Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Penyakit menular yang umum menyerang anak penting diketahui, begitu juga dengan cara pencegahannya.
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit, yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui berbagai cara, seperti kontak langsung, udara, makanan, minuman, atau gigitan hewan. Penyakit menular dapat menyerang berbagai organ tubuh, seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan, kulit, mata, hati, atau darah.
-
Bagaimana cara mengatasi gejala tipes pada anak? Pada tingkat keparahan yang masih ringan, pengobatan bisa dilakukan bersama dengan beberapa tindakan mandiri seperti berikut: 1. Beri Asupan Cairan Pastikan cairan tubuh anak terpenuhi sehingga anak tidak mengalami dehidrasi. Sebab, gejala tipes seperti mual dan muntah, penurunan nafsu makan, diare, dan demam tinggi bisa memicu terjadinya dehidrasi.
-
Bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan pada anak? Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan pada Anak 1. Berikan Perhatian PenuhApabila terdapat tanda-tanda gangguan kecemasan pada anak, berikan perhatian penuh padanya karena ia sangat membutuhkan perhatian ekstra terutama pada apa yang ia rasakan. 2. Tetap Tenang Ketika gangguan kecemasan pada anak terjadi, orang tua atau pun kerabat yang ada di sekitarnya haruslah tetap tenang.(Foto : istockphoto.com) 3. Berikan Pujian Selalu berikan apresiasi atau apapun usaha yang telah anak lakukan. Hal itu akan membantunya untuk perlahan bangkit dari gangguan kecemasan pada anak.(Foto : istockphoto.com) 4. Tidak Menghukum Sembarangan Apabila anak mengalami perkembangan yang kurang dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, jangan menghukumnya. Orang yang ada di sekitarnya memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantunya agar tidak menjadi gangguan kecemasan pada anak. Beritahu dan peringatkan anak dengan bahasa yang baik dan lembut. 5. Ubah Ekspektasi Jangan terlalu menaruh harapan yang sangat tinggi kepada anak, bantu ia menyesuaikan dirinya dengan kondisi yang sedang dialami agar tidak terjadi gangguan kecemasan pada anak.(Foto : istockphoto.com) 6. Bersiap untuk Segala Perubahan Luangkan waktu untuk anak dalam segala perubahan yang sedang ia alami agar ia tidak mengalami gangguan kecemasan pada anak dan mengetahui bagaimana penanganan terhadap situasi yang sedang dialami.(Foto : istockphoto.com)
-
Bagaimana cara mengatasi kejang demam pada anak? Para orang tua dianjurkan untuk tetap tenang dan jangan panik berlebihan ketika melihat si kecil mengalami kejang demam. Tujuannya adalah agar para orang tua bisa berpikir jernih. Sehingga nantinya para orang tua bisa memberikan pertolongan pertama sebagai cara mengatasi kejang demam pada anak. Adapun cara mengatasi kejang demam pada anak adalah sebagai berikut: Letakkan anak di tempat yang datar dan luas, sehingga si kecil nantinya tidak terbentur maupun tertimpa benda tertentu ketika kejang Longgarkan pakaiannya, khususnya pada bagian leher Jangan memaksa untuk menahan gerakan tubuh si kecil. Cukup jaga agar posisi tubuhnya tetap aman Jangan memasukkan benda apa pun ke dalam mulutnya. Baik itu minuman, sendok maupun obat-obatan Panggil nama anak atau ucapkanlah kata-kata yang menenangkan agar si kecil merasa lebih nyaman Catat berapa lama si kecil mengalami kejang demam Amati kondisinya ketika kejang. Terlebih jika si kecil kesulitan bernapas atau wajahnya menjadi pucat dan kebiruan. Kondisi itu menandakan bahwa si kecil kekurangan oksigen dan membutuhkan penanganan medis secepatnya Jika memungkinkan, rekam kejadian ketika si kecil tengah kejang. Sehingga dokter nantinya dapat mengetahui dengan pasti seperti apa kejang yang dialami si kecil.
