Mengenal Kampung Harimau di Madiun, Berawal dari Kiai yang Gemar Memelihara Harimau
Kelurahan Josenan di Kota Madiun memiliki ciri khas unik, yakni keberadaan patung harimau di area masuk wilayahnya.
Dulu di sini hiduplah seorang pertapa yang gemar memelihara harimau
Mengenal Kampung Harimau di Madiun, Berawal dari Kiai yang Gemar Memelihara Harimau
Kelurahan Josenan di Kota Madiun memiliki ciri khas unik, yakni keberadaan patung harimau di area masuk wilayahnya. Konon, keberadaan patung tersebut bukan tanpa sebab. Pada masa lalu, harimau tak bisa dilepaskan dari sejarah kampung ini.
-
Apa itu Kampung Madani? Kampung Madani merupakan inisiasi PNM dalam menciptakan lingkungan produktif bagi para pelaku UMKM dan ultra mikro.
-
Apa saja tempat wisata populer di Kota Madiun? Madiun adalah salah satu kota di Jawa Timur dengan potensi wisata lokal yang cukup menarik. Jangan sungkan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau orang terdekat di kota ini, sebab Madiun menawarkan berbagai tempat wisata yang sayang untuk dilewatkan.
-
Bagaimana sejarah terbentuknya Kecamatan Giligenting? Sejarah Kecamatan Giligenting resmi terbentuk pada tahun 1982. Pembentukan kecamatan ini berlandaskan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 7 Tahun 1982.
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Apa saja yang menjadi ciri khas Kota Medan tempo dulu? Kota Medan atau dikenal dengan julukan Kota Melayu Deli ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada zaman dahulu, Kota Medan hanyalah sebuah rawa-rawa seluas 4.000 hektare. Ketika Belanda tiba di kota ini, mereka menjadikan wilayah ini sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan serta membangun tata kota yang besar nan rapi.
Sejarah
Mengutip situs resmi Kelurahan Josenan, dulunya kampung ini hanya dihuni oleh beberapa keluarga. Wilayah tersebut dulunya dikenal dengan nama Pedukuhan Ngebrak.
Dulunya, kampung ini mandiri tanpa ada sistem pemerintahan. Masyarakat setempat menganggap Kiai Joseno yang melakukan babat alas wilayah tersebut sebagai tokoh masyarakat sekaligus tokoh agama.
Keberadaan patung harimau di dekat lokasi masuk wilayah Kelurahan Josenan merupakan upaya masyarakat mengenang sosok Kiai Joseno sekaligus menjaga agar sejarah wilayah tersebut dikenal oleh generasi masa kini dan masa depan.
Kiai Joseno juga merupakan penggemar kesenian Reog. Hingga kini, setiap bulan Suro, masyarakat selalu mementaskan Reog dengan cara kirab keliling kelurahan.
Berubah Status
Seiring waktu, Pedukuhan Ngebrak semakin ramai. Pasalnya, wilayah ini berada di sekitar aliran Sungai Madiun yang merupakan kalur transportasi pada masa itu.
Status dukuh lantas diubah menjadi sebuah desa kecil. Kiai Joseno diangkat menjadi ketua desa.
Bersamaan dengan itu, dibentuklan tatanan pemerintahan desa dibawah kademangan dengan pengembangan wilayah menjadi lima dukuh. Meliputi: Dukuh Ngebrak, Dukuh Jonogaran, Dukuh Duragan, Dukuh Bulusari, dan Dukuh Suroreyan.
Dukuh Ngebrak kemudian diubah menjadi Desa Josenan. Nama ini diambil dari nama sesepuh desa, Kiai Joseno.
Kiai Joseno memimpin desa ini hingga wafatnya pada tahun 1912. Jenazahnya dimakamkan di Jalan Empu Supo.
Kemudian dipindahkan ke makam Moro Dalem karena lokasi makam sebelumnya terdampak pembangunan tangkis sungai Bengawan Madiun.
Perkembangan
Pada perkembanganya, Desa Josenan dalam Distrik Geger. Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, sampai tahun 1956. Pada tahun 1957 Desa Josenan masuk wilayah Kota Praja Madiun menjadi Desa Perkotaan.
- Mengunjungi Desa Wisata Kare Madiun, Bekas Jalur Gerilya Jenderal Sudirman yang Suguhkan Keindahan Alam Tak Tertandingi
- Mengunjungi Desa Madiredo Malang, Tempat Sempurna Kabur dari Hiruk Pikuk Perkotaan dan Merasakan Kedamaian Alam
- Sungai Meluap, Sembilan Kecamatan di Cirebon Tiga Hari Teredam Banjir
- Sering Dapat Penghargaan, Begini Kisah Inspiratif Wali Kota Madiun Maidi
Berdasarkan, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1981, desa yang berada di perkotaan berubah status menjadi kelurahan. Desa Josenan berubah status menjadi Kelurahan Josenan yang masuk wilayah Kecamatan Taman Kota Madiun sampai sekarang.