Punya Alat Canggih hingga Kompleks Rumah Pekerja, Pabrik Tenun Terkenal di Mojokerto Kini Terbengkalai
Pada masa kejayaannya, pabrik tenun terkenal di Mojokerto punya sekitar 3.000 karyawan. Kini, bangunannya yang megah terbengkalai.
Pada masa kejayaannya, pabrik ini punya sekitar 3.000 karyawan.
Punya Alat Canggih hingga Kompleks Rumah Pekerja, Pabrik Tenun Terkenal di Mojokerto Kini Terbengkalai
Berdiri pada tahun 1935, pabrik ini dulunya jadi pabrik tenun terbesar di Jawa Timur. Pendirinya adalah keluarga Bin Martak, yang sebelumnya mendirikan pabrik tenun pertama di Surabaya.
(Foto: TikTok @jadimaukemana)
-
Apa saja jenis kain tenun Donggala? Ada enam jenis kain tenun Donggala. Yakni jenis Pelekat Garusu, jenis Buya Sura, jenis Buya Bomba, jenis Buya Subi. Selanjutnya jenis Bomba Kota dan terakhir adalah Buya Awi.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Dimana lokasi pabrik sarung tenun yang dibahas dalam konteks? Saat itu, usaha tenun yang berlokasi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini memproduksi saring tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
-
Apa yang ditemukan di hutan jati Mojokerto? Di kawasan hutan jati tersebut ditemukan sejumlah benda yang diduga peninggalan era kerajaan, seperti pecahan cangkir gerabah, bata merah, hingga cerupak (lampu ublik kuno).
-
Apa yang menjadi ciri khas kain tenun di Ambon? Dalam menghasilkan kain tenun, mereka tak hanya menenun motif yang telah diwariskan secara turun-temurun dari leluhur, melainkan juga berkreasi dengan motif dan corak baru.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
Lokasi Strategis
Keluarga Bin Martak sengaja memilih Desa Kesono sebagai lokasi pendirian pabrik tenun karena berdekatan dengan salah satu sumber air terbaik pada zaman Hindia Belanda.
Keberadaan sumber air tersebut menentukan kualitas pewarnaan pada kain. Selain itu, pabrik ini merekrut sekitar 3.000 pekerja dari wilayah Mojokerto hingga pelosok Bojonegoro.
(Foto: TikTok @jadimaukemana)
Motif Awal
Awalnya, Pabrik Tenun Kesono memanfaatkan kesempatan depresi ekonomi dunia dengan cara merekrut tenaga kerja buruh dari daerah termiskin di kota-kota sekitar daerah Mojokerto yang banyak terserang penyakit. Mengutip unair.ac.id, pihak pabrik berencana memberi upah rendah kepada mereka. Meski demikian, para pekerja ini akhirnya punya kehidupan lebih baik dibanding sebelumnya. Mereka tidak lagi kelaparan, ditambah pekerjaannya menghasilkan upah.
Masa Kejayaan
Keberadaan pabrik tenun ini juga mengubah kondisi sosial ekonomi warga lokal. Mereka yang kelaparan direkrut menjadi pekerja dan mendapat upah hingga tempat tinggal. Pihak perusahaan juga menyediakan fasilitas kesehatan bagi para pekerja.
(Foto: TikTok @jadimaukemana)
Saat itu, pabrik tenun ini memproduksi sarung, handuk, kain perempuan, hingga pesanan seragam dari KNIL (tentara kerajaan Hindia Belanda).
(Foto: TikTok @jadimaukemana)
- Potret Rumah Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Ruangan Bernuansa Kayu Keren Banget
- Rumah Produksi di Cilandak Disatroni Maling, Sejumlah Peralatan Syuting Raib
- Kerahkan Pasukan Biru Bersihkan Selokan Kompleknya di Bekasi, Ini Sanksi untuk Kasudin SDA Jakpus
- Heboh Gundukan Tanah Mirip Makam di Kebumen, Setelah Dibongkar Ini Isinya
Saat semakin berkembang, pabrik ini punya PLTA dari sungai yang tak jauh dari pabrik
Senjakala PabrikTerpuruk
Masa kejayaan Pabrik Tenun Kesono berakhir saat kolonial Jepang menduduki Indonesia. Saat itu, rangkaian rel kereta api yang mengangkut hasil produksi kain tenun diputus pihak Jepang sehingga tak lagi bisa digunakan.
(Foto: TikTok @jadimaukemana)
Saat ini kondisi bangunan pabrik terbengkalai. Beberapa bangunan masih tampak berdiri kokoh namun kondisinya kotor dan ditumbuhi semak belukar. Sebagian bangunan sudah ada yang roboh.
(Foto: TikTok @jadimaukemana)