Niat Sholat Mutlak dan Waktu Pelaksanaannya, Amalan Sunnah Penambah Pahala
Sholat mutlak adalah salah satu amalan sunnah dalam Islam. Mengerjakan sholat mutlak dapat menjadi penambah pahala dan ridho dari Allah SWT. Sehingga, tak ada salahnya bagi Anda untuk rutin mengerjakan sholat sunnah yang satu ini.
Sholat mutlak adalah salah satu amalan sunnah dalam Islam. Mengerjakan sholat mutlak dapat menjadi penambah pahala dan ridho dari Allah SWT. Sehingga, tak ada salahnya bagi Anda untuk rutin mengerjakan sholat sunnah yang satu ini.
Sholat mutlak adalah sholat sunnah yang bisa dikerjakan kapan saja tanpa terikat oleh waktu dengan catatan, tidak dilakukan pada waktu-waktu yang dilarang yakni setelah sholat Subuh, Ashar, dan waktu istiwa’ selain di Tanah Haram, Makkah.
-
Apa itu sholat sunnah? Sholat sunnah adalah sholat yang dilakukan oleh umat Islam selain sholat wajib lima waktu. Kata Sunnah berarti cara Nabi Muhammad SAW, dan sholat sunnah adalah yang dia lakukan secara teratur.
-
Bagaimana cara sholat sunnah dikerjakan? Pelaksanaan sholat istikharah sama dengan sholat sunnah pada umumnya.
-
Bagaimana tata cara melakukan Sholat Tahajud? Sholat tahajud dilaksanakan paling sedikit dua rakaat dengan satu salam. Selain itu, umat muslim juga bisa melaksanakan sholat tahajud lebih dari dua rakaat, bisa hingga 11 atau 13 rakaat, dengan aturan yang sama yaitu dua rakaat salam.
-
Apa maksud dari sholat sunnah rawatib muakkad? Sholat sunnah rawatib muakkad adalah dua rakaat sebelum sholat Zuhur, empat rakaat sebelum dan dua rakaat setelah sholat Zuhur, dua rakaat setelah sholat Magrib, dua rakaat setelah sholat Isya, dan dua rakaat sebelum sholat Subuh.
-
Bagaimana tata cara sholat tahajud? Tata cara sholat tahajud dilakukan dengan melakukan rakaat shalat secara dua-dua, dalam satuan yang genap, sedikit atau banyaknya, dan diakhiri dengan shalat witir.
Alasan untuk mengerjakan sholat ini semata-mata karena untuk melengkapi amalan dan ibadah kepada Allah SWT. Jadi, tak perlu sebab tertentu untuk mengerjakannya. Jumlah rakaat dalam sholat mutlak juga tak ditentukan. Anda bisa mengerjakannya sebanyak dua, empat, atau lebih rakaat dalam sholat ini.
Dan seperti halnya sholat dalam Islam, tentu ada bacaan niat yang wajib dilafalkan. Untuk itu, berikut adalah informasi selengkapnya mengenai sholat mutlak mulai dari niat, hukum, hingga anjuran waktu pelaksanaannya yang tepat. Semoga membantu.
Bacaan Niat Sholat Mutlak dan Hukumnya
Dilansir dari laman NU Online, sholat mutlak secara umum tak memiliki perbedaan yang berarti dengan sholat-sholat sunnah lainnya. Yang sedikit membedakan hanyalah lafal niatnya saja. Berikut bacaan niat sholat mutlak yang bisa dilafalkan:
أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatan rak’ataini lillâhi ta’âla
Artinya; “Saya niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah ta’ala.”
©Shutterstock
Sementara itu, hukum sholat mutlak tertuang dalam sebuah hadits di mana Rasulullah SAW bersabda:
الصَلَاةُ خَيْرُ مَوْضُوْعٍ فَمَنْ شَاءَ اِسْتَكْثرْ وَمَنْ شَاءَ اِسْتَقلْ
Artinya; “Shalat adalah sebaik-baiknya apa yang yang disyariatkan. Barang siapa yang berkehendak maka perbanyaklah dan barang siapa yang berkehendak maka sedikitkanlah” (HR Ibnu Hibban).
Para ulama ahli fiqih menggunakan hadits ini sebagai landasan hukum yang menyatakan bahwa sholat mutlak hukumnya adalah sunnah. Artinya, sholat mutlak jika dilakukan akan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak menimbulkan pada dosa.
Dari hadits di atas pula, tercermin bahwa sholat sunnah mutlak merupakan salah satu dari sekian banyaknya ibadah sunnah dalam Islam. Di mana, agama Islam sangat menganjurkan amalan-amalan sunnah ini sebagai manifestasi yang menunjukkan adanya keinginan untuk meningkatkan spiritualitas kepada Allah SWT dan juga upaya pengangkatan derajat diri di sisi-Nya.
Waktu Pelaksanaan Sholat Mutlak
Sholat mutlak adalah amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan setiap waktu, baik saat siang maupun malam selain waktu larangan untuk sholat. Waktu-waktu yang dilarang untuk mendirikan sholat mutlak adalah sebagai berikut:
- Setelah subuh sampai matahari terbit.
- Ketika matahari tepat berada di atas kepala, hingga condong sedikit ke barat.
- Ketika matahari sudah menguning setelah asar, hingga matahari terbenam.
- Sesudah asar sampai matahari terbenam.
- Ketika matahari terbenam hingga sempurna terbenamnya
Allah SWT berfirman; "Punggung-punggung mereka jauh dari tempat tidur, karena beribadah kepada Allah, dengan penuh rasa takut dan rasa harap. Mereka juga menginfakkan sebagian dari rezeki yang Aku berikan kepada mereka." (QS. As-Sajdah: 16).
Dari Rabi'ah bin Ka’b al-Aslami ra, beliau menceritakan, "Aku pernah tidur bersama Nabi SAW, aku layani beliau dengan menyiapkan air wudu beliau dan kebutuhan beliau". Setelah usai, beliau bersabda: "Mintalah sesuatu,". Aku menjawab: 'Aku ingin bisa bersamamu di surga.' Beliau bersabda: "Yang selain itu?" 'Hanya itu'. Kataku. Kemudian beliau bersabda, "Jika demikian, bantulah aku untuk mewujudkan harapanmu dengan memperbanyak sujud." (HR. Muslim)
Sholat mutlak yang dilakukan di malam hari lebih utama dibandingkan sholat mutlak yang dilakukan di siang hari. Dari Abu Hurairah r.a. Nabi saw. bersabda, "Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat sunah yang dikerjakan di malam hari." (HR. Muslim).
Sholat sunah yang dilakukan di rumah, lebih utama dibandingkan sholat sunah yang dikerjakan di masjid. Hal ini sesuai dengan hadist berikut; "Sesungguhnya sholat yang paling utama adalah sholat yang dilakukan seseorang di rumahnya, kecuali sholat wajib." (HR. Bukhari dan Muslim).