Potret Miris Warga Trenggalek Terdampak Kemarau Panjang, Belasan Desa Krisis Air Bersih dan 32 Kali Kebakaran Hutan
Kemarau panjang menyebabkan warga puluhan desa di Trenggalek krisis air bersih. Tidak hanya itu, dalam hitungan bulan sudah terjadi 32 kebakaran hutan.
Mereka mengandalkan air bantuan pemerintah.
Potret Miris Warga Trenggalek Terdampak Kemarau Panjang, Belasan Desa Krisis Air Bersih dan 32 Kali Kebakaran Hutan
Puncak kekeringan tahun 2023 di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, terjadi sejak dua bulan lalu dan belum berakhir hingga kini. Bahkan, saat ini jumlah desa terdampak kekeringan semakin banyak.
Daerah Terdampak
Awal Oktober lalu, jumlah daerah terdampak kekeringan sebanyak 11 desa/kelurahan pada tujuh kecamatan. Saat ini, jumlah daerah terdampak kekeringan menjadi 17 desa/kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan.
- Krisis Air Makin Parah, Begini Perjuangan Warga di Grobogan Berburu Air hingga ke Tengah Hutan
- Krisis Air Bersih di Jateng Makin Parah, Kondisi Warga Makin Merana
- Kekeringan Akibat Kemarau, Warga Grobogan Cari Air hingga ke Hutan
- Probolinggo Terancam Kekeringan dan Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Minum Air Kubangan Sungai
Krisis Air Bersih
Berdasarkan data BPBD Trenggalek, sebanyak 7.845 warga dari 2.468 Kepala Keluarga (KK) mengalami krisis air bersih.
Trenggalek mengalami kekeringan meteorologi kategori awas. Akibatnya, sumur-sumur air warga mengering. Hal itu membuat warga tidak bisa memenuhi kebutuhan air sehari-hari dari sumber air milik pribadi.
(Foto: Freepik jeswin)
Penanggulangan
Hingga berita ini ditulis, sudah ada 163 tangki air bersih yang digelontorkan BPBD Trenggalek kepada warga di desa-desa terdampak kekeringan, sebagaimana mengutip dari ANTARA, Kamis (19/10/2023).
Sementara itu, sebagai upaya penanganan, BPBD mendistribusikan 42 tandon, 335 jeriken, dan 26 terpal kepada masyarakat.
Selain itu, pemerintah daerah setempat sedang mengusulkan bantuan pembuatan sumur bor kepada BNPB. Pengajuan usulan bantuan tersebut disampaikan melalui Pemprov Jatim dengan estimasi anggaran lebih dari Rp8 miliar.
Kebakaran Hutan
Selain krisis air bersih, kemarau panjang menyebabkan 32 kali kebakaran hutan dan lahan terjadi di daerah ini. Luas lahan terdampak mencapai 25 hektare lebih.
Meskipun tidak ada korban jiwa akibat kebakaran hutan, namun kerugian materiel diduga cukup besar karena kawasan hutan yang terbakar cukup luas. Karhutla juga beberapa kali memicu kepanikan warga sekitar yang mengkhawatirkan kobaran api merembet ke arah pemukiman.
(Foto: Freepik Rochak Shukla)
Imbauan
Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono menyebut beberapa kebakaran tak luput dari tindakan sembrono masyarakat seperti buang puntung rokok sembarangan hingga bakar sampah dan merembet ke area hutan. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran.