, dan trikomoniasis yang merupakan salah satu dari gejala Penyakit Menular Seksual (PMS). Ini terutama menyerang pada wanita yang berganti-ganti pasangan seksual, atau pasangan seksualnya yang kerap berganti-ganti wanita.
Keputihan juga merupakan indikasi dari adanya infeksi di dalam rongga panggul seperti infeksi pada saluran telur yang disertai sakit perut yang hebat. Keputihan abnormal yang tidak tertangani dengan baik dan dialami dalam waktu yang lama akan berdampak pada terjadinya infeksi saluran reproduksi. Infeksi saluran reproduksi ini mengakibatkan infertilitas.
Jenis Keputihan
Keputihan ada yang bersifat fisiologi dan patologis. Keputihan bersifat fisiologis adalah keputihan yang timbul akibat proses alami dalam tubuh. Keputihan bersifat patologis adalah keputihan yang timbul karena infeksi dari jamur, bakteri dan virus.
Keputihan patologis merupakan tanda dari adanya kelainan alat repoduksi sehingga jumlah, warna, dan baunya perlu diperhatikan. Keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis keputihan yaitu: keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal.
1. Keputihan Normal
Jenis Keputihan normal dapat terjadi pada masa menjelang menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi. Keputihan yang fisiologis terjadi akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan selama proses ovulasi.
Hormon estrogen dan progesteron juga menyebabkan lendir servik menjadi lebih encer sehingga timbul keputihan selama proses ovulasi. Ciri-ciri dari jenis keputihan fisiologis adalah cairan berwarna bening, kadang-kadang putih kental, tidak berbau, dan tanpa disertai dengan keluhan seperti rasa gatal, nyeri, dan terbakar serta jumlahnya sedikit.
2. Keputihan Abnormal
Jenis keputihan abnormal dapat terjadi pada semua infeksi alat kelamin (infeksi bibir kemaluan, liang senggama, mulut rahim, jaringan penyangga, dan pada infeksi karena penyakit menular seksual).
Ciri-ciri jenis keputihan patologis adalah terdapat banyak leukosit, jumlahnya banyak, timbul terus menerus, warnanya berubah (biasanya kuning, hijau, abu-abu, dan menyerupai susu), disertai dengan keluhan (gatal, panas, dan nyeri) serta berbau (apek, amis, dan busuk).
Penyebab Keputihan
Keputihan sering dikaitkan dengan kadar keasaman daerah sekitar vagina, karena keputihan bisa terjadi akibat pH vagina tidak seimbang. Sementara kadar keasaman vagina disebabkan oleh dua hal, faktor internal dan eksternal.
Faktor internal antara lain dipicu oleh pil kontrasepsi yang mengandung estrogen, IUD yang bisa menyebabkan bakteri, trauma akibat dari pembedahan, terlalu lama menggunakan antibiotik, kortikostiroid dan imunosupresan pada penderita asma, kanker atau HIV positif.
Sedangkan faktor eksternal antara lain kurangnya personal hygiene, pakaian dalam yang ketat, seks dengan pria yang membawa bakteri Neisseria gonorrhea, menggunakan WC umum yang tercemar bakteri Clamydia.
Penyebab utama keputihan adalah jamur Candida albicans. Banyak faktor yang mempermudah terjadinya infeksi C. albicans yaitu, faktor endogen meliputi perubahan fisiologis tubuh seperti kehamilan, obesitas, umur dan gangguan imunologis. Faktor eksogen meliputi iklim panas, kelembaban yang tinggi, pekerjaan, kebersihan dan kontak dengan penderita yang telah terinfeksi.
Jamur dan bakteri banyak tumbuh dalam kondisi tidak bersih dan lembab. Organ reproduksi merupakan daerah tertutup dan berlipat, sehingga lebih mudah untuk berkeringat, lembab dan kotor. Perilaku buruk dalam menjaga organ genitalia, seperti mencucinya dengan air kotor, memakai pembilas secara berlebihan, menggunakan celana yang tidak menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam, tak sering mengganti pembalut dapat menjadi pencetus timbulnya infeksi yang menyebabkan keputihan tersebut. Jadi, pengertian dan perilaku dalam menjaga kebersihan genitalia eksternal merupakan faktor penting dalam pencegahan berbagai jenis keputihan.
Faktor Pemicu Keputihan
Faktor pemicu jenis keputihan normal atau jenis keputihan fisiologis:
- Bayi yang baru lahir kira- kira 10 hari, keputihan ini disebab- kan oleh pengaruh hormon estrogen dari ibunya;
- Masa sekitar menarche atau pertama kalinya haid datang, keadaan ini ditunjang oleh hormon estrogen;
- Masa di sekitar ovulasi karena poduksi kelenjar- kelenjar rahim dan pengaruh dari hormon estrogen serta progesterone;
- Seorang wanita yang terangsang secara seksual. Ransangan seksual ini berkaitan dengan kesiapan vagina untuk menerima penetrasi senggama, vagina mengeluarkan cairan yang digunakan sebagai pelumas dalam senggama;
- Kehamilan yang mengakibatkan meningkatnya suplai darah ke vagina dan mulut rahim, serta penebalan dan melunaknya selaput lendir vagina;
- Akseptor kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dapat meningkatkan lendir servik menjadi lebih encer;
- Pengeluaran lendir yang bertambah pada wanita yang sedang menderita penyakit kronik.
Faktor pemicu jenis keputihan abnormal atau jenis keputihan patologis:
- Kelelahan fisik
- Ketegangan psikis
- Kebersihan diri
Cara Mencegah Keputihan
Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya jenis keputihan:
1. Jaga Kebersihan Alat Kelamin
Vagina secara anatomis berada di antara uretra dan anus. Alat kelamin yang dibersihkan dari belakang ke depan dapat meningkatkan risiko masuknya bakteri ke dalam vagina. Masuknya kuman ke dalam vagina menyebabkan infeksi sehingga dapat menyebabkan keputihan. Cara cebok yang benar adalah dari depan ke belakang sehingga kuman yang berada di anus tidak dapat masuk ke dalam vagina.
2. Jaga Kebersihan Pakaian Dalam
Pakaian dalam yang tidak disetrika dapat menjadi alat perpindahan kuman dari udara ke dalam alat kelamin. Bakteri, jamur, dan parasit dapat mati dengan pemanasan sehingga menyetrika pakaian dalam dapat menghindarkan infeksi kuman melalui pakaian dalam.
3. Jangan Bertukar Handuk
Handuk merupakan media penyebaran bakteri, jamur, dan parasit. Handuk yang telah terkontaminasi bakteri, jamur, dan parasit apabila digunakan bisa menyebabkan kuman tersebut menginfeksi pengguna handuk tersebut. Maka, sangat dianjurkan untuk menggunakan satu handuk untuk satu orang.
4. Jangan Gunakan Celana Ketat
Celana ketat dapat menyebabkan alat kelamin menjadi hangat dan lembap. Alat kelamin yang lembap dapat meningkatkan kolonisasi dari bakteri, jamur, dan parasit. Pening- katan kolonisasi dari kuman tersebut dapat meningkatkan infeksi yang bisa memicu keputihan, maka hindari memakai celana ketat terlalu lama.
5. Hindari Mencuci Vagina Secara Berlebihan
Produk cuci vagina dapat membunuh flora normal dalam vagina. Ekosistem dalam vagina terganggu karena produk pencuci vagina bersifat basa sehingga menyebabkan kuman dapat berkembang dengan baik. Produk cuci vagina yang digunakan harus sesuai dengan pH normal vagina, yaitu 3,8-4,2 dan sesuai dengan petunjuk dokter.
6. Cuci Tangan Sebelum Menyentuh Alat Kelamin
Tangan dapat menjadi perantara dari kuman penyebab infeksi. Mencuci tangan sebelum menyentuh alat kelamin dapat menghindarkan perpindahan kuman yang menyebabkan infeksi.
7. Ganti Pembalut Secara Berkala
Mengganti pembalut minimal 3-4 kali sehari dapat menghindari kelembapan di area vagina. Anda juga disarankan untuk mengganti pembalut sehabis buang air besar maupun kecil.
8. Kelola Stres Anda
Stres dapat meningkatkan hormon adrenalin yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Pembuluh darah yang sempit menyebabkan aliran estrogen ke vagina terhambat sehingga dengan menghindari stres dapat mengurangi keputihan.