Soekarno Habiskan Masa SD dan SMP di Mojokerto, Ini Potret Gedung Sekolahnya Masih Kokoh hingga Sekarang
Ruang kelasnya dihiasi lampu-lampu kuno yang estetik
Ruang kelasnya dihiasi lampu-lampu kuno yang estetik
Soekarno Habiskan Masa SD dan SMP di Mojokerto, Ini Potret Gedung Sekolahnya Masih Kokoh hingga Sekarang
Presiden Pertama RI, Soekarno menghabiskan masa SD hingga SMP di Mojokerto, Jawa Timur. Bangunan sekolahnya masih kokoh hingga sekarang dan kini dikenal sebagai SDN Purwotengah dan SMPN 2 Kota Mojokerto.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Dimana Soekarno diasingkan? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Kapan Soeharto mendengar berita kemerdekaan Indonesia? Di Yogyakarta dia mulai mendengar secara samar-samar tentang berita kemerdekaan Indonesia.
-
Bagaimana Soeharto memperoleh informasi lengkap tentang proklamasi kemerdekaan RI? Dari Koran Matahari yang Terbit di Yogyakarta 19 Agustus 1945, Soeharto Memperoleh Informasi Lengkap Soal Kemerdekaan RI.
-
Apa yang dilakukan oleh Presiden Soekarno untuk mendukung kemerdekaan Aljazair? Satuan Elite Kapal Selam ALRI Diperintahkan Menyelundupkan Senjata ke Aljazair. Jumlah Senjata yang Dikirim Cukup Banyak. ""Cukuplah. Lebih kurang dua kapal selam penuh," kata Bung Karno.
Tahun-tahun di Mojokerto
Mengutip cerita Soekarno pada Cindy Adams, penulis buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, sang proklamator kemerdekaan RI itu menghabiskan masa kecil dan awal remajanya di Kota Mojokerto. Ia berada di kota ini selama sembilan tahun.
Bung Karno dulu menempuh pendidikan SD di Sekolah Ongko Loro (kini SDN Purwotengah) dan SMP di Europesche Lagere School (ELS) yang kini SMPN 2 Kota Mojokerto.
Ikut Ayah
Sekolah dasar milik pemkot ini dulunya bernama Tweede Inlandsche School atau Sekolah Ongko Loro, sebuah sekolah tingkat dasar bagi warga pribumi. Di sinilah Soekarno mengenyam pendidikan dasar.
Pada tahun 1907, Soekarno dan keluarganya pindah ke Kota Mojokerto. Sang ayah, Raden Soekemi mendapatkan tugas baru menjadi mantri guru (kepala sekolah) di Sekolah Ongko Loro.
Di tempat sang ayah bertugas, Soekarno belajar dari kelas satu hingga kelas empat. Sementara itu,
secara umum, siswa di sekolah ini belajar hingga kelas lima.
Soekarno belajar dengan pengantar bahasa Jawa dan Melayu. Meskipun sekolah ini berbayar, tapi sarana prasaranya sangat sederhana. Tidak ada buku tulis dan pena tinta, melainkan sabak dan alat tulis yang dinamakan grip.
Potret Terkini
Saat ini, di SDN Purwotengah masih bisa dijumpai sejumlah bangunan tua yang masih berdiri kokoh. Mengutip situs resmi Pemkot Surabaya, ada pula bangku-bangku dan alat tulis-menulis yang digunakan pada zaman sekolah Seokarno.
Demi mengenang sang presiden, sebuah patung berbahan logam cor yang mengilustrasikan Soekarno kecil membawa buku dibangun di halaman depan SDN Purwotengah.
- 10 Potret Rumah Rano Karno yang Luas, Dibangun di Lokasi Syuting 'Si Doel Anak Sekolahan' - Lahannya Cukup untuk 3 Hunian
- SMP di Lombok Ini Unik Banget, Bangunannya Dibuat dari Plastik Daur Ulang
- Bukannya Sekolah, Siswa Siswi SMP Digerebek di Kamar Kost 'Sudah Ketangkap Masih Sayang-sayangan'
- Lama Sekolah di Kabupaten Bogor Rata-Rata 8,37 Tahun, Setara Kelas 2 SMP
Masa SMP
Empat tahun belajar di Sekolah Ongko Loro, sang ayah memindahkan Soekarno ke Europesche Lagere School (ELS), sekolah elite bagi kalangan Eropa atau pribumi priyayi saat itu.
Pada tahun 1911, Soekarno mulai melanjutkan pendidikannya di ELS. Meskipun bukan dari kalangan elite, Soekarno dapat bersekolah di sana karena ia sosok cerdas dan statusnya sebagai anak pegawai pemerintah kolonial.
Meskipun dikenal unggul secara akademik, kemampuan berbahasa Belanda Soekarno masih kurang.
Akibatnya, ia harus turun satu tingkat untuk bisa belajar di sekolah dengan pengantar berbahasa Belanda tersebut. Alih-alih melanjutkan kelas empat, Soekarno diterima sebagai siswa kelas tiga.
Meski demikian, semangat Soekarno tidak reda. Ia mempu beradaptasi bahkan memiliki sejumlah sahabat yang kemudian membantunya meningkatkan kemampuan bahasa Belandanya.
Soekarno belajar selama lima tahun di ELS.
Potret Terkini
Gedung tempat Soekarno menempuh pendidikan SMP masih berdiri kokoh hingga sekarang. Sekolah yang kini menjadi SMPN 2 Kota Mojokerto ini masih mempertahankan bangunan lama sebagaimana era Soekarno bersekolah.
Tidak hanya mempertahankan bangunannya, perabot interior di SMPN 2 Kota Mojokerto juga mempertahankan nilai sejarahnya. Salah satunya penggunaan lampu bergaya klasik pada ruang kelas siswa.