Mengenal Surabayan, Kampung Peninggalan Majapahit yang Berusia Lebih dari 700 Tahun
Kampung Surabayan yang terletak di Kelurahan Kedungdoro, Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur memiliki sejarah panjang yang menarik untuk disimak. Konon, kampung yang berusia lebih dari 700 tahun itu sudah ada sejak zaman Majapahit.
Kampung Surabayan yang terletak di Kelurahan Kedungdoro, Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur memiliki sejarah panjang yang menarik untuk disimak. Konon, kampung ini sudah ada sejak zaman Majapahit.
Dikutip dari liputan6.com, Raja Majapahit yang berkuasa pada tahun 1350 hingga 1389, Hayam Wuruk pernah mengunjungi sekitar 40 kampung yang ada di bantaran sungai Brantas dan Bengawan Solo, seperti yang tertulis dalam Kitab Nagarakretagama. Salah satunya ialah Kampung Surabayan.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama wisata alam di Kutai Timur? “Kutai Timur memiliki potensi yang tak kalah indah dari daerah lain di Indonesia,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kutai Timur Nurullah.
-
Apa saja destinasi wisata yang ditawarkan di Jawa Tengah? Jawa Tengah adalah provinsi yang kaya akan keindahan wisata alam, budaya, dan sejarah. Salah satu destinasi yang memikat adalah Candi Borobudur, sebuah keajaiban arsitektur Buddha yang terletak dekat Magelang. Dibangun pada abad ke-9, Borobudur dikenal sebagai salah satu situs bersejarah terbesar dan paling indah di dunia.
-
Apa saja potensi wisata yang ditawarkan Kutai Timur? Kutai Timur memang memiliki destinasi wisata yang sangat beragam. Mulai dari wisata alam khas hutan tropis dengan berbagai habitat dan tumbuhan langka, termasuk hewan eksotis yang hanya ada di Kalimantan."Belum lagi ada wisata gunung Karst di Kecamatan Karangan yang menjadi salah satu tujuan wisata favorit wisatawan mancanegara, karena menjadi salah satu situs warisan dunia, ini juga menjadi salah satu potensi pariwisata kita untuk bisa dikembangkan," ujar Nurullah.
-
Apa fungsi utama dari jembatan air di Jawa Timur? Pembangunan jembatan air di beberapa daerah di Jawa Timur itu bertujuan untuk mengalirkan air dari hulu ke hilir. Air tersebut sangat bermanfaat untuk mengaliri areal persawahan, perkebunan, hingga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga di sejumlah daerah yang rentan kekeringan saat kemarau.
-
Apa saja tempat wisata di Jatinangor? Jatinangor, sebuah kecamatan di Sumedang, Jawa Barat, tidak hanya dikenal sebagai pusat pendidikannya, tetapi juga menyimpan beragam surga tersembunyi bagi para pencinta alam dan pelancong.
Kunjungi Kampung Tua
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Jurnal Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang berjudul Conservation Concept of Old Kampung Through the Application fo Sustainable Development Principles at Kampung Surabayan, Kedungdoro District, Surabaya yang terbit pada 1 April 2014 menyebutkan nama-nama kampung yang sempat dikunjungi Hayam Wuruk. Di antaranya ada Kampung Surabayan, Kampung Bungkul, dan Kampung Jambangan.
Eksistensi Kampung Surabayan ditunjukkan pada Prasasti Canggu dan Kakawin Nagarakretagama.
"Surabaya disebutkan pertama kali di dalam peninggalan Majapahit yang bisa dijadikan sumber sejarah antara lain Prasasti Canggu dan Kakawin Nagarakrtagama. Prasasti Canggu diterbitkan pada 1358 Masehi di masa Majapahit dipimpin Hayam Wuruk," ungkap Sejarawan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Adrian Perkasa.
Desa-desa Penting
©2020 Merdeka.com/Youtube PENS TV
Prasasti Canggu dikeluarkan oleh Hayam Wuruk sebagai bukti pemberian hak istimewa kepada desa-desa penting di sepanjang aliran Sungai Brantas dan Bengawan Solo. Hak istimewa itu diberikan lantaran kontribusinya meningkatkan ekonomi Kerajaan Majapahit. Diketahui, Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas merupakan dua sungai penting di masa Majapahit.
"Yang harus diketahui posisi desa dan dua sungai di Jawa itu urat nadi ekonomi, lalu lintas antara pedalaman dan pesisir dengan laut. Di situ kemudian ibarat hari ini desa tersebut semacam pintu tol lalu lintas manusia dan komoditas," ujar dia.
Berusia Sekitar 700 Tahun
©2020 Merdeka.com/Youtube PENS TV
Sementara itu, ada jarak waktu sekitar 700 tahun antara penyebutan nama Surabaya pertama kali dengan perkembangan Kota Surabaya. Sehingga bangunan peninggalan zaman Majapahit di kota ini nyaris tidak ditemukan.
Menurut Adrian, ada salah satu peninggalan yang masih bisa dilacak. Yakni Bunden Mba Mojo.
"Bunden kalau kita lihat di desa di luar kota besar Surabaya, ada bentuk mata air, ada bentuk pohon, tumpukan batu kuno merupakan struktur candi. Ada yang kemudian dirupakan seperti makam, di sini bunden Mba Mojo dirupakan sebagai makam, keterkaitan prasasi Majapahit bangunan atau struktur yang menunjukkan kekunoan kampung dari Surabayan tersebut," jelas Dosen Sejarah Unair itu.
Tradisi Kampung yang Masih Bertahan
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Di kampung yang usianya lebih dari 7 abad itu, ada sejumlah tradisi yang masih eksis hingga sekarang. Dua di antaranya Budaya Cangkruk dan Adu Burung Dara.
Cangkrung memiliki pengertian yang sama dengan nongkrong. Secara beramai-ramai, orang-orang duduk dan saling bertukar cerita.
Sementara Adu Burung Dara merupakan aktivitas mengadu kecepatan burung dara. Seiring dengan berkurangnya lahan kosong, secara kuantitas kegiatan ini juga turut berkurang.
Kampung Surabayan disebut-sebut memiliki potensi pariwisata budaya yang menggiurkan. Mengingat usianya yang sudah tua dan menyimpan banyak cerita sejarah. Kampung ini juga telah terdaftar di Dinas Pariwisata Kota Surabaya sebagai warisan budaya dengan nomor registrasi 646/1654/436.6.14/2009.