Mengenal Sosok Dokter Dayat, Aktivis NU sejak Kecil yang Berjuang Lewat Jalur Kesehatan
Keisbukannya sebagai akademisi, dokter, serta aktivis NU ibarat satu tarikan napas yang tak terpisahkan.
Ia terpilih sebagai dekan pertama Fakultas Kedokteran UINSA
Mengenal Sosok Dokter Dayat, Aktivis NU sejak Kecil yang Berjuang Lewat Jalur Kesehatan
Hidayatullah Hasyim Latif atau yang akrab disapa Gus Dayat sudah akrab dengan aktivitas Nahdlatul Ulama (NU) sejak kecil. Dulu, ia sering menemani orang tuanya berkegiatan di NU. Pengalaman masa kecilnya itu membuat dia terus berkhidmat di jalur NU untuk memperjuangkan nilai-nilai kegamaan inklusif dan kemanusiaan hingga sekarang.
-
Kapan Hari Dokter Nasional diperingati? 24 Oktober secara resmi diperingati sebagai Hari Dokter Nasional.
-
Siapa yang dihormati di Hari Dokter Nasional? Kita tahu, dokter menjadi salah satu profesi yang memiliki jasa besar bagi manusia. Maka dari itu, sudah seharusnya kita menghargai jasa-jasa para dokter.
-
Apa profesi Putra Dokter Boyke, Dhitya Dian Nugraha? Mengikuti jejak sang ayah, Dhitya merupakan alumnus Universitas Indonesia. Namun, perjalanan akademisnya tidak berhenti di sana. Ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri, tepatnya di Universiteit Leiden, Belanda, dari tahun 2017 hingga 2020 dengan mengambil jurusan psikologi.
-
Siapa yang dirayakan di Hari Dokter Nasional? Salah satu wujud penghargaan dan apresiasi kepada para dokter yakni melalui berbagi kata-kata ucapan memperingati Hari Dokter Nasional 2023.
-
Kenapa Hari Dokter Nasional dirayakan? Tujuan adanya peringatan ini untuk menghargai jasa-jasa para dokter dan tenaga medis yang begitu besar.
Kenang-kenangan
Ayah Gus Dayat, Munir Hasyim Latief adalah Ketua PWNU Jawa Timur tahun 1982-1987. Saat itu, Gus Dayat sering ikut sang ayah rapat organisasi dan kegiatan NU.
"Saya ini ber-NU sejak kecil, jadi waktu itu saya sudah mengikuti kegiatan abah saya di kantor PWNU Jatim lama di jalan raya Darmo Surabaya," ujarnya, dikutip dari Liputan6.com, Sabtu (25/11/2023).
Jalur Perjuangan
Kenangan menemani sang ayah bertugas sebagai Ketua PWNU Jatim menjadi motivasi Gus Dayat terus berkhidmat di NU. Sebagai dokter, ia menjadikan jalur kesehatan sebagai upaya perjuangannya menegakkan nilai-nilai NU.
(Foto: Freepik 8photo)
Dokter Dayat diamahi sebagai Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) PWNU Jawa Timur. Sebelumnya, ia pernah memimpin Rumah Sakit Islam Siti Hajar, Sidoarjo. Semasa kepemimpinannya, RSI Siti Hajar berkembang pesat.
(Foto: Google Maps Fahmi Adimara)
Akademisi Berpengaruh
Dokter spesialis saraf itu diangkat sebagai Rektor Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) Sidoarjo untuk masa jabatan 2023-2027 mendatang. Belum lama ini, ia juga dipercaya memimpin Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sunan Ampel (UINSA) yang baru berdiri.
Penghargaan
Rekam jejak profesional dan peran sentralnya mengembangkan ekosistem kesehatan di NU membuatnya diganjar penghargaan tokoh muda nahdliyin inspiratif oleh Forum Jurnalis Nahdliyin.
(Foto: Liputan6.com)
Peran Kader NU
Dokter Dayat mengungkapkan, saat ini para santri dan kader NU tidak hanya pandai mengaji, tetapi juga mengambil peran-peran pada bidang profesional.
"Sudah banyak kader NU yang terjun bidang sains dan teknologi, kesehatan, media, insinyur serta lainnya. Jadi kader kader NU saat ini akan menjadi tumpuan masa depan Indonesia," terangnya.