Rilis di Hari Bumi, Slank Dukung Perlindungan Hutan Lewat Lagu 'Seleksi Alam'
Tepat di Hari Bumi, Kamis (22/3) kemarin, Slank merilis lagu baru yang berjudul, Seleksi Alam. Video klip lagu ini berkolaborasi dengan Yayasan EcoNusa, yayasan yang bergerak di bidang lingkungan.
Tepat di Hari Bumi, Kamis (22/3) kemarin, Slank merilis lagu baru yang berjudul, Seleksi Alam. Video klip lagu ini berkolaborasi dengan Yayasan EcoNusa, yayasan yang bergerak di bidang lingkungan. Lagu yang masuk dalam album Vaksin Slank ini, mendukung pelestarian hutan hujan tropis di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku melalui kampanye Defending Paradise.
Slank sebagai salah satu band di Indonesia yang kerap kali menunjukkan rasa cintanya terhadap bumi lewat lagu-lagu mereka. Lagu ciptaan Bimbim ini mengajak kita untuk merefleksi diri.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan kaki sering kram saat hamil? Kondisi kaki kram juga sering kali meningkat pada kondisi wanita hamil.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Kapan Mpok Atiek bermimpi? Dalam mimpi, tanggal 10 bulan 7 tahun 2024, nggak dipikir, anggap aja bunga tidur," ujarnya.
"Lagu Seleksi Alam merupakan teguran kepada banyak orang yang melihat tapi tidak mengamati banyak tanda-tanda seleksi alam yang lewat dan tidak kita sadari. Alam akan baik seandainya manusia juga baik kepada alam," ujar Bimbim Slank dalam konferensi pers bersama CEO Yayasan EcoNusa, Bustar Maitar, Kamis (22/4).
Senada dengan yang disampaikan Bimbim, Bustar mengatakan bahwa kolaborasi dalam video klip Seleksi Alam ini merupakan upaya untuk mengajak publik berpihak terhadap kelestarian hutan di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku.
“Musik merupakan bahasa universal yang bisa diterima di semua kalangan masyarakat, sehingga video klip Seleksi Alam diharapkan dapat menyentuh masyarakat luas dan menyampaikan pesan penting dari hutan di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku,” ujarnya.
(mdk/snw)