-
Bagaimana cara mengatasi bibir kering pada anak? Berikut cara mengatasi bibir kering pada anak yang efektif, antara lain: Penuhi Kebutuhan Cairannya Cara mengatasi bibir kering pada anak yang pertama adalah penuhi kebutuhan cairannya. Cara ini akan membuat anak tetap terhidrasi dan meredakan bibir kering yang dialaminya. Selain itu, minum air putih juga akan menjaga mulutnya tetap sehat. Umumnya, anak umur 1-3 tahun membutuhkan sekitar 5 setengah gelas air putih setiap harinya. Oleskan Pelembap Bibir Cara mengatasi bibir kering pada anak selanjutnya adalah oleskan pelembap bibir. Selain untuk orang dewasa, pelembap bibir organik juga dapat digunakan untuk bayi dan anak-anak. Penggunaan pelembap ini mampu melapisi sekaligus melindungi bibir dari kekeringan dan kerusakan akibat paparan sinar matahari.Cara pemakaiannya cukup mudah. Anda hanya perlu mengoleskan pelembap bibir pada pagi hari sebelum Si Kecil beraktivitas dan malam hari sebelum anak tidur. Gunakan Humidifier Penggunaan humidifier bisa menjadi solusi terbaik untuk mengatasi bibir kering pada anak. Dengan begitu, tubuh Si Kecil akan terhindar dari udara kering dan bisa membantu mengatasi bibir kering.Caranya mudah, Anda bisa meletakkan humidifier di tempat yang sering dikunjungi Si Kecil, seperti kamar tidur atau tempat bermain di rumah. Dengan menerapkan cara tersebut, diharapkan bibir kering pada anak bisa diatasi dengan mudah. Oleskan Madu Cara mengatasi bibir kering pada anak lainnya adalah mengoleskan madu. Madu adalah bahan alami yang berperan penting untuk melembapkan bibir dan melindungi bibir dari pecah-pecah. Selain itu, madu juga mampu menghilangkan sel-sel kulit mati dan kering dari bibir.Jika anak berusia di atas 1 tahun, Anda bisa mengoleskan madu organik secara merata ke bibirnya. Sedangkan jika usianya di bawah umur 1 tahun, Anda bisa mengoleskan ASI atau minyak kelapa yang mengandung asam laurat dengan jari dan biarkan area di sekitar bibir Si Kecil tetap basah. Minyak Kelapa Cara mengatasi bibir kering pada anak selanjutnya adalah oleskan minyak kelapa. Minyak kelapa memiliki kandungan asam laurat yang dapat membantu melembapkan kulit kering.Selain itu, Anda perlu mengatasi kondisi medis yang mungkin menjadi penyebab bibir pecah-pecah pada bayi. Dengan begitu, bibir anak akan terhindar dari bibir kering atau pecah-pecah.
-
Bagaimana cara mengatasi muntah pada anak? Setelah mengetahui penyebab anak tiba-tiba muntah, terakhir akan dijelaskan cara mengatasinya. Berikut hal yang perlu dilakukan ketika anak muntah: 1. Cukupi Asupan Cairan: Pastikan anak mengonsumsi cukup cairan seperti air putih, juga jus atau kaldu yang rendah lemak untuk mencegah dehidrasi. Hindari memberikan minuman yang mengandung kafein dan bergula tinggi karena dapat memperburuk keadaan muntah.
Anak-anak lebih mudah tertular penyakit menular karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna. Ketika anak tertular penyakit menular, kemungkinan mereka akan mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, ruam, nyeri, mual, muntah, diare, mata merah, atau kulit kuning.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa saja penyakit menular yang umum menyerang anak, alasan anak mudah terserang penyakit, dan cara mencegah anak tertular penyakit.
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lain. Beberapa penyakit menular yang umum menyerang anak-anak adalah:
SelesmaSelesma adalah infeksi virus pada saluran napas bagian atas yang ditandai dengan demam, batuk, pilek, dan nyeri saat menelan. Selesma dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri, terutama mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
Diare adalah kondisi di mana feses menjadi encer dan frekuensi buang air besar meningkat. Diare dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Diare dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya bagi anak. Untuk mengatasi diare, berikan anak cairan yang cukup, seperti air putih, oralit, atau susu formula.
Cacar air
Cacar air adalah infeksi virus yang menyebabkan bintik-bintik merah berisi cairan di kulit. Cacar air dapat menular melalui udara atau kontak langsung dengan cairan dalam lepuh. Gejala cacar air antara lain demam, lemas, dan gatal. Untuk mengobati cacar air, berikan anak paracetamol untuk meredakan demam dan losion calamine untuk mengurangi gatal.
Gondongan adalah infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar ludah di bawah telinga. Gondongan dapat menular melalui udara atau kontak langsung dengan liur penderita. Gejala gondongan antara lain demam, nyeri saat mengunyah, dan sulit menelan. Untuk mengobati gondongan, berikan anak paracetamol untuk meredakan demam dan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan.
Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah peradangan pada selaput tipis yang melapisi mata dan kelopak mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menular melalui kontak langsung dengan mata penderita atau benda yang terkontaminasi. Gejala konjungtivitis antara lain mata merah, berair, gatal, dan berlendir. Untuk mengobati konjungtivitis, berikan anak tetes mata antibiotik atau antihistamin sesuai resep dokter.
Campak adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam merah di kulit dan bercak putih di dalam mulut. Campak dapat menular melalui udara atau kontak langsung dengan liur penderita. Gejala campak antara lain demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah. Untuk mengobati campak, berikan anak paracetamol untuk meredakan demam dan vitamin A untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, B, atau C. Hepatitis dapat menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, transfusi darah, atau jarum suntik yang tidak steril. Gejala hepatitis antara lain kulit dan mata kuning, mual, muntah, dan nyeri perut. Untuk mengobati hepatitis, berikan anak obat antivirus sesuai resep dokter dan hindari makanan berlemak atau beralkohol.
Alasan Anak-anak Mudah Terserang Penyakit
Anak-anak mudah terserang penyakit menular karena beberapa alasan, antara lain:
- Sistem imun yang belum sempurna. Anak-anak masih dalam proses membangun sistem kekebalan tubuh mereka untuk melawan berbagai jenis kuman. Sistem imun yang lemah membuat anak-anak lebih rentan terhadap infeksi virus, bakteri, atau parasit.
- Paparan patogen dari lingkungan yang tidak sehat. Anak-anak sering berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang mungkin terkontaminasi oleh kuman penyebab penyakit. Anak-anak juga cenderung memasukkan benda-benda yang dipegang ke dalam mulut, yang bisa menjadi sumber infeksi.
- Tidak diimunisasi. Imunisasi adalah salah satu cara untuk mencegah penyakit menular yang berbahaya, seperti hepatitis, difteri, campak, dan lainnya. Anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal lebih berisiko tertular penyakit tersebut.
- Gizi yang kurang baik. Gizi yang kurang baik dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan anak-anak. Anak-anak yang kekurangan gizi lebih mudah sakit karena tubuhnya tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh.
- Memberikan anak vaksinasi sesuai jadwal.
- Mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, dan tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut sebelum mencuci tangan.
- Memberikan anak makanan yang bergizi dan seimbang, serta cairan yang cukup.
- Membawa anak ke dokter jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan, seperti demam tinggi, diare, ruam, atau nyeri.
Cara Menangani Anak yang Tertular Penyakit
Cara menangani anak yang tertular penyakit menular tergantung pada jenis penyakit dan penyebabnya. Secara umum, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:
- Memberikan anak obat sesuai resep dokter. Obat yang diberikan dapat berupa antibiotik, antivirus, antihistamin, penurun demam, atau vitamin.
- Memberikan anak cairan yang cukup, seperti air putih, oralit, atau susu formula, untuk mencegah dehidrasi.
- Memberikan anak makanan yang bergizi dan seimbang, serta menghindari makanan yang dapat memperburuk gejala, seperti pedas, asam, atau berlemak.
- Memberikan anak istirahat yang cukup dan menghindari aktivitas yang berat atau melelahkan.
- Memberikan anak perawatan tambahan, seperti kompres dingin, losion calamine, tetes mata, atau salep, untuk mengurangi gejala yang mengganggu, seperti gatal, nyeri, atau pembengkakan.
- Membawa anak ke dokter jika gejala tidak membaik, bertambah parah, atau muncul komplikasi, seperti dehidrasi, sesak napas, kejang, atau penurunan kesadaran.