Tak Ingin Kekuasaan, Pangeran Keturunan Majapahit Ini Pilih Hidup Jadi Warga Biasa
Pangeran keturunan Majapahit ini lebih senang dekat dengan warga biasa. Bahkan, ia menyembunyikan identitasnya sebagai bangsawan di hadapan warga.
Ia tidak terlena dengan kehidupan megah bangsawan
Tak Ingin Kekuasaan, Pangeran Keturunan Majapahit Ini Pilih Hidup Jadi Warga Biasa
Sosok Mbah Putih
Mbah Putih memiliki nama asli Nurkholifah. Ia dikenal sebagai penyebar agama Islam dari daerah Klaten.
Pada masa kolonialisme, Mbah Putih jadi incaran pihak Belanda. Pengejaran ini diduga karena peran Mbah Putih dalam misi penyebaran agama Islam.
Mbah Putih kemudian mencari tempat persembunyian dan sampailah ke daerah yang kini dikenal sebagai Desa Kayen.
Mbah Putih mengenalkan diri sebagai warga biasa dengan nama Sumodruno.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Di mana letak Gua Selomangleng yang merupakan peninggalan era Majapahit? Cagar Budaya Gua Selomangleng terletak di Desa Sanggrahan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
-
Di mana letak situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Situs tersebut berada di tengah pemukiman penduduk dan hanya berjarak 300 meter dari tepi Sungai Pawan.
-
Apa jenis makanan yang dikonsumsi oleh para pertapa pada era Majapahit? Nasi campur singkong yang disebut cacah dan sayur-sayuran tampaknya telah menjadi makanan pokok bagi mereka yang tinggal di pertapaan.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di lokasi pagar sisi utara Istana Majapahit? Arkeolog berhasil menemukan lokasi pagar sisi utara hingga tiga tapak gapura dari Istana Majapahit. Hal itu berlangsung usai tahun 2023 lalu sempat terkendala pembebasan lahan di Jatirejo.
-
Apa yang merupakan pintu gerbang menuju ibu kota Kerajaan Majapahit di masa lampau? Pada masa lalu, Kalimas adalah pintu gerbang menuju ibu kota Kerajaan Majapahit di Trowulan Mojokerto.
Waliyullah
Mbah Putih dikenal sebagai Waliyullah yang berjasa dalam penyebaran agama Islam di Desa Kayen Trenggalek. Nama Mbah Putih mulai dikenal setelah perjalanannya ke Pacitan. Sebelumnya, ia terkenal sebagai Sumodruno.
Makna Nama
Masyarakat memberi sebutan Mbah Putih karena ia dianggap sebagai sosok suci dan baik, dengan budi pekerti dan akhlak yang tinggi.
Para ulama juga menyebutnya dengan nama "Nur Kholifah," yang memiliki makna "Cahaya Penerus."
Asal Usul Mbah Putih
Ada beberapa versi cerita tentang asal usul Mbah Putih. Salah satunya, klaim bahwa dia merupakan Pangeran Pakuprojo, putra Amangkurat II. Bupati Trenggalek, MOchamad Nur Arifin menyebut Mbah Putih sebagai pangerah trah Majapahit yang tidak ingin dininabobokan nasab dan kekuasaan.
Namun, hingga kini, misteri tentang identitas sejati Mbah Putih tetap menjadi perdebatan.
Asal Usul Desa Kayen
Penamaan Desa Kayen berasal dari tindakan awal Mbah Putih membuka lahan hutan untuk bermukim. Kayen awalnya merupakan hutan berkayu lebat.
Makam
Makam Mbah Putih nyaris selalu ramai peziarah. Orang, dari Jombang hingga Sumatera datang. Masyarakat gotong-royong berinisiatif memugar pusara beliau agar layak untuk "kedayohan" (baca: kedatangan) tamu.
- Pertahankan HP, Remaja 16 Tahun di Tangsel Dibacok Kawanan Perampok Bersenjata Tajam
- Pesawat Tempur TNI Jatuh di Pasuruan, Dua Orang Meninggal Dunia
- Anggota TNI Nyamar jadi Tukang Batagor Dekati Santri Gadis, Identitasnya Akhirnya Terungkap lalu Berjodoh & Menikah
- Gaun Pengantin dari Masa ke Masa: Kok Bisa Identik dengan Warna Putih?