Perbedaan Kambing PE dan Jawa Randu, Ini Penjelasan Lengkapnya
Kambing terdiri dari banyak jenis dan masing-masingnya memiliki ciri khas tersendiri.
Kambing terdiri dari banyak jenis dan masing-masingnya memiliki ciri khas tersendiri.
Perbedaan Kambing PE dan Jawa Randu, Ini Penjelasan Lengkapnya
Kambing merupakan hewan mamalia yang masuk ke dalam golongan herbivora. Masyarakat kita mungkin sudah sering melihat keberadaan hewan ini, terlebih daging kambing juga merupakan jenis daging yang umum dikonsumsi untuk makanan sehari-hari.
Kambing memiliki banyak jenis. Masing-masing jenis dari kambing ini memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan jenis kambing lain. Di antara jenis kambing yang populer di Indonesia adalah kambing PE atau Peranakan Etawa dan Jawa Randu.Meskipun sudah familier dengan hewan pemakan rumput ini, namun kita tetap perlu mengenali apa saja perbedaan kambing PE dan Jawa Randu. Mengutip berbagai sumber, berikut penjelasan selengkapnya.
Ciri-Ciri Umum Kambing
Dikutip dari jendralgaram.com, ciri-ciri kambing secara umum yaitu:- Merupakan hewan herbivora yang memakan rumput atau jenis tanaman lainnya Termasuk golongan hewan mamalia
- Biasanya, warna bulunya berkisar antara putih, cokelat, abu-abu, hitam, dan belang.
- Memiliki sepasang tanduk di kepala. Kambing betina memiliki tanduk yang lebih pendek jika dibandingkan yang jantan.
- Memiliki daun telinga panjang serta lebar.
- Umumnya mempunyai janggut atau rambut di bagian bawah dagu.
- Memiliki 2 kaki belakang dan 2 kaki depan.
- Mata berwarna hitam di tengah dan bagian samping berwarna kecokelatan.
- Ekor yang lebih pendek jika di bandingkan dengan biri-biri.
- Memiliki hidung yang pesek. Berkembang biak dengan cara melahirkan atau beranak.
- Memiliki gigi geraham dan gigi seri, yang juga dimiliki hampir semua jenis mamalia.
Mengenal Kambing PE dan Jawa Randu
Jenis kambing ini merupakan hasil dari persilangan antara kambing Etawa dengan kambing lokal/Kacang. Tujuan persilangan ini agar mampu beradaptasi dengan kondisi Indonesia. Kambing ini dikenal sebagai kambing PE (Peranakan Etawa), dan saat ini juga dianggap sebagai kambing Lokal.
Ciri-ciri kambing PE:
- Warna bulu berkisar antara belang hitam, putih, merah, cokelat dan kadang putih.
- Badannya besar sebagaimana Etawa, dengan bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina mencapai 63 kg.
- Telinganya panjang dan terkulai ke bawah, bergelambir yang cukup besar.
- Dahi dan hidungnya berbentuk cembung.
- Kambing jantan maupun betina bertanduk kecil/pendek. Daerah belakang paha, ekor dan dagu berbulu panjang.
- Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.
Kambing Jawarandu (Jawa Randu) juga memiliki nama lain Bligon, Gumbolo, Koplo dan Kacukan. Kambing ini merupakan hasil persilangan dari kambing peranakan etawa dengan kambing kacang, namun sifat fisik kambing kacangnya yang lebih dominan.
Untuk menghemat biasanya peternak susu kambing memilih kambing ini untuk diternakkan guna diambil susunya. Kambing ini dapat menghasilkan susu sebanyak 1,5 liter per hari.
Ciri-ciri kambing Jawa Randu:
- Memiliki tubuh lebih kecil dari kambing etawa, dengan bobot kambing jantan dewasa dapat mencapai lebih dari 40 kg, sedangkan betina dapat mencapai bobot 40 kg.
- Baik jantan maupun betina memiliki tanduk.
- Memiliki telinga lebar terbuka, panjang dan terkulai.
- Baik jantan maupun betina merupakan tipe pedaging dan penghasil susu.
Perbedaan Kambing PE dan Jawa Randu
Adapun perbedaan antara kambing PE dan Jawa Randu adalah sebagai berikut:1. Bentuk tubuh: Kambing PE besar, kambing Jawa Randu ramping.
2. Warna bulu: Kambing PE beragam, kambing Jawa Randu cokelat kemerahan.
3. Tingkah laku: Kambing PE memiliki kepribadian yang ramah sementara kambing Jawa Randu cenderung agresif.
4. Pola diet: Kambing PE makanannya rumput dan dedaunan, sedangkan kambing Jawa Randu makan jerami dan daun kasar.
6. Produksi Susu: Kambing PE cukup tinggi produksi susunya, kambing Jawa Randu rendah.
7. Tingkat kelahiran: Kambing PE memiliki tingkat kelahiran yang tinggi, sedangkan kambing Jawa Randu tingkat kelahirannya rendah.
Perbedaan Kambing dan Domba
Melansir organichcs.com, meskipun kedua jenis hewan ini memiliki anatomi yang hampir sama, namun berdasarkan ilmu taksonomi, kedua jenis hewan ini memiliki perbedaan dari tingkat spesies maupun genus-nya. Domba memiliki 54 sel kromosom sedangkan Kambing memiliki 60 sel kromosom. Selain itu, terdapat ciri-ciri kambing dan domba yang bisa Anda lihat melalui fisik dan perilakunya:
Ekor
Perbedaan kambing dan domba yang mudah terlihat secara fisik yaitu pada ekor. Pada domba, ekor selalu terjulur ke bawah, sedangkan posisi ekor pada kambing, terjulur ke atas, kecuali apabila kambing merasa sedang takut, sakit atau pada saat mengalami kesulitan.
Perbedaan lain dari domba dan kambing yaitu pada kebiasaan dalam mencari makanan dan memilih makanan. Domba biasanya makan dengan cara merumput, mencari rumput yang pendek di permukaan tanah. Sedangkan pada kambing, mencari-cari makanan, dedaunan segar, makan dengan agak berdiri, dan suka pada bagian pucuk dedaunan. Perilaku
Perilaku antara domba dan kambing pun juga tampak berbeda. Kambing mempunyai perilaku yang cenderung serius dan bebas, sedangkan domba lebih ketergantungan dan menyendiri. Domba mempunyai perasaan yang lebih kuat dalam berkelompok dan sangat gelisah ketika berpisah dari kawanannya. Sedangkan kambing akan mencari perlindungan lebih cepat dari domba, mereka tidak suka ketika kaki mereka basah sehingga mereka akan mencari rumput di dataran yang lebih tinggi.
Secara fisik, kambing dan domba juga tampak berbeda. Kambing mempunyai rambut yang panjang di sebagian tubuhnya dan tidak perlu melakukan pencukuran bulu. Sedangkan domba dapat menghasilkan wool dengan cara mencukur bulunya secara berkala. Domba juga memiliki bibir atas yang dibagi oleh philtrum yang berbeda (groove), sedangkan kambing tidak. Telinga pada sebagian besar kambing akan terkulai ke bawah dan panjang. Sedangkan pada domba, telinganya tegak ke atas. Kambing memiliki kelenjar bau di bawah ekor yang sangat menyengat, yang tidak dimiliki oleh domba. Sebagian besar kambing secara alami memiliki tanduk ke arah atas atau samping dan tidak melengkung seperti domba. Sedangkan pada domba, tidak semuanya memiliki tanduk.