Setahun Pasca Tragedi Kanjuruhan, Tangis Keluarga Korban Pecah Tuntut Para Pelaku Dihukum Berat
Setahun lalu, 1 Oktober 2022 peristiwa berdarah yang menewaskan ratusan orang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang. Hingga kini, korban belum dapat keadilan.
Para korban belum mendapat keadilan
Setahun Pasca Tragedi Kanjuruhan, Tangis Keluarga Korban Pecah Tuntut Para Pelaku Dihukum Berat
Ribuan orang berkumpul di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Minggu (1/10/2023). Mereka mengenang satu tahun Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang dan ratusan korban luka-luka. Para keluarga korban tak kuasa menahan air mata.
(Foto: Dicky Bisinglasi/AP Photo)
- Sejarah 13 Desember 1943: Pembantaian Kalavryta oleh Pasukan Nazi di Yunani
- Peristiwa 13 November: Tragedi Semanggi 1 yang Menewaskan 17 Orang, Ini Sejarah dan Latar Belakangnya
- 36 Tahun Tragedi Bintaro, Cerita Kelam yang masih Menyisakan Duka Mendalam
- Muncul Api di Stadion Usai Peringatan Setahun Tragedi Kanjuruhan
Setahun Tragedi Kanjuruhan
Sejumlah keluarga korban dan koalisi masyarakat sipil bergabung dalam aksi 1 tahun Tragedi Kanjuruhan. Aksi tersebut diikuti oleh lebih dari seribu orang.
Massa aksi melakukan konvoi dari Stadion Gajayana menuju Stadion Kanjuruhan. Sesampainya di lokasi peristiwa mematikan itu, massa aksi menggelar orasi, doa bersama di depan pintu 13, serta masuk ke dalam stadion untuk mengenang Tragedi Kanjuruhan.
Nasib Keluarga Korban
Rini Hanifah, ibu salah satu korban tewas tidak bisa menahan emosinya begitu tiba di Stadion Kanjuruhan. Ia sampai bersimpuh di aspal meratapi kehilangan mendalam yang menimpanya.
"Kenapa anak saya dibunuh. Saya tidak rela," teriaknya dengan putus asa.
Perjuangan
Keluarga korban lain menenangkan Rini, sembari tegas mengatakan bahwa mereka harus kuat dan terus menuntut keadilan. Mereka ingin kasus ini diusut tuntas.
"Kami hanya ingin mendapat keadilan seutuhnya untuk korban," ujar Devi, dikutip dari liputan6.com
Menurut mereka, penanganan peristiwa Kanjuruhan hanya berdasar laporan model A. Alhasil, vonis hukuman yang diterima pelaku tergolong ringan.
Sementara itu, laporan model B yang dibuat keluarga korban justru dihentikan. Padahal laporan itu lebih komprehensif menggambarkan bagaimana peristiwa mematikan itu terjadi.
Tuntutan Keluarga Korban
Pada aksi peringatan satu tahun Tragedi Kanjuruhan, keluarga korban melayangkan tuntutan kepada Presiden Joko Widodo dan sejumlah pihak terkait.
Pertama, menutut Presiden memastikan Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas. Tidak hanya aktor lapangan saja yang diadili tapi juga aktor komando serta petinggi korporasi pada peristiwa tersebut.
Kedua, menuntut Kapolri memerintahkan Kabareskrim mulai mengembangkan penyelidikan dan penyidikan tragedi Kanjuruhan sampai tuntas dan berkeadilan.
Ketiga, menuntut Komnas HAM melakukan kajian mendalam dan penyelidikan pro-yustisia agar tragedi Kanjuruhan ditetapkan sebagai pelanggaran HAM berat.
Kelima, menuntu Kompolnas segera melakukan pengawasan terhadap proses penegakan hukum oleh kepolisian.
Keenam, menuntut Menpora dan PSSI segera menetapkan 1 Oktober sebagai hari duka sepak bola nasional